20. Possessive Lion

19.2K 967 14
                                    

Ravika mengerjapkan matanya berulang kali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ravika mengerjapkan matanya berulang kali. Wanita itu menggeliat kan tubuh guna meluruskan otot-otot tubuh nya yang kaku karena tertidur di sofa dengan waktu yang cukup lama.

Senyuman Ravika terbit saat melihat Leionelle yang tertidur di ujung sofa dengan posisi menyender. Hatinya menghangat saat tahu bahwa Leionelle benar-benar tidak pergi selama ia tidur.

Ravika bangun dari posisi tidurnya, matanya berlarian mencari keberadaan jam. Setelah menemukannya Ravika mendesah lesu, pukul 11 siang. Apakah selama itu ia tertidur?

"Ibu?" Dahi Ravika mengernyit saat tidak mendapati keberadaan ibunya di atas brankar.

Wanita itu berdiri seraya membenarkan ikat rambutnya. Ravika menyelimuti tubuh Leionelle dengan jas pria itu yang sebelumnya membalut tubuhnya, dengan ragu Ravika mengusap rambut Leionelle sejenak. Wajah pria itu terlihat lelah dan hati Ravika cukup tersentuh saat mendapati Leionelle mau menemaninya disini.

Setelah memastikan tidur Leionelle tidak terganggu, Ravika berjalan menuju kamar mandi.

"Ibu?" Tangannya mengetuk pintu kamar mandi dengan pelan, takut mengganggu tidur nyenyak Leionelle.

Masih tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi. Tetapi Ravika mendengar suara gemericik air mengalir.

"Ibu?"

Pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan wajah ibunya yang basah dan terlihat lelah.

Ravika dengan sigap segera merangkul tubuh wanita itu. "Apa yang ibu lakukan di dalam?" Tanya Ravika dengan panik. Ia merutuki dirinya sendiri yang asik tertidur ketika ibunya mungkin membutuhkan bantuannya.

"Hanya mencuci muka," Jawab Alysse acuh. Wanita itu berjalan menuju brankar nya tanpa melepaskan rangkulan Ravika di lengannya.

"Maafkan aku karena tertidur, Bu." Ravika membantu Alysse untuk kembali berbaring di atas ranjang rumah sakit itu. "Lain kali ibu bisa membangunkan aku jika membutuhkan bantuan atau sesuatu."

Alysse hanya terdiam saat Ravika kembali menyelimuti tubuhnya. Tetapi mata wanita itu menatap Leionelle sejenak dengan tatapan yang sulit di artikan.

Dan semuanya tertangkap oleh Ravika.

"Pria itu bernama Leionelle, Bu. Di--,"

"Tuan mu yang baru," Alysse memotong ucapan Ravika. Wajah nya yang pucat terlihat begitu mencemooh Ravika. "Daripada bekerja dengannya lebih baik kau bekerja dengan Madam Bonanza. Semuanya sudah terjamin,"

Perkataan Alysse membuat hati Ravika nyeri. Bekerja dengan Madam Bonanza memang terjamin, tetapi apakah tidak sedetikpun ibunya memikirkan harga diri putrinya sendiri?

"Bagaimana keadaan ibu? Apa yang ibu rasakan saat ini?" Ravika bertanya dengan senyuman manis nya, tangan wanita itu mengelus pelan bahu Alysse.

Ia lebih memilih untuk mengalihkan pembicaraan, bukan waktu yang tepat untuk membahas hal sensitif itu.

Wild Butterfly [End]Where stories live. Discover now