FOURTY-SIX

10.7K 1.8K 25
                                    

Happy reading-!♡

"T-tunggu!" cegah Alsyena.

Ia belum siap untuk mendengar informasi itu, hatinya berdegup kencang tak terkendali.

Informasi yang ia cari-cari, menghabiskan waktu, tenaga, dan pikiran, kini berada di hadapannya.

Dengan perlahan Alsyena menghirup udara sebanyak-banyaknya hingga memenuhi rongga dada, lalu menghembuskannya kembali.

Ia berusaha bersikap tenang, walaupun rasa lega, penasaran, dan juga kekhawatiran bercampur menjadi satu.

"Silahkan lanjutkan." ucap gadis itu setelah agak tenang.

Azlan mengangguk, "Berdasarkan pengamatanku selama ini, lokasi istana demon berada di dalam lautan. Mereka bermarkas di tengah-tengah samudera. Kurasa, mereka memilih lautan karena luasnya yang mencapai tiga perempat dari luas dunia ini. Layaknya sebuah Kerajaan, istana demon juga dipenuhi dengan pengawal dan pengikut-pengikutnya. Dari sanalah para demon itu berkumpul dan mengatur strategi untuk mengambil alih dunia manusia." Jelas Azlan.

Tubuh Alsyena bergetar, mendengar informasi itu langsung membuat dirinya sedikit ketakutan, namun rasa marahnya lebih mendominasi.

Ia tak suka kehidupannya akan dihancurkan. Padahal ia sudah diberi kesempatan untuk menjalani hidup kembali, dan ia berusaha sebisa mungkin untuk menjalaninya dengan baik dibandingkan kehidupannya yang dulu.

Ia tak bisa diam saja saat tahu para demon itu mulai serakah dan hendak menguasai dunia yang ia tinggali.

Memang, susah untuk dipercaya pada awalnya. Ia yang dulunya adalah seorang manusia dari dunia modern hanya pernah mendengar cerita tentang demon, angel, naga, dan makhluk-makhluk lainnya hanya dalam cerita fantasi dan dongeng.

Tapi, setelah terbangun di dunia antah-berantah yang dimana sihir merupakan hal yang lumrah disini, lama kelamaan Alsyena mulai menyadari dan mempercayai bahwa eksistensi mereka benar-benar ada di dunia ini.

Dan dia, yang diberikan suatu kelebihan yaitu elemen cahaya, mau tak mau harus ikut bertanggung jawab atas kekuatan yang diberikan padanya, yaitu menjaga agar semuanya tetap berjalan seperti semestinya tanpa ada kekacauan dan kehancuran.

Novel yang awalnya bergenre fantasi-romantis kini mulai berubah kearah yang tak semestinya setelah ia masuk kedalamnya.

Hal-hal berjalan terlalu cepat.

Padahal ia belum berusia 15 tahun, dimana cerita novel aslinya dimulai. Namun, sekarang cerita novel itu sudah tidak ada artinya. Karena terlalu banyak kejadian menyimpang yang sepenuhnya merubah adegan dalam novel.

Alsyena benar-benar hidup.

Bukan sebagai boneka patung yang diperintahkan untuk mengikuti setiap adegan yang tertulis didalam novel.

Tapi sebagai Alsyena yang hidup seperti apa yang ia inginkan.

Jadi, ia tak bisa menyia-nyiakan kehidupannya hanya karena para demon sialan itu.

Ini bukan saatnya bermain-main.

Ia harus mengumpulkan kekuatan dan melawan balik.

"Kau tau informasi sebanyak itu, mengapa diam saja selama ini?" ucap Alsyena menatap Azlan.

Azlan menunduk, "Kau tahu, hanya aku sendiri tak akan bisa mengalahkan para demon itu. Mereka makhluk yang benar-benar berbeda tingkatan dari kita semua. Jadi, meskipun aku tahu tentang apa yang ingin mereka perbuat di dunia ini, aku hanya bisa diam sambil mengumpulkan orang-orang dengan kekuatan yang sekiranya bisa membantuku untuk melawan mereka. Dan salah satu orang itu adalah kau." senyuman miring yang biasanya muncul di wajah Azlan, kini berganti dengan senyum yang menyedihkan.

Hati nurani Alsyena sedikit tercubit melihatnya.

Tangan gadis itu kini bergerak menyentuh tangan Azlan dan menggenggamnya erat.

Senyuman menenangkan tak lupa Alsyena tampilkan untuk membuat Azlan merasa lebih baik. "Sekarang, jangan memendam semuanya sendiri. Mari kita berjuang bersama, karena aku juga sangat ingin melenyapkan para demon itu yang sudah berani mengusik dunia kita."

"Mari kita kumpulkan kekuatan, dan melawan balik saat waktunya tiba."

Azlan membalas genggaman tangan Alsyena, ia merasa baikan setelah mendengar kata-kata sederhana yang menenangkan dari Alsyena, senyuman miring andalannya pun mulai muncul di wajahnya, "As you wish lady."

.
.
.
Bersambung...

Maaf lama updatenya 😔🙏

Another DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang