PENGHIANATAN.

1.9K 346 180
                                    

"Soal siapa dalang di balik penusukan Fenly" ucap Farhan membuat Maya menatapnya dengan wajah serius

"Maksud kamu? kamu tau siapa yang udah lakuin ini?" Tanya Maya yang di jawab anggukan kepala dari Farhan

"Jadi, sebenernya selama ini Shandy kerja sebagai petinju ilegal, Tan. Dan orang yang yang sudah melakukan penusukan terhadap Fenly adalah lawan Shandy yang kemarin dia kalahkan, mereka gak terima kekalahannya makanya mereka nyerang Fenly, sebenernya ini juga bukan pertama kalinya Shandy bawa Fenly ke bahaya, Tan. Waktu itu juga Fenly pernah di culik, pernah juga Fenly di keroyok banyak orang, dan itu semua sudah jelas karna Shandy" jelas Farhan

Seketika lutut Maya terasa sangat lemas, Maya kemudian duduk di kursi yang tersedia di samping Fenly, lalu menoleh ke Fenly, ia benar-benar tidak percaya Shandy Setega itu dengan adiknya sendiri.

"Jadi, selama ini Fenly-" belum sempat Maya menyelesaikan kata-katanya Farhan langsung memotongnya

"Iya Tan. Selama ini Fenly selalu berada dalam bahaya karna Shandy. Ya, memang Shandy tau pekerjaan ini dari Farhan sih Tan. Tapi, Farhan sempet ngelarang dia buat tanding kemarin, tapi dia gak mau denger, dia maksa terus main, dengan alasan dia lagi kesel sama Fenly, keterlaluan banget sih, Tan" sambung Farhan seolah mengipaskan api emosi di dada Maya

"Astaghfirullahalazim, Shandy.. kenapa kamu jadi begini Shan.. kenapa kamu tega sama Adek kamu sendiri" lirih Maya sambil menatap Fenly tak tega

"Maafin Mamah, udah percayain Adek buat di jaga sama Kaka, Mamah gak tau kalo Kaka setega ini sama Adek" sambung Maya kembali

Farhan tesenyum smrik, hatinya pun tertawa puas

"Elo yang udah buat gue ngelakuin ini, Shan" batin Farhan

"Tan, maaf yah, Farhan udah buat Tante sedih" ucap Farhan berakting merasa bersalah

"Gapapa Farhan, Tante malah berterima kasih sama kamu, seandainya kamu gak jujur sama Tante, Tante gak akan pernah tau semua ini"

"Yaudah Tante, Farhan pamit pulang dulu ya, mau kuliah soalnya"

Farhan kemudian menyalimi Maya seraya berpamitan

"Assalamualaikum, Tan"

"Waalaikumsalam..."

***

Shandy kini sudah selesai menyiapkan baju ganti untuk mamahnya.

Tiba-tiba Shandy melihat dua buah sweater rajut kecil buatan mamahnya, miliknya dan Fenly, tersimpan dengan begitu apik di lemari mamahnya, Shandy mengambilnya dan menghirup aromanya yang sangat familiar dengan aroma bayi

Selain sweater rajut itu, ada beberapa benda miliknya juga di simpan mamah di dalam lemarinya.

"Kaka tau kok, Mamah itu sayang juga sama Kaka, Mamah marah kaya gini juga kan karna salah Kaka, maafin Kaka ya, Mah" gumam Shandy sambil menatap space lemari yang berisikan benda masa kecilnya dan Fenly

***

"Piki, kok belom siap Pik?" Tanya Fajri yang melihat Fiki masih mengenakan baju tidur dan duduk di tempat tidur sambil memeluk kedua kakinya yang ia lipat ke dada.

Fiki hanya menggelengkan kepalanya.

"Piki, kenapa Pik? Piki sakit ?" Panik Fajri yang kemudian menempelkan punggung tangannya ke dahi adiknya

"Tapi gak panas" gumam Fajri

"Abang, Piki takut.. Piki takut kalo Mamah sama Kak Fariz bawa Piki pergi Bang.." pelan Fiki dengan pandangan kosong

RUMAH TANPA ATAP (Completed)Where stories live. Discover now