Chapter 30; Selene

11.3K 923 50
                                    

Kuakui ini adalah salah satu keputusan terburuk yang pernah kubuat.

Bagaimana tidak? Hanya karena Rash berkata seperti itu kepadaku, aku mengikuti keinginannya. Seharusnya aku bisa berpikir dengan kepala dingin, tidak seperti anak kecil yang mudah tersulut emosi. Ini benar-benar tidak seperti diriku, sama seperti yang dikatakan El soal Rash yang tidak seperti dirinya saat itu.

Tunggu, apa ini artinya aku mirip seperti dia?

Aku buru-buru menggeleng cepat dan segera menyelesaikan ikatan rambutku di depan cermin.

Nasi sudah menjadi bubur, dan aku tidak akan bisa mengembalikan waktu. Hari ini, kami akan menjalankan misi yang telah dipersiapkan sejak beberapa hari sebelumnya. Aku pun juga sudah mempersiapkan diri dengan berlatih menggunakan senjata bersama El dan Greg. Mereka banyak membantuku, terutama menggunakan pedang dan belati. Menurut mereka aku juga harus bisa menggunakan senjata jarak dekat jika terjebak dalam kondisi terdesak. Dan karena sekarang aku seorang vampire, aku mudah mempelajari hal-hal baru, terutama yang berkaitan dengan seni bertarung.

Camille dan aku juga sudah meneliti jenis racun yang ciri-cirinya cukup mendekati dengan gejala kematian ketiga bangsawan. Walaupun terdengar mustahil tanpa jasad mereka dan hanya mengandalkan buku-buku serta insting kami, ternyata kami berhasil menemukannya. Dan dari hasilnya, kami cukup yakin racun ini pernah diteliti dan dikembangkan oleh nenekku, Sullivan, satu-satunya orang yang bisa mengembangkan racun paling mematikan di kerajaan Aslarez.

Sulit dipercaya? Aku juga berpikiran sama saat pertama kali mengetahui hal itu. Tapi setelah aku berusaha mengingat kembali, orang-orang dari istana pernah mengunjungi rumahku di hutan Midwood untuk bertemu dengan nenek. Mereka meminta nenek untuk membuat sebuah racun. Racun yang sangat kuat dan bisa membunuh singa dalam hitungan detik, dan nenek sempat memenuhi permintaan mereka. Tapi ketika mengetahui tujuan di baliknya, nenek berhenti melakukan penelitiannya.

Sayangnya, nenek tidak pernah memberitahu tujuan pembuatan racun itu kepadaku.

Untuk sementara, aku dan Camille berkesimpulan bahwa orang-orang dari istana adalah otak dari penyerangan di rumahku, tujuan mereka adalah mengambil hasil penelitian nenek, dan mereka telah berhasil melakukan rencana itu.

Tapi alasan mengapa mereka saling membunuh pada akhirnya, kami belum menemukannya. Karena itu, ini hanya hipotesis diantara kami berdua.

Aku berjalan keluar dari kamarku menuju ruang senjata, tempat dimana kami akan berkumpul sebelum melakukan misi dari Sang Ratu. Disana semua orang telah menungguku, siap dalam balutan pakaian bertempur yang sama denganku; kemeja dan rompi hitam, celana berwarna sama yang agak longgar untuk wanita dan lebih longgar lagi untuk pria, juga sepatu bertali yang menutupi hingga setengah betis.

Beberapa tengah mengaitkan senjata di ikat pinggang tanpa suara, dan aku pun mengikuti mereka. Aku memilih dua buah belati, sebuah pedang, dan mengaitkan sekantung anak panah di belakang pinggangku– kata Greg, akan jauh lebih mudah untuk mengambil anak panah ketimbang kantungnya dikalungkan di punggung.

Ketika tengah memilih busur panah, Camille menghampiriku seraya menyodorkan sebuah ampul berisi cairan yang kukenal; penangkal racun yang telah kami buat bersama.

"Tinggal kau yang belum meminumnya. Aku tahu ini belum sepenuhnya sempurna, berhubung kita belum memastikan bahan dasar pembuat racun itu. Ini hanya untuk jaga-jaga."

Aku mengangguk dan menerima botol ampul itu. "Terima kasih." Kemudian meneguk cairan di dalamnya dengan cepat.

"Kau tahu?" ujar Camille sambil setengah berbisik. "Aku hampir saja tidak berhasil memaksa Rash meminumnya. Untungnya El membantuku meyakinkannya, sehingga aku tidak perlu menggunakan kekuatanku untuk menyogoknya dengan paksa." Ia mendesah. "Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan. Kuharap dia tidak berulah, seperti kali terakhir dia kembali dari medan perang."

Tear of Mythical Creatures; VampireWhere stories live. Discover now