THIRTY-FIVE

14K 2.3K 50
                                    

Happy reading-!♡

Karena perjalanan yang sempat terhambat, aku dan Marry sampai di mansion dalam waktu lebih dari dua minggu.

Sesampainya di mansion, aku melihat banyak pelayan berjejer rapi di pintu depan. Terdapat Ayah dan juga kakak-kakakku yang lain.

Aku tidak terlalu tau, bagaimana mereka bisa tau aku sampai di mansion hari ini. Mungkin Ayah menyewa kesatria bayangan untuk mengawasiku? Yah, itu masuk akal. Ayah tak mungkin melepaskanku begitu saja tanpa pengawasan yang ketat.

Hah ... tapi masalahnya, kenapa kesatria bayangan itu tidak membantuku sama sekali selama perjalanan? Saat dicegat oleh sekumpulan bandit pun, dia tak menunjukkan batang hidungnya.

Apa mereka mau mengujiku?

Sialan.

"Syenaa!" Aku baru saja turun dari kuda, dan tiba-tiba saja sudah ada seseorang yang memeluk tubuhku.

Diantara yang lainnya, orang yang paling gemar memelukku, siapa lagi kalau bukan si Ravano.

"Kak, Syena masih kotor dan bau!" ucapku mengusir halus Ravano.

Ravano menggeleng, "tidak kok. Adikku selalu cantik dan wangi." balasnya, masih tetap memelukku erat.

Aku mendengus kesal. Sedangkan yang lain malah menertawakanku dan Ravano.

Tak lama kemudian, Ravino alias Axel mendekat lalu membelai lembut rambutku, "Lama amat, kangen." bisiknya di telingaku.

Aku mendorong kepalanya menjauh, "Gelii!"

"Syena mau istirahat, kalian semua bisa tinggalkan Syena?" ucapku sambil menampilkan senyum terpaksa, aku sungguh tertekan lama-lama dikelilingi oleh kumpulan laki-laki aneh seperti mereka.

Bukannya pergi, Ayah malah menggendong tubuhku, "Ayah rindu dengan putri Ayah satu-satunya ini, Ayah masih ingin bersama Syena." ucapnya dan menciumi pipiku.

Ughh aku ingin kabur dari sini.

Aku menatap Axel, "pstt tolongin guee." bisikku

Namun, bukannya menolongku, dia malah tertawa terbahak-bahak. Memang dasar abang nggak ada akhlak.

"Ayah, kalau ayah tak membiarkanku istirahat saat ini juga, aku bisa-bisa pingsan disini." ucapku beralibi.

Ampuh!

Ayah langsung bergegas membawaku ke kamar, kakak-kakakku yang lain pun juga ikut berlari bersama.

Ugh aku ingin muntah karena digendong sambil berlari, rasanya isi perutku terguncang-guncang.

"Putri Ayah tidak boleh sakit, sekarang istirahatlah yang banyak." ucapnya lalu berlalu pergi keluar kamar bersama yang lainnya.

Aku menghela nafas lega.

Akhirnya, aku bisa bebas sekarang.

“Tuan, apa anda baik-baik saja?” tanya Rezero.

Aku memutar kedua mata malas, "Seperti yang kau lihat, apa aku terlihat baik-baik saja?"

“Wajah anda membiru seperti katak kurang oksigen.”

Reflek aku mengumpat, "Sialan."

Sedangkan Rezero tertawa dan terbang ke sekeliling kamar.

Setelah aku membersihkan tubuhku dan berendam beberapa menit, akhirnya aku sudah segar kembali.

"Ah segarnyaa," berapa lama aku tidak mandi ya? Saat sedang bepergian aku hanya membersihkan diri menggunakan sihir agar tetap bersih dan wangi.

Tapi, tetap tidak akan ada yang bisa mengalahkan nikmatnya bersantai dan berendam di dalam air hangat.

Setelah selesai berpakaian, aku langsung saja merebahkan diri diatas kasur empuk yang sudah lama ku rindukan.

Tak menunggu waktu lama, aku pun terlelap.

••

Di sisi lain.

"Sialan, rencana kita yang kemarin tidak berjalan lancar. Semuanya karena ulah para manusia itu!" umpat Mammon.

"Tenanglah, kita masih punya banyak rencana lagi. Tapi, memang ku akui, manusia yang datang kali ini lebih menarik dari yang sebelum-sebelumnya. Jika rencana kita terus berjalan lancar, itu akan sangat membosankan," jelas Lucifer santai sembari meminum segelas cairan berwarna merah, jelas yang diminumnya adalah darah.

"Ahh darah manusia memang yang paling nikmat," ucapnya, sambil mengusap beberapa cairan yang tumpah dengan lidahnya.

"Ya, jangan lupakan daging manusia ini juga. Rasanya sangat enak." sambung Beelzebub yang sibuk dengan makanan didepannya.

"Secepatnya kita akan kembali menyerang dengan rencana lain, aku sudah tidak sabar melihat para manusia itu menjadi santapan kita." ucap Asmodeus tersenyum senang.

Sedangkan demon yang lain mengangguk setuju dan ikut tersenyum penuh makna.

.
.
.
Bersambung ...

Aaa maaf, aku lama banget udah nggak update huhu :'(

Selain karena faktor sibuk, aku juga sempet kena writer block, yang mana aku nggak ada ide sama sekali pas mau ngetik 😌

Aku akan usahain buat update lancar lagi seperti dulu, doain ya guyss 🤗❤️










Another DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang