Another Dimension

FOUR

Happy reading-!♡

Aku menggandeng lengan Axel dengan erat, "Xel makasih banget loh, lo udah ajak gue jalan-jalan," Ucapku berterimakasih. Sungguh, Axel adalah sahabat sekaligus cowok terbaik yang pernah aku temui, aku beruntung bisa mempunyai sahabat seperti dirinya.

Axel menatap jijik, "Bahasa lo geli banget, biasanya juga nggak ada terimakasihnya sama sekali tuh, tumben lo kayak gini, " Balas Axel heran.

Entahlah aku juga tidak tau, rasanya hari ini aku ingin sekali mengucapkan banyak-banyak terimakasih pada Axel karena sudah sabar dan mau menjadi sahabatku selama ini.

"Ih lo mah, gue kan lagi pengen ngucapin! Makasih ya selama ini udah bikin gue seneng, lo sahabat terbaik gue Xel. Janji, jangan pernah tinggalin gue ya?"

Aku menarik jari kelingkingnya untuk ditautkan dengan jari kelingkingku, "nih udah janji, awas aja kalau ingkar!" Ucapku lalu pergi berlalu memasuki mobil milik Axel, sebab aku merasa malu sudah mengucapkan kata-kata seperti itu.

Kulihat Axel terkekeh disana, lalu ia segera menyusul memasuki mobil.

"Gaya lo kayak orang yang mau pergi jauh tau nggak? Habis seneng-seneng di pasar malem kok vibesnya jadi gini sih? Lo sakit ya?" Tanya Axel padaku, tangannya menyentuh jidatku untuk mengecek suhu tubuh.

"Nggak panas tuh, atau jangan-jangan lo kesambet setan di pasar malem ya?!" Ucapnya lagi.

Ah benar-benar deh! Axel nyebelin banget sih!

"Gue nggak sakit ya tolol," ucapku sangking kesalnya.

Axel bertepuk tangan, "Nah ini baru Lessy yang gue kenal! Yaudah yuk kita langsung pulang," Axel mulai menjalankan mobilnya, disepanjang perjalanan hanya diisi keheningan, entahlah hari ini hari yang aneh, padahal biasanya mobil tak pernah sesepi ini meskipun hanya ada kita berdua.

Aku menoleh saat mendengar Axel mengeluarkan suara, "Tentang ucapan lo yang tadi, gue janji. Bakal selalu bareng sama lo dan nggak ninggalin lo. Lo itu udah gue anggep adek sendiri, Less. Jadi, lo juga jangan kemana-mana ya?" Ucapnya tanpa menoleh padaku, ia masih tetap fokus menyetir menghadap ke depan.

Sungguh, aku terharu. Apa seperti ini rasanya punya kakak laki-laki? Kalau iya, berarti rasanya sangat menyebalkan sekaligus menyenangkan.

"Aaa abang Axel, Lessy juga sayang kok sama abaangg," Jawabku dengan nada menggoda, kulihat Axel mengerutkan kening, "Jijik anjir, lo nggak cocok imut-imutan kayak gitu, yang ada amit-amit tau nggak!" Ucapnya.

Kupukul lengannya kuat, "Sialan, coba sekali-kali lo puji gue gitu kek, jangan ngehina mulu kerjaannya." Ucapku sebal.

Namun, karena pukulanku dilengannya lumayan kuat, setir mobil oleng ke kiri, membuat mobil yang kita tumpangi menabrak pembatas jalan dengan kencang.

BRAKKK

Kurasakan Axel memeluk diriku dari samping, sial, air mataku tak bisa dibendung, disaat-saat seperti ini, bukannya menyelamatkan dirinya sendiri, Axel malah melindungi diriku dari hantaman beton, ini memang salahku, tak seharusnya aku menganggu Axel saat sedang menyetir.

Ibu, Ayah maafkan Lessy yang tidak bisa menepati janji untuk memperkenalkan calon menantu dan memberikan cucu pada kalian.

Kulihat Axel yang sudah lebih dulu menghantam kedepan, darah bercucuran membasahi tubuhku, meskipun diriku terlindungi didalam pelukan Axel, tapi tetap saja hantaman itu masih terasa sangat kuat.

Sepertinya tubuhku dan tubuh Axel mengalami banyak patah tulang, atau bahkan hancur lebur.

"A-axel m-maaf," Aku menangis, menangis meraung-raung saat melihat Axel sudah tergeletak lemas didepanku, aku tak tau harus berbuat apa, badanku terasa tak bisa digerakkan sama sekali, pandanganku pun mulai berkunang-kunang.

Tak ada hal yang bisa kulakukan, aku tak bertahan lama, karena setelah itu semuanya terlihat gelap gulita.

.
.
.
Bersambung...

CAST

Lessy Agatha Pricilla

Raeshard Axelion

NOTE :

Semua gambar diatas bukan milikku, aku dapat dari pinterest.

Kalau ada yang kurang sreg sama cast yang aku pilih, kalian bebas kok bayangin cast nya sesuai selera kalian masing-masing. (◍•ᴗ•◍)❤