Chapter 34; Selene

9.9K 963 40
                                    

"Rash!"

Aku tersentak bangun dari tidurku hingga terduduk, membuat Reist yang duduk di sisi ranjangku memandangku dengan khawatir.

"Selene, kamu tidak apa-apa?" tanyanya.

Aku memandang sekeliling. Aku sudah berada di dalam kamarku, dan kepalaku seketika terasa pening. Tapi tidak terlalu parah. Aku pasti baru saja siuman dari pingsan setelah memberi energiku kepada Rash.

Mengingat kejadian tadi seketika membuatku panik. "Rash, bagaimana–"

"Dia baik-baik saja," selanya sebelum aku sempat menyelesaikan pertanyaanku. "Aku sudah mengurus sisanya. Tapi kondisinya belum pulih."

"Kalau begitu aku harus–"

"Tidak. Kamu harus tetap disini. Kau perlu istirahat, Selene. Wajahmu pucat sekali."

"Benarkah?"

"Memang vampire sudah pucat sejak awal. Tapi ya, kamu lebih pucat dari sebelumnya." Ia menyodorkan sebuah cawan berisi darah kepadaku. "Kau harus minum."

Aku menerima cawan itu dan segera merasakan kering di mulutku. "Berapa lama aku pingsan?"

"Hampir sepanjang hari ini," jawab Reist, sementara aku menegak darah dari cawan yang kupegang. Manis.

"Lebih baik?" tanyanya setelah aku menghabiskan seluruh darah di cawan ini.

Aku mengangguk, lalu meletakkan cawan ini di meja samping ranjangku.

"Sekarang, kalau tidak keberatan bisakah kamu jelaskan apa yang kamu lakukan tadi kepada Rash?"

Benar. Waktu itu Reist dan El juga berada disana, melihatku yang tengah memberi energiku kepada Rash. Mereka hanya tahu kalau aku menciumnya, dan ini harus segera diluruskan.

"Aku memberikan energiku untuknya."

"Energi?" Ia terkesiap, "Maksudmu, energi kehidupanmu?"

"Kurang lebih seperti itu. Sebenarnya aku juga tidak terlalu memahaminya." Aku beralih memandangnya. "Semua vampire juga bisa melakukannya, bukan begitu?"

Reist menggeleng pelan. "Tidak, Selene. Seumur hidupku, ini baru pertama kalinya aku mendengar hal semacam ini."

Jawabannya seketika membuat dahiku berkerut. Jadi, ini bukanlah sesuatu yang bisa dikatakan lumrah bagi vampire? Apa hanya aku dan Rash yang bisa melakukan pertukaran energi? Jika begitu, bagaimana kami bisa melakukan hal semacam itu?

"Kecuali–"

Aku mengangkat kepala menatapnya. "Kecuali?"

Sejenak, ia kelihatan berpikir. Tapi segera menggeleng. "Lupakan saja."

Lupakan? Apakah Reist mengetahui sesuatu?

Tapi dilihat dari ekspresinya, sepertinya dia tidak berniat untuk menceritakannya. Walaupun aku sangat penasaran, aku tidak bisa mendesaknya. Untuk saat ini, aku tidak bisa menanyakannya dan mengalihkan pembicaraan ini ke hal lain.

"Bagaimana dengan keadaan Camille dan yang lain?"

"Camille masih belum sadar," ujarnya, "tapi sepertinya kamu berhasil membuat penawar yang tepat. Kondisinya jauh lebih baik dari yang sebelumnya."

"Tapi Greg," raut wajahnya berubah muram. "aku khawatir dengan dia. Diantara yang lain, dialah yang paling terpukul dengan kejadian ini. Dia hampir kehilangan kendali, dan itu hampir membunuh kita semua. Aku tidak bisa menyalahkannya, karena dia sendiri berpikir akan kehilangan Camille, orang yang sangat dicintainya."

"Dimana dia sekarang?"

"Mengurung diri di ruang senjata, berusaha mengendalikan emosinya. Ruangan itu tidak akan terbakar oleh apinya, jadi dia akan aman disana. Masalahnya, dia belum mengetahui kondisi Camille sekarang. Dia masih mengira Camille berada dalam kondisi kritis."

Tear of Mythical Creatures; VampireWhere stories live. Discover now