31. Leionelle's Actions?

11.1K 583 5
                                    

Ravika memasukan semua peralatan dapur yang kotor ke dalam wastafel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ravika memasukan semua peralatan dapur yang kotor ke dalam wastafel. Wanita itu tersenyum ketika masakannya telah jadi, ia menghidangkan di atas piring dan meletakkannya di atas nampan.

Sepiring Hutspot tanpa daging sapi, segelas susu dan segelas air putih hangat siap di hidangkan.

Ravika berjalan menuju ruang tengah rumahnya. Ia mengulas senyum begitu melihat ibunya tengah berbaring di balut selimut sambil menonton televisi.

"Ibu," Ravika meletakkan nampan di atas meja kaca. Ia duduk di ujung sofa, berdekatan dengan kaki Alysse. "Waktunya makan." Seru Ravika riang.

Alysse menatap Ravika sekilas, wanita itu bangkit untuk duduk, matanya menatap malas pada hidangan yang ada di atas nampan.

"Tidak ada daging lagi?" Tanya nya sambil menyeruput segelas susu.

Ravika menggeleng. "Tidak ada. Resep Dokter menyarankan ibu harus mengurangi makanan seperti daging,"

"Hanya mengurangi, bukan berhenti mengkonsumsi, bukan?" Alysse menatap Ravika dengan sinis. Ia mengambil piring di atas nampan dan mulai memakannya.

"Maafkan aku, Bu." Ravika berujar dengan nada sesal. "Ibu ingin makan apa untuk sore? Daging? Aku akan membelikannya."

Alysse kembali menatap Ravika. "Untuk apa? Bukankah Dokter mengatakan aku tidak boleh memakan daging lagi?"

Ravika spontan menggeleng. "Tidak, bukan tidak boleh. Hanya mengurangi. Lagipula nanti aku akan memasak daging nya benar-benar matang, jadi ibu tenang saja."

Berdasarkan apa yang di katakan oleh Dokter Robert, pengidap sirosis hati juga tidak boleh mengkonsumsi daging atau makanan laut yang kurang matang.

Alysse mengedikkan bahu. "Aku ingin makanan laut, apa saja."

Ravika mengangguk dengan senyuman lebar di wajahnya. "Tentu. Aku akan buatkan untuk Ibu."

Alysse hanya mengangguk pelan, ia fokus dengan makanan dan televisi di hadapannya. Tidak menghiraukan Ravika yang menatapnya dengan penuh kasih sayang.

Sepuluh menit berlalu, Alysse meletakkan piring di atas nampan.

"Aku tidak berselera..." Wanita itu meneguk segelas air putih hangat.

Ravika mengangguk, memaklumi selera makan ibunya yang memang menurun.

"Obatnya, Bu." Peringat Ravika, sambil menyiapkan beberapa butir obat dan menyerahkan pada Alysse.

Ravika menerima gelas yang sudah kosong dan kembali meletakkan di atas nampan. Ia membantu Alysse kembali berbaring dan menyelimuti tubuh wanita itu.

"Ada lagi yang Ibu butuhkan?" Tanya Ravika dengan lembut.

Alysse menggeleng sambil melambaikan tangan. Menyuruh Ravika enyah dari hadapannya.

"Panggil aku jika Ibu membutuhkan sesuatu, aku berada di dapur."

Wild Butterfly [End]Where stories live. Discover now