39. Perlahan Terbongkar.

68.6K 7K 96
                                    

Halo, anak-anak emak tersayang.

Apa kabar kalian?

Udah pada tidur belum? Belum deh kayaknya.

Oh iya emak minta maaf kalau hari ini updatenya super telat.

Seharian ini SIM Card emak eror, jadi nggak bisa internetan sama sekali. Mau ngapload nggak bisa 🥺🥺

Tapi semoga aja episode kali ini tidak akan mengecewakan kalian ya.

Oh iya episode kali ini komedi romantisnya libur ya, mesterinya harus dipecahkan dulu.

Jangan lupa tandai kalimat/kata yang penulisannya salah, supaya emak bisa revisi nanti.

Selamat membaca 🤗

Delapan bulan lalu...

"Ko kamu yakin?" tanya seorang laki-laki.

Saat ini mereka sedang berada di sebuah rumah peninggalan orang tua.

Orang tua? Sepertinya tidak tepat kalau mengatakannya seperti itu. Bagaimana bisa hidup mereka berdua terlunta-lunta tidak ada satu pun yang mau mengurus.

Ayah yang pergi bersama keluarga baru demikian juga sang ibu.

Marko menoleh dan menatap adiknya. Laki-laki itu mengulas senyum.

"Iya dong! Demi menghancurkan Tano Group segala hal harus dikorbankan termasuk dengan adanya pernikahan."

Lelaki itu menatap Marko tidak percaya. Sebenarnya kalau dia tidak sedendam Marko. Sekarang hidup mereka sudah baik dengan adanya orang tua angkat.

Tapi Marko tetaplah Marko, kehidupan kanak-kanak yang dia impikan rusak hanya karena  orang tua yang tidak bertanggung jawab.

Kalau ada yang dapat dikatakan orang tua durhaka, Marko dapat dengan yakin mengatakan orang tuanya termasuk.

"Kamu yakin Adi nggak bakal tahu?" tanyanya.

Marko melebarkan senyum. Dia selalu percaya diri kalau itu berkaitan dengan Refaldi Tano, si pewaris Tano Group yang hidupnya sejak lahir telah bergelimang harta, Marko ingin Adi juga merasakan bagaimana hidup hampir memakan debu tanah.

Refaldi memang baik, sangat baik malah. Saking baiknya dia bahkan tidak tahu bahwa dia dikelilingi orang-orang jahat. Salah satunya dia, Marko Seandaru, yang mungkin sebentar lagi akan menjadi iparnya Adi.

"Herlan saja tidak dia percaya, dan demi mempercayaiku. Tenang saja Adi itu bodoh dan dia pasti akan terus mempercayaiku sampai aku benar-benar menghancurkan keluarganya."

"Tapi nggak kasihan sama Gisha Ko? Dia perempuan yang nggak bersalah lho."

Marko mendengus.

"Tidak bersalah apa maksudmu? Kehadirannya saja sudah sangat salah, apalagi keberadaannya. Bodohnya Adi bahkan membiarkan perempuan itu berada di tengah-tengah hidup mereka padahal dia sendiri tahu banyak fakta tentang Gisha."

"Jangan terlalu kasihan begitu, yang patut dikasihani adalah hidup kita."

"Terus kamu gimana? Main dokter-dokteran masih lanjut? Demi Nadia kamu bahkan rela memalsukan usiamu dan statusmu, hebat sekali kamu Aryodito."

Marko menatap adiknya dengan senyum mengejek. Dia heran kenapa Dito ingin pedekate dengan Nadia, sepupu istrinya Refaldi Tano, orang satu-satunya yang ingin mereka hancurkan.

Mas AdiWhere stories live. Discover now