50. Hidden Room

8.5K 500 37
                                    

Ravika menghela nafas begitu Leionelle menuntunnya duduk di pangkuan pria itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ravika menghela nafas begitu Leionelle menuntunnya duduk di pangkuan pria itu.

Ia mengelus rambut lebat Leionelle yang saat ini bersandar di bahunya. Sudah bukan hal baru bagi Ravika menghadapi sikap manja kekasihnya.

"Lei, aku harus turun.."

Kepala Leionelle menggeleng. Ia semakin mengeratkan pelukannya. Seolah tidak ingin di tinggalkan pujaan hatinya.

Hari ini adalah Sabtu pagi. Karena tidak ada jam kerja pagi, Ravika mengiyakan keinginan Abigail dan Bibi Allen yang ingin bertemu dengannya.

Sekitar pukul 8 pagi, Leionelle menjemputnya di rumah. Mereka sarapan pagi bersama di kediaman pria itu.

Setelah sarapan, Abigail mengajak Ravika untuk bercengkrama di ruang tengah. Baru saja mereka menghabiskan waktu selama lima belas menit, Leionelle datang dan mengambil Ravika dari Ibunya.

Maka disini lah mereka berakhir, di kamar pria itu dengan Leionelle duduk di pinggir kasur dengan Ravika di atas pangkuannya.

"Lei.." Bisik Ravika lagi. Sudah memakan waktu enam menit ia hanya diam dengan tangan yang tidak berhenti mengusap rambut prianya.

Sedangkan Leionelle terdiam tenang, pria itu tidak tertidur, ia hanya memeluk Ravika sambil memejamkan mata, menikmati sentuhan tangan wanitanya.

Ia kesal karena Ibunya seolah-olah mengambil Ravika darinya. Leionelle merasa di abaikan.

"Aku ingin terus memelukmu." Rengek nya.

"Tidak sekarang, sayang. Aku tidak enak jika harus meninggalkan Mommy dan berduaan denganmu di kamar."

Leionelle menghembuskan nafas kasar, pada akhirnya ia berusaha melepaskan Ravika, walaupun dengan sangat terpaksa.

Ravika yang melihat wajah cemberut Leionelle langsung tertawa. Pria di hadapannya ini sudah berusia 31 tahun, tetapi terkadang bersikap seperti anak berusia 5 tahun. Menggemaskan sekali.

Wanita itu meraih leher Leionelle, menempelkan bibir mereka dan dengan cepat menariknya.

Hal itu menuai protes dari Leionelle. Tatapan matanya begitu tajam tetapi bibir tebalnya mengerucut.

"Kiss me again," Ucapnya dengan merengek.

Ravika menaikkan satu alisnya, menggoda Leionelle.

"Honey, kiss me again." Leionelle menarik ujung dress yang Ravika kenakan dengan wajah kesalnya.

Tidak tahan melihat wajah menggemaskan Leionelle, Ravika kembali menarik leher pria itu, mengecup bibir Leionelle dengan mesra.

Tentu saja, Leionelle langsung membalasnya penuh gairah.

Kecupan manis itu berakhir setelah Ravika berusaha mendorong dada kekar Leionelle. Demi apapun, pria itu seperti kehausan, bibir dan saliva Ravika habis di hisap.

Wild Butterfly [End]Where stories live. Discover now