BAB 31 - Unwilling Heart

1K 90 4
                                    

ANGEL berdiri di balkoni biliknya memandang sebuah kereta sedang masuk ke perkarangan rumahnya. Hayes melangkah keluar dari kereta Bugatti Chiron miliknya dan terpandang ke arah Angel yang memerhatinya dari balkoni. Sudah seminggu mereka berdua tinggal di rumah Angel sejak serangan terhadap Angel berlaku. Seminggu juga Hayes ulang-alik daripada rumahnya ke rumah Angel. Pagi dia berada di rumah Angel dan malam dia akan balik ke rumahnya semua.

Angel duduk di sofa di dalam biliknya dan meletakkan laptop ke atas ribanya. Dia menyambung semula kerjanya selepas berehat sebentar tadi. Seperti yang dia jangka, Hayes masuk ke dalam bilik dengan tangan kanannya disorak di belakangnya. Angel menoleh sekilas ke arah Hayes dan sempat menangkap Hayes mengerdipkan mata kepadanya.

Hayes mengambil tempat di sebelah Angel lalu mengalihkan laptop di riba Angel dengan tangan kirinya. Dia terus menghulurkan sejambak bunga tulip kepada Angel yang memang jelas kelihatan walaupun disembunyikan di belakang badannya.

" For you. "

Angel menyambut hadiah itu dengan perasaan keliru. Pelik dengan perangai Hayes yang tiba-tiba membelikannya bunga.

" Untuk apa? "

" Nothing. Just nak bagi bunga untuk isteri aku. "

Angel tanpa sedar menggulingkan matanya.

" Pftt.."

Hayes mengeluh perlahan sedar akan kenapa Angel riak begitu. Selama mereka berkahwin, dia tak pernah menjalankan tanggungjawabnya sebagai seorang suami yang baik, tidak tidur sekatil. Tapi, bukan kah itu yang dia inginkan? Dia sendiri keliru.

Angel malas nak layan Hayes yang sudah termenung jauh jadi dia bangun untuk menyimpan bunga tulip itu di dalam pasu.

" An? "

" Hmm? "

Angel yang membelakangi Hayes menoleh ke belakang apabila lelaki itu tidak menyahut dan melihat Hayes sedang asyik memandangnya.

" Apa? "

Hayes melangkah ke arah Angel sambil membuka butang bajunya satu per satu secara perlahan-lahan. Angel terus mengundur ke belakang.

" Kau nak buat apa ni? "

Hayes membuka bajunya. Angel sedaya upaya membuat muka tak ada perasaan sedangkan dalam hatinya sedang menjerit melihat dada bidang dan eight packs yang terpampang di depannya. Tapi apa membuatnya gelabah ialah urat di lengan Hayes. Dia menelan air liur yang rasa macam telan batu.

" Nak mandi ke? Mandilah aku- " belum sempat pun Angel melangkah ke pintu, lengannya direntap oleh Hayes sehingga dia terlanggar dada bidang Hayes.

" An. "

Angel memberanikan diri untuk memandang Hayes. BAD IDEA. Angel terus menundukkan kepalanya memandang kaki sendiri. Dia tak dapat nak membalas pandangan Hayes yang tak dapat dia faham maksudnya.

" Kenapa? Gelabah? "

Angel tak menjawab dengan pandangannya masih ke bawah. Tapi dia tak dapat nafikan bertapa laju jantungnya berdegup. Tak dapat nak menghalang diri, dia melihat lengan berurat Hayes yang masih memegang lengannya. Pandangannya dialihkan ke arah eight packs Hayes. Ohh. Sungguh dia menghargai pemandangan yang indah di depan mata.

Sehinggalah matanya terlihat kesan parut di abdomen Hayes. Terus kaku tubuhnya. Pandangannya kekal di situ. Hayes perasan akan perubahan Angel jadi dia melepaskan lengan Angel dan melangkah ke belakang.

Angel masih kaku. Dia melihat sendiri parut di abdomen Hayes kesan tembakan yang dia sendiri lepaskan ke arah Hayes. Sepatutnya dia berasa puas hati. Tetapi apa yang dia rasakan sekarang ialah dia rasa bersalah dan menyesal. Lelaki itu selalu melindunginya dan keluarganya namun apa yang dia balas ialah sebutir peluru kepada Hayes. Namun Hayes masih berada di sisinya. Dia tidak berdendam, tidak bersikap dingin dan tidak menyakiti nya. Entah kenapa Hayes begitu sukar untuk dibenci.

Kill Me, Love Me [OG]Where stories live. Discover now