28. Wrapped In Love

12.5K 687 11
                                    

Leionelle melangkah dengan aura yang begitu mengintimidasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leionelle melangkah dengan aura yang begitu mengintimidasi. Raut wajahnya dingin, begitupun dengan tatapan matanya yang tajam menghunus.

Sekalipun saat ini ia berjalan di tengah-tengah para wanita penghibur, tidak ada yang berani menyentuhnya, untuk menatap saja mereka enggan.

Aura Leionelle begitu menyeramkan.

Nyaris tidak terjangkau.

Mata pria itu hanya tertuju ke depan, dimana seorang wanita tengah meliuk dengan indahnya di sebuah tiang.

Sialan. Rasanya Leionelle ingin mematahkan tiang itu dan mencongkel semua bola mata yang menatap wanitanya dengan lapar.

Keparat!

Gigi nya bergemeletuk saat wanitanya semakin bergerak sensual dengan menggesekkan paha di tiang. Sial, itu sangat erotis. Dan yang boleh melihat pemandangan menggairahkan itu hanya dirinya. Leionelle Archiles!

Mata Leionelle berkilat tajam dengan geraman amarah yang keluar dari dadanya ketika seorang pria menyentuh kaki wanitanya.

Leionelle tidak bisa menahan diri. Jangan salahkan ia bila lepas kendali dan membakar club murahan sialan ini.

"Don't you dare to touch my girl.." Suara dalam penuh kemarahan itu berhasil mengalihkan beberapa perhatian orang yang tengah menonton Ravika.

Terlebih ketika Leionelle memiting tangan pria asing yang lancang ingin menyentuh miliknya.

Leionelle menatap para pria hidung belang yang sedang menikmati pertunjukan tarian pole menggairahkan itu. Matanya menghunus tajam sehingga membuat mereka ciut.

Siapa yang tidak mengetahui sosok Leionelle Archiles? Sosok pengusaha tampan yang sangat berpengaruh di Manhattan.

"This girl is mine." Desis Leionelle. Suaranya penuh dengan dominasi yang kuat, tidak ingin di bantah, perkataannya adalah mutlak.

Dengan geram, Leionelle menarik tubuh Ravika ke dalam gendongannya.

Merasakan wanita itu memberontak, Leionelle mengusap punggungnya dan berbisik, "Hei, ini aku.."

Setelahnya, tubuh wanita itu terdiam tenang di dalam pelukan Leionelle.

Leionelle mengabaikan seluruh pasang mata yang kini terarah padanya dan Ravika. Saat ini yang paling penting adalah menjauhkan tubuh terbuka Ravika dari mata-mata sialan itu.

Ah, semua yang melekat pada diri wanita itu adalah miliknya.

Berani sekali mereka menatap Ravika seperti itu, bahkan sampai lancang menyentuh kulit indah milik wanitanya.

Sial. Batin Leionelle terus mengumpat kasar. Ia tidak terima.

"Tuan," Yazan menunduk dan membuka pintu mobil. Tanpa membalas ucapan tangan kanannya, Leionelle masuk ke dalam mobil dengan Ravika di pangkuannya.

Wild Butterfly [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang