50. Hampir Gila

67.3K 7K 254
                                    

Halo semuanya, selamat malam.

Udah episode 50 aja, nggak kerasa 4 episode lagi Mas Adi bakal tamat 😭😭 serasa nggak rela, tapi ya harus gitu.

Oh iya anak-anak, di malam yang dipenuhi rintik hujan ini, emak mau memberikan double update untuk kalian.

Harus senang ya. 😁🤭

Oh iya maaf komentar di episode sebelumnya  belum dibalas, notifikasi dari kalian banyak sekali sampai bingung mulainya dari mana dulu. Ini artinya kalian perhatian banget sama cerita Mas Adi ini 😍 sayang kalian banyak-banyak deh 🥰🥰🥰

Tapi tenang aja setelah ini emak otewe balas kok.

Ah iya terima kasih untuk masukan kalian mengenai cara-cara medis yang emak emang sama sekali tidak tahu. Itu sangat menyenangkan karena emak juga jadi belajar banyak hal.

Emak selalu terima semua saran dan kritikan dari kalian untuk menjadi evaluasi agar ke depannya emak bisa menulis dengan lebih baik lagi. Ya, meskipun sebelum ngetik, ada momen-momen yang emang harus emak nyari sumber melalui google.

Jadi kalau ada kesalahan mohon dimaklumi tapi tetap harus memberikan kritik dan saran ya.

Oke deh, Selamat membaca 🤗

"Suster ambil mucus extractor!!"

Terlihat seorang suster berlarian mengambil alat pompa. Alat ini adalah alat penghisap lendir pada hidung bayi yang baru lahir supaya lendir pada hidung tidak mengganggu pernapasan bayi. Biasanya penyebab bayi tidak menangis saat baru lahir karena hidungnya tersumbat.

Adi panik melihat hal itu namun lebih panik lagi ketika melihat Nesa terkulai tak sadarkan diri di atas brankar.

"Fir, Fira!"

Adi berteriak ketika menyadari keadaan istrinya.

"Suster istri saya kenapa?" teriak laki-laki itu panik.

Dia panik memikirkan anaknya ditambah panik karena kondisi sang istri. Seorang suster yang berdiri di dekat brankar menghampiri dan mengecek.

Sebenarnya sudah biasa kalau ada ibu selesai melahirkan itu lemas bahkan pingsan. Wajar saja karena mereka baru saja mengeluarkan bayi dari rahim mereka, tulang-tulang di tubuh ini tentu dikerahkan makanya setelahnya terasa lemas dan tak berdaya.

Namun ada banyak kasus ibu pingsan karena pendarahan makanya dokter dan suster harus siap siaga untuk menangani hal itu. Namun dalam kasus Nesa, perempuan itu hanya pingsan karena rasa takut berlebihan bercampur dengan rasa lemas sehabis melahirkan.

"Tidak apa-apa pak Adi, Ibu Nesa hanya pingsan mungkin karena kelelahan."

Adi bernafas lega. Dia pikir terjadi apa-apa dengan istrinya.

Sementara itu satu suster datang dengan alat itu sementara satu suster lain membawa sebuah handuk. Sebelum mengambil alat yang disodorkan, dokter terlebih dahulu meminta suster untuk menepuk-nepuk pantat bayi agar mengeluarkan suara namun rupanya itu tidak membuahkan hasil.

Dokter kemudian mengambil alat yang tadi disodorkan kepadanya dan menggunakan alat itu untuk membantu bayi agar bisa bernafas dan mengeluarkan tangisannya.

Hingga akhirnya terdengar suara yang begitu nyaring. Sayangnya, Nesa tidak mendengarnya. Sementara Adi yang juga berada di ruangan itu hanya mampu terpaku.

Ya Tuhan, mendengar tangisan anaknya serasa dia mendengar nyanyian yang begitu merdu dan mengharukan hati.

Bayi kecilnya telah hadir di dunia.

Mas AdiWhere stories live. Discover now