9. Cinta Lama Belum Kelar

209K 18.3K 104
                                    

Sinar matahari memasuki cela-cela gorden kamar hotel, aku mencoba membiasakan mataku dengan cahaya yang masuk. Kalau kalian berharap aku terbangun dengan seseorang di sampingku, kalian salah. Tidak ada yang terjadi selain ciuman.

Ya, meskipun awalnya aku bahkan sampai terbuai karena Mas Adi memang pencium yang handal.

Namun aku tidak semurah itu menerima kembali sentuhan seseorang yang sudah mengkhianati perasaanku. Setelah ciuman itu, aku menyeret Mas Adi untuk keluar dari kamarku. Ya, meskipun tenaga yang kugunakan untuk menyeretnya benar-benar sangat ekstra.

Ya, aku menyeretnya seperti menyeret seekor sapi gila yang baru saja mengamuk. Oke lupakan masalah semalam karena aku menganggapnya sebagai kehilafan semata.

Aku bangun dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum memesan sarapan pagi untuk diantarkan ke kamarku. Setelah selesai membersihkan diri, aku keluar dari kamar mandi. Memakai kaos oblong hitam dan celana pendek lalu memilih duduk di atas tempat tidur.

Ponselku berbunyi.

"Hmm," gumamku setelah mengangkat panggilan itu.

"Baru bangun kamu?" tanya Mama dengan suara super nyaring, aku sampai harus menjauhkan ponsel dari telingaku.

Beliau sepertinya ingin anaknya ini agar cepat tuli.

"Iya," balasku singkat.

"Nes, Mama dengar dari Mama mertua kamu, Adi juga berlibur ke sana. Kalian janjian?"

Dengan hebohnya mama bertanya. Aku sangat mengenali sifat beliau apalagi sudah berbincang dengan Mami Deasy, maka lengkaplah.

"Enggaklah Ma, ngapain juga Nesa janjian sama Mas Adi? Nesa kan punya proyek cari jodoh di sini."

Mama mendengus mendengar ucapanku.

"Ngaco kamu."

Aku tertawa. Entah kenapa sampai sekarang Mamaku itu nampak tidak begitu rela kalau kehilangan menantu seperti Mas Adi. Padahal dia sendiri tahu bahwa kami bercerai karena Mas Adi ketahuan selingkuh.

"Ya, lagian Mama sih ngadi-ngadi. Nesa liburan di sini tuh buat refreshing dari segala beban pikiran. Beban pikiran terbesar Nesa adalah masalah sama Mas Adi jadi nggak mungkinlah janjian. Makin nambah pikiran aja."

Aku mengomel seperti biasa.

"Ya udah deh Mama nggak bakal bahas-bahas lagi. Terus kamu liburannya berapa lama? Jangan lama-lama lah, entar malah jatuh cinta sama Komodo."

Aku tergelak, Mamaku memang tidak terduga.

"Mendingan jatuh cinta sama Komodo."

"Ngaco."

"Udah ya Ma, Nesa mau sarapan dulu."

"Iya, hati-hati kamu di sana, jangan gampang percaya sama orang."

"Iya Ma, Iya."

***

Hari ini aku sama sekali tidak ada niat keluar dari hotel, padahal kemarin sudah ku susun jadwal, untuk snorkling di bagian selatan pulau Komodo. Namun semuanya jadi runyam dan batal karena pertemuan bersama Mas Adi. Kehadiran laki-laki itu benar-benar berpotensi menghancurkan segala plan kehidupanku yang bahkan sudah ku atur dengan sangat baik.

Mas AdiWhere stories live. Discover now