FOURTY-FIVE

12.4K 2K 62
                                    

Happy reading-!♡


"Mari kita mulai." ucap Alsyena.

Azlan mengangguk, "Jadi, Ini semua adalah kertas-kertas kuno yang selama ini aku kumpulkan dari seluruh penjuru. Kertas itu memuat berbagai tulisan tentang demon yang mungkin bisa menjadi informasi penting bagi kita." jelasnya, menunjuk pada sekumpulan kertas didepannya.

"Sekedar info, aku adalah penyihir setengah naga. Aku menjaga tanah tempatku tinggal ini sudah sejak ratusan tahun, aku sudah melalui berbagai macam zaman dan perubahan. Semua orang berpikir aku tidak pernah menua karena aku adalah penyihir agung yang hebat dan menggunakan sihir untuk menghentikan waktuku. Padahal bukan karena itu aku tak menua, itu karena aku abadi hingga waktu kehancuran tiba." lanjutnya dengan serius menatap Alsyena, ingin melihat bagaimana reaksi gadis itu saat mengetahui informasi yang selama ini ia rahasiakan.

Mata Alsyena terbelalak dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya, "Benarkah?! Wah aku tak menyangka!" kagetnya yang terlihat seperti dibuat-buat. Jelas ia tak begitu terkejut, karena hal itu sudah pernah ia baca saat tokoh Azlan di deskripsikan di dalam novel.

Laki-laki itu justru mendengus saat melihat reaksi Alsyena yang tak sesuai dengan apa yang ia inginkan, ia lalu mendorong pelan jidat Alsyena dengan ujung jarinya, "Aktingmu payah." ucapnya.

Alsyena mendelik, ia mengusap-usap jidatnya, "Jangan pegang-pegang." ucapnya.

Azlan menghela nafas panjang, mengabaikan Alsyena dan melanjutkan kembali penjelasan, "Di kertas ini tertulis bahwa demon merupakan makhluk yang bengis dan tidak mengenal belas kasihan-"

"Bukankah itu seperti dirimu?" potong Alsyena.

" ... "

"Baik, lanjutkan." pinta gadis itu.

Azlan memutar matanya malas, lalu kembali berbicara, "Ada tujuh demon yang mempunyai otoritas tertinggi diantara demon yang lainnya. Dan tujuh demon ini disebut sebagai tujuh pangeran neraka. Konon katanya mereka adalah angel dengan peringkat tertinggi dan selalu dekat dengan penciptanya, dan para angel tertinggi ini disebut sebagai Archangel, namun karena suatu perbuatan membuat mereka kehilangan kasih karunia dan diusir dari surga. Masing-masing makhluk pun berubah menjadi iblis keji yang mengerikan." jelas Azlan panjang lebar.

Mata Alsyena kembali terbelalak, kali ini sungguhan, ia benar-benar terkejut.

Tujuh pangeran neraka.

Ia pernah mendengar sesuatu seperti itu di kehidupannya sebelumnya. Ya, mereka disebut juga sebagai Seven Deadly Sins.

"Aku tahu itu." gumam Alsyena.

Azlan mengerutkan keningnya, ia tak terlalu dengar apa yang Alsyena gumamkan, "Apa?" tanyanya.

"Aku tahu! Aku tahu informasi tentang ketujuh pangeran neraka itu." ucap Alsyena tersenyum antusias, ia meraih kedua tangan Azlan dan mengayun-ayunkannya, seperti anak kecil.

Sedangkan Azlan menatap bingung dengan kelakuan gadis didepannya yang acak dan tak bisa ditebak. Tiba-tiba marah, tiba-tiba garang, tiba-tiba ceria. Aneh, gadis itu aneh.

Tapi itu yang membuatnya menarik.

"Azlan!" teriak Alsyena mengacaukan lamunan laki-laki itu.

"Apa? Apa yang kau tahu?" tanya Azlan.

"Ada tujuh pangeran neraka. Yang pertama adalah Lucifer, ia merupakan pimpinan tertinggi dari semua iblis yang ada, Lucifer perwujudan dari kesombongan. Yang kedua adalah Mammon, ia perwujudan dari keserakahan. Yang ketiga adalah Asmodeus, ia perwujudan dari nafsu. Yang keempat adalah Leviathan, ia perwujudan dari kecemburuan. Yang kelima adalah Beelzebub, ia perwujudan dari kerakusan. Yang keenam adalah Satan, ia perwujudan dari kemarahan atau kemurkaan. Dan yang terakhir adalah Belphegor, ia perwujudan dari kemalasan!" jelas Alsyena semangat.

Akhirnya ia mendapatkan pencerahan.

Kenapa ia tak pernah terpikirkan tentang itu? Padahal sudah jelas yang dibahas adalah demon. Yang mana sudah pasti selalu menyertakan Seven Deadly Sins.

Apa ia memang sebodoh itu?

"Sepertinya aku harus meminta Rezero untuk menaikkan kecerdasanku." batin Alsyena.

Azlan ternganga, ia kembali mengecek pada tulisan-tulisan di dalam kertas kuno. Dan semua yang tertulis disana sama persis dengan apa yang Alsyena ucapkan.

"Bagaimana kau tahu itu? Padahal itu informasi yang jarang dan hanya bisa ditemukan dalam peninggalan-peninggalan kuno. Sedangkan kau sendiri belum pernah membaca kertas ini!?" tanyanya bingung sekaligus takjub.

Alsyena mengangkat dagunya tinggi, "Tiba-tiba aku mendapat pencerahan. Aku hebat kan? Bisa mengetahui informasi itu padahal aku tidak hidup selama ratusan tahun sepertimu." ucapnya sombong.

Azlan mendengus, "Dasar, kau sudah seperti pengikut Lucifer karena sombong." balasnya.

Alsyena mendelik tidak suka, "Enak saja!"

"Sudahlah, mari kita lanjutkan."

Azlan meraih sebuah jurnal, "Disini berisi informasi penting yang kutulis sendiri." ucapnya.

Mata merah tajam itu menatap tepat kearah mata perak jernih milik Alsyena. Gadis itu meneguk ludah sejenak saat melihat keseriusan di mata Azlan.

"Aku sudah tahu dimana keberadaan para demon itu." lanjut Azlan.

.
.
.
Bersambung ...

Saat ngejelasin tentang tujuh pangeran neraka, entah kenapa pikiranku melayang ke para pangeran iblis ganteng di obey me 😔🙏

Oh iya sekedar info :
Demon       = iblis
Angel          = Malaikat
Archangel = Malaikat agung

Another DimensionHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin