45. I'm Not Your Sister

12.2K 489 31
                                    

"Hai, Yazan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hai, Yazan."

Ravika menyapa dengan senyuman indahnya saat pria itu menunggu di sisi mobil.

Yazan membalas senyuman Ravika. "Selamat pagi, Nona Ravika dan Tuan Leionelle."

Leionelle berdeham, segera membukakan pintu mobil untuk wanitanya.

Mata Ravika berpendar begitu ia sudah duduk di dalam mobil, menatap keadaan di sekitarnya. Banyak sekali para turis yang sedang menikmati sore hari yang cerah ini di pinggir pantai hotel, berkumpul bersama keluarga, atau bahkan menikmati kolam renang yang tersedia.

Ravika menatap Leionelle dan Yazan yang masih berbicara dengan seorang pria berwajah Asia, sepertinya perbincangan yang cukup serius.

Dua menit kemudian, Leionelle dan Yazan masuk.

"Dimana Killian?" Ravika bertanya.

Leionelle meliriknya sejenak sambil memakaikan sabuk pengaman untuk Ravika. Tidak berniat menjawab sepertinya.

Maka Ravika menatap Yazan, meminta jawaban.

"Sedang mengurus beberapa hal, Nona."

Ravika mengangguk.

Mobil yang di kemudikan oleh Yazan mulai membelah jalanan Dubai yang terlihat ramai.

Ravika menatap jalanan, menghiraukan Leionelle yang terus mengecup punggung tangannya.

Selepas aktifitas panas dan menggairahkan mereka di pagi hari, pria itu segera memboyong Ravika ke dalam kamar mandi. Mengajaknya menikmati berbagai fasilitas hotel yang mewah. Sampai pada pukul 5, Leionelle membawa Ravika keluar dari hotel, mengunjungi berbagai tempat wisata yang ada.

Ravika tidak tahu kemana Leionelle akan membawanya. Ia hanya menurut, karena memang cukup membosankan berdiam diri di hotel selama dua hari, walaupun dengan fasilitas yang begitu lengkap dan mewah.

Ravika menoleh begitu merasakan kecupan hangat di pipinya, ia mendapati Leionelle tengah tersenyum dengan manis.

"Kau terlihat sangat cantik, sayang."

Ravika memutar bola mata, sudah berapa kali Leionelle memujinya seperti itu sejak mereka bangun tidur.

Namun tak urung ia mengulas senyum lebar yang di buat-buat, "Terima kasih, Tuan."

Sarkasme Ravika mengundang tawa Leionelle. Ia merangkul tubuh Ravika dan mengecup pucuk rambutnya berulang-ulang.

Untuk kali ini Ravika yang merapatkan duduknya, menghirup dalam-dalam aroma prianya. "Wangi sekali.." Bisiknya.

Leionelle semakin tersenyum lebar. Ia membuka dua kancing teratas kemejanya dan berbisik dengan sensual, "Milikmu, sayang."

Ravika melotot, ia memukul dada terbuka Leionelle sambil melirik pada Yazan. Untung saja pria itu tidak mendengar, ah lebih tepatnya pura-pura tidak mendengar.

Wild Butterfly [End]Where stories live. Discover now