59. Compatible

8.2K 409 20
                                    

"Terima kasih, Mr

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Terima kasih, Mr. Archiles. Semoga kerjasama ini dapat memuaskan kedua belah pihak."

Leionelle menerima uluran tangan wanita cantik di hadapannya. "Ya, saya juga berharap seperti itu, Miss. Lovarna." Balasnya dengan senyum tipis.

"Kalau begitu saya permisi," Ivanka Lovarna. Wanita berusia 35 tahun itu menatap Leionelle dengan tatapan memuja. Begitu kagum dengan kelihaian serta kinerja Leionelle yang tidak perlu di ragukan lagi.

"Silahkan." Leionelle menatap Killian, "Kau bisa mengantar--," Perkataan Leionelle terhenti ketika pintu ruangannya di buka, memperlihatkan seorang wanita dengan wajah terkejut juga seorang pria dengan wajah datar.

"Maaf." Ella tersenyum kikuk. Menatap Yazan di belakangnya, "Sepertinya kita datang di waktu yang kurang tepat, Yazan."

Yazan hanya tersenyum kecil. "Tidak, Nona."

"Maafkan aku." Ella bersiap untuk kembali tetapi sepasang tangan yang melingkar di pinggangnya menahan pergerakannya.

Siapa lagi jika bukan sang kekasih, Leionelle.

"Sayang,"

"Lei,"

"Mau kemana?"

Ella berusaha melepaskan pelukan Leionelle. "Aku akan menunggu di luar. Aku tidak mungkin mengganggumu bekerja, Lei."

Tanpa perduli dengan seluruh pasang mata yang menatapnya, Leionelle mengecup kening Ella. "Sudah selesai, Ella. Ayo,"

Leionelle menuntun Ella masuk. Matanya menatap Killian dengan tajam, "Apa yang kau tunggu lagi? Bawa Miss. Lovarna keluar."

"Baik, Tuan."

"Saya permisi, Mr. Archiles." Ella bisa melihat senyuman manis wanita itu. Hatinya panas dan tanpa sadar ia mengeratkan genggaman tangan Leionelle.

"Ya, silahkan," Balas Leionelle datar.

"Terima kasih sudah menjemput wanitaku, Yazan. Kau juga bisa pergi dari sini,"

Yazan menunduk dan berlalu keluar dari ruangan Leionelle. Menutup pintu dan menyisakan keheningan bagi kedua sejoli itu.

Leionelle mengusap rambut wanitanya, membawa tubuh itu untuk duduk di sofa.

"Sudah makan, sayang?"

Leionelle tersenyum lembut saat mata indah itu menatapnya.

"Sudah."

"Makan dengan apa?" Leionelle melonggarkan dasinya, kemudian merebahkan tubuhnya di badan sofa, dengan tangan kiri berada di belakang tubuh Ella.

"Salmon."

Leionelle mengangguk, "Sayur?"

Pria itu mendesah lega saat Ella mengangguk. Tenang karena wanitanya makan dengan porsi sehat dan juga cukup.

Wild Butterfly [End]Where stories live. Discover now