Chapter 63; Rash

1K 175 51
                                    

Deret demi deret pepohonan telah kulalui di bawah cahaya bulan yang telah cukup lama berada di atasku. Kakiku melangkah dengan sendirinya menuju rumah El seolah keduanya mengingat arahnya dengan jelas. Seharusnya aku bergegas ke sana, tapi pikiranku yang terlalu penuh saat ini seakan mengenyahkan niatku itu. Ya, aku tidak bisa memikirkan hal lain selain apa yang baru saja kulihat sebelumnya.

Siapa perempuan itu?

Memang aku sadar itu hanyalah ilusi yang disebabkan oleh kekuatan El, tapi kekuatannya menciptakan segala hal yang entah kenapa, tidak kukenali. Dan anehnya, aku merasa tidak asing dengannya. Dia—wanita itu—memang memiliki mata yang sama seperti milik Selene. Tapi wajah itu, rambut pirangnya, juga hamparan bunga lily itu, kurasa aku pernah melihatnya. Caranya memanggilku, suaranya yang ringan, aku pernah mendengarnya. Membuatku tertarik untuk mendekatinya.

Untunglah permainan ilusi El segera berhenti, karena jika selangkah lagi aku mendekati wanita itu, aku akan jatuh terperosok ke dalam jurang. Mungkin itu tidak akan membunuhku dengan mudah, tapi jatuh ke dalam jurang bukanlah hal yang kuinginkan setelah kelelahan menghadapi makhluk tak kasat mata.

Ah, bukan tubuhku yang lelah, tapi pikiranku.

Meskipun ilusi yang kulihat telah menghilang, aku tidak bisa mengenyahkannya dari pikiranku. Aku terus memikirkannya. Dan semakin aku memikirkannya, hatiku seakan berkata kalau aku harus mengingatnya—mengingat masa laluku.

Ya, selama ini aku tidak begitu memiliki keinginan untuk mencari tahu apa yang telah kualami dalam kehidupanku sebelumnya. Tapi dengan semua yang telah kulihat tadi, juga perasaan janggal yang kurasakan sekarang, kurasa sudah saatnya aku mengingat semuanya.

Siapa dia?

Serasa ditusuk dengan sebuah jarum, aku meringis menahan sakit yang tiba-tiba menghujam kepalaku. Rasa sakitnya memang tidak berlangsung lama, tapi itu cukup untuk membuat penglihatanku memburam. Sesaat tidak ada sedikitpun suara yang mampu kudengar, dan aku berpegangan pada sebuah pohon dengan salah satu tanganku, sementara yang lain mencengkeram kepala hingga rasa sakit itu mereda.

Apa terjadi sesuatu dengan Selene?

Tidak, jelas ini berbeda. Jika Selene kehilangan kesadarannya, aku akan merasakan sesuatu yang menghilang dalam diriku. Tapi itu tidak terjadi.

Apa yang sebenarnya terjadi denganku?

"Rash!"

Spontan aku menegakkan tubuh dan mengangkat kepala—sebuah tindakan yang langsung kusesali karena rasa sakit itu kembali menghujam kepalaku—lalu memandang ke arah suara itu. Terdengar cukup pelan, dan kurasa ilusi tadi kembali datang. Karena gadis pirang itu berlari ke arahku.

"Rash? Kau tidak apa-apa?"

Aku mengerjapkan mata, dan kali ini yang berdiri di depanku adalah Selene.

Alas, aku sudah gila rupanya.

"Rash?" Ia memandangku dengan ekspresi bingung.

"Ya, aku tidak apa-apa," dustaku.

"Apa kau terluka?"

Aku buru-buru menggeleng dan mengalihkan pembicaraan. "Kau sudah menemui El?"

Ia mengangguk dengan semangat, dan dari raut wajahnya aku tahu dia berhasil meyakinkan El.

"Lalu?"

"Well, sebenarnya dia ada di perpustakaan Lewis saat kita di sana. Jadi dia sudah tahu kalau bukan kamu yang melakukannya. Tapi—"

"Tapi?"

Tear of Mythical Creatures; VampireWhere stories live. Discover now