Chapter 37; Selene

10.1K 995 56
                                    

Hari demi hari berlalu. Perlahan semua yang telah terjadi berubah menjadi kenangan. Kesedihan mulai meninggalkan manor house ini, dan keceriaan yang telah lama hilang kini kembali.

Kecuali, untuk beberapa hal.

Begitu pula dengan hatiku. Sedikit demi sedikit, aku mulai bisa memaafkan diriku sendiri. Aku sadar, tidak ada gunanya terus berlarut dalam kesedihan, karena bebanku sudah terangkat.

Sekali lagi, kecuali untuk beberapa hal.

Aku tidak bisa melupakannya. Saat itu, aku meluapkan seluruh kesedihanku di pundaknya. Aku memeluknya dengan erat, cukup erat untuk membuatnya ambruk dan memegang dadanya erat-erat seolah kehabisan napas. Itu, cukup parah, kurasa.

Tapi bukan itu yang menghantui pikiranku. Aku tak pernah menyangka dia akan membalas pelukanku. Dan lagi, kata-kata yang dia ucapkan di pundakku, aku tidak bisa melupakannya.

Aku juga ingin tahu alasannya.

Itulah jawaban yang diberikan olehnya saat aku terus menanyakan alasannya melindungiku. Setiap kali mengingatnya, hatiku dipenuhi perasaan yang sulit kukatakan. Apakah aku senang? Bingung? Malu?

Kurasa aku merasakan semuanya. Terlebih untuk rasa malu, karena aku sudah menangis tersedu-sedu di pundaknya. Wajahku pasti sangat buruk saat itu. Dan lagi, aku belum berterima kasih kepadanya karena sudah menyelamatkanku. Tidak hanya sekali, melainkan berkali-kali.

Yang pasti, semua perasaan itu– termasuk tindakan dan jawabannya waktu itu– membuat pikiranku sangat kalut sekarang. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Canggung, terlebih untuk menemui dirinya. Bahkan aku menyerahkan semua tugas untuk merawatnya kepada Camille. Aku khawatir, jika aku bertemu dengannya, aku akan menjadi orang bodoh dan tidak bisa mengucapkan sepatah katapun.

Sayangnya, kali ini aku tidak bisa menghindar lagi. Reist memanggil kami semua untuk membahas misi kami beberapa hari yang lalu. Dan karena Rash belum pulih sepenuhnya, kami berkumpul di kamarnya.

Dan disinilah aku, duduk di salah satu kursi yang tidak jauh dari ranjangnya dengan gugup, sementara ia duduk bersandar pada kepala ranjang di sisi lain sambil bersidekap.

Ini semua karena dia memelukku! Jika saja dia tidak melakukannya atau aku yang tidak memeluknya lebih dulu aku tidak akan secanggung ini.

Diam-diam aku menghembuskan napas. Tenangkan dirimu, Selene, batinku. Semua akan baik-baik saja.

"Dimana El?" tanya Greg. Ia bersandar pada tembok di seberang ranjang, sementara salah satu tangannya berada di pundak Camille yang duduk pada sofa di sisinya.

Benar. Sejak kami kembali dari misi, aku belum melihat El sama sekali. Bahkan ketika aku mengunjungi perpustakaan, dia tidak terlihat di sana. Padahal, aku akan selalu menemukannya di tempat itu; duduk membaca buku di sofa yang sama, atau memainkan biolanya di depan jendela raksasa. Sepertinya, aku mulai merindukan alunan musik dari biolanya, juga kehadirannya.

"Mungkin dia kembali ke manor house-nya, honey."

Reist mengangguk setuju dari kursi lain yang berada di seberangku, di samping Rash.

Tear of Mythical Creatures; VampireWhere stories live. Discover now