FIFTEEN

24.2K 3.8K 12
                                    

Happy reading-!♡


"Selamat datang di markas Shadow," ucap Vazeon sambil tersenyum tipis, jika tidak teliti melihatnya, mungkin aku akan menganggap dia tidak tersenyum sama sekali.

Aku memandang sekeliling, banyak laki-laki dan beberapa perempuan dengan pakaian hitam berdiri rapi di seluruh ruangan.

Aku berdecak kagum, ternyata Shadow memiliki banyak anggota, dan juga markasnya terletak ditempat paling tersembunyi.

Diawal, saat aku dibawa pergi oleh Vazeon, aku sempat bingung dan heran karena aku malah dibawa ke sebuah restoran terkenal di ibukota, padahal tujuan kita kan ke markas Shadow, tapi aku diam saja dan tak mempertanyakan hal itu.

Setelah masuk disana, kami berdiri di depan kasir, kulihat Vazeon berbincang dengan seorang laki-laki yang menjaga kasir, aku tak begitu tau apa yang mereka bicarakan karena mereka seperti saling melemparkan kode-kode yang tidak aku mengerti. Tak lama, kami kemudian dibimbing ke ruangan private atau istilahnya VIP di restoran tersebut.

Begitu sampai di ruangan VIP, dan menutup pintu ruangan, aku dan Vazeon duduk dengan tenang disana. Kupikir kita akan memesan makan terlebih dahulu sebelum pergi ke markas Shadow.

Tapi, segera pemikiran itu ku tepis kala melihat Vazeon tiba-tiba menghilang dari tempat duduknya, aku terdiam lama sangking kagetnya, aku pun mengira ditinggalkan sendirian disana oleh anak kurang ajar itu.

Namun ternyata pemikiranku salah, karena saat aku tersadar dari rasa kagetku, dan mendekati tempat dimana Vazeon menghilang, tiba-tiba saja aku merasakan tubuhku tersedot ke suatu tempat.

Saat aku sadar, ternyata aku sudah berpindah tempat, dan didepanku sudah berdiri Vazeon yang menatapku datar, terlihat sedang menungguku.

"Lama sekali," ucapnya.

Aku mendelik, "Bagaimana tidak lama, kau tiba-tiba menghilang, aku tidak tau harus berbuat apa karena terkejut!"

Vazeon berdecak, lalu berbalik pergi mendahuluiku. Tanpa banyak bicara, aku pun mengikuti dia berjalan dibelakangnya.

Kita melewati lorong panjang dengan banyak jebakan yang dipasang disepanjang lorong, tapi berkat Vazeon yang memang sudah hafal betul letak-letak jebakan tersebut, kita berdua pun sampai dan tak terluka sedikitpun, aku lagi-lagi berdecak kagum. Wah, hebat sekali ada tempat tersembunyi seperti ini di balik restoran terkenal ibukota.

Begitulah ceritanya aku dan Vazeon bisa sampai di markas Shadow.

"Wah Nona imut sekali."

Lamunanku buyar kala mendengar pujian dari seorang perempuan bermata hazel dan berambut pendek dengan warna oranye.

Sepertinya perempuan itu adalah ahli pedang, karena kulihat tangannya memiliki banyak bekas luka dan tubuhnya yang terlihat kokoh dan tegap.

"Ah, hai emm ..." ucapku menggantung karena aku tak tau namanya.

"Ally, nama saya Ally Nona," jawabnya sambil tersenyum manis padaku.

"Hai Ally. Namaku Alsyena," balasku.

"Ah, dan juga jangan panggil aku 'Nona', panggil namaku saja." Aku menambahkan.

Kulihat Ally menampilkan wajah tidak enak, "Tapi itu tidak sopan Nona, Nona adalah putri bangsawan tinggi," ucapnya, ah meskipun aku tak memperkenalkan diri dengan nama keluargaku, sepertinya dia tetap mengenal aku berasal dari keluarga bangsawan Duke, mungkin karena rambutku yang berwarna putih keperakan.

"Tidak papa, aku orang yang tak terlalu menyukai formalitas. Jadi, berbicara santai saja padaku."

Ally tetap menampilkan raut tidak enak, tapi kemudian mengangguk menuruti, "Baiklah No-Syena" ucapnya sedikit kikuk.

Aku tersenyum menanggapi.

Vazeon menepuk tangannya sekali, seketika seluruh perhatian teralihkan kearah Vazeon yang sedang berdiri disampingku. Aku mengerjap kikuk kala merasakan berbagai tatapan mengarah padaku juga.

"Perhatian semuanya! Tujuan aku mengumpulkan kalian semua disini adalah untuk menyambut anggota baru kita. Selamat sudah menjadi bagian kita!"

Sorak Sorai langsung memenuhi penjuru ruangan, "SELAMAT DATANG!!"

Aku tersenyum, "Terima kasih semuanya, namaku Alsyena, cukup panggil aku Syena. Mohon bimbingannya untuk kedepannya."

Setelah itu, Vazeon berdiri di hadapanku, tiba-tiba dia menarik tanganku dan membalikkannya, aku menatapnya bingung, kenapa sih dia selalu bertindak seenaknya? Entahlah, saat berhadapan dengan Vazeon aku merasa seperti orang bodoh, karena Vazeon tak pernah menjelaskan apapun yang dia lakukan, membuatku selalu bingung dan bertanya-tanya.

Aku diam, dan menunggu apa yang akan dilakukan Vazeon selanjutnya. Kulihat dia seperti membaca sebuah mantra yang tak aku mengerti.

Tak lama, muncul cahaya terang yang menyilaukan, aku bahkan sampai menutup mataku sangking silaunya. Setelah beberapa saat, cahaya mulai meredup dan menampakkan sebuah tanda berbentuk bulan sabit yang indah.

"Wahh ... cantik sekali," ucapku tanpa sadar.

Kudengar juga yang lainnya berdecak kagum saat melihat tanda di sekitar pergelangan tanganku.

"Ini adalah kelebihanku sebagai seorang pengguna elemen kegelapan. Setiap orang yang menjadi anggota Shadow akan menerima tanda dariku, dengan itu kau sudah resmi menjadi bagian dari Shadow." Jelas Vazeon, yang kali ini bisa kupahami penjelasannya.

"Dan juga, tanda yang muncul di setiap orang berbeda-beda tergantung kemampuan dan kepribadian orang tersebut. Kau adalah satu-satunya orang yang memunculkan tanda berbentuk bulan sabit, itu membuktikan kau adalah orang yang kuat dan memiliki kepribadian yang tenang, setenang langit malam." Lanjut Vazeon.

Aku mengerjap, "A-ah oke, terima kasih." Balasku linglung.

Setelah penjelasan Vazeon selesai, suara tepukan tangan langsung meramaikan ruangan, suasana sorak sorai bergembira membuatku tersenyum senang.

Disini tidak memandang kasta, mau itu dari kalangan rakyat jelata maupun kalangan bangsawan tinggi, asalkan mereka punya kekuatan dan kepribadian baik, mereka bisa menjadi anggota Shadow, kulihat semua orang nampak bahagia dan kompak.

Aku pun berbaur dengan yang lainnya dan menikmati jamuan yang diadakan, aku juga berkenalan dan menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang mulai saat ini dan seterusnya akan bekerja sama denganku.

.
.
.
Bersambung...

Another DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang