26. Lips To Lips

16.2K 740 21
                                    

"Ehem,"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ehem,"

Ravika yang tengah mencuci piring di wastafel menoleh, ia tersenyum saat mendapati Leionelle berdiri di belakangnya dengan wajah datar.

Percayalah, hal itu terlihat lucu di mata Ravika. Karena sejak ia mengenal Leionelle selama beberapa bulan ini, tidak pernah pria itu menunjukkan wajah datarnya.

"Bolehkah aku membantumu?"

"Tidak boleh, Tuan Archiles. Maaf." Jawab Ravika dengan nada yang terdengar menjengkelkan di telinga Leionelle.

Leionelle berjalan mendekati Ravika. "Jangan memanggilku seperti itu."

Ravika tertawa pelan. "Sorry."

"Menyebalkan."

Wanita berusia 25 tahun itu masih tetap melanjutkan pekerjaannya, mengabaikan Leionelle yang sedang menggerutu sendiri.

"Kenapa harus kau yang mencuci piring? Bukankah ada pelayan yang lainnya?" Leionelle kembali bersuara setelah beberapa saat hanya terdiam sambil memperhatikan Ravika.

Ravika menoleh sekilas, "Aku ingin, Lei. Lagipula mencuci piring adalah kegiatan yang menyenangkan bagiku."

"Kalau begitu biarkan aku membantumu."

"Lei," Ravika berseru saat pria itu merebut spons yang tengah ia gunakan. "Hei, kembalikan."

"Tidak," Leionelle menggeser tubuh Ravika dan mengambil alih pekerjaan wanita itu.

"Kau bilang mau membantu,"

"Aku sedang membantumu, Nona Estelle."

"Kau merebut pekerjaanku, Tuan Archiles." Spontan, Ravika memukul bahu tegap Leionelle dengan gemas. Menyebalkan sekali pria ini.

"Duduk manis saja, Nona. Biar aku yang mengerjakan semua ini." Leionelle menatap Ravika dan mengerlingkan sebelah matanya dengan nakal.

Hal itu membuat Ravika mendengus namun dengan senyuman tertahan di sudut bibirnya.

Keheningan kembali menghampiri mereka, hanya suara dentingan piring dan gelas yang beradu.

Ravika terus menatap Leionelle. Merasa takjub dengan kemahiran pria itu mencuci piring. Jarang sekali seorang pria tampan dan mapan mampu melakukan pekerjaan rumah seperti ini.

"Sudah sering melakukan pekerjaan seperti ini, Tuan Archiles?"

Leionelle menoleh. Senyuman lembut yang menghiasi wajahnya perlahan memudar, pria itu menghela nafas. "Ya, aku cukup sering mencuci piring bersama adikku. Kebetulan kami juga sangat menyukai kegiatan seperti ini."

Ravika mengerutkan keningnya. Ini dia, perihal adik Leionelle. Pria itu pernah mengatakan dulu bahwa adiknya sangat menyukai masakan Gumbo. Tetapi sampai saat ini Ravika sama sekali belum pernah melihat keberadaan adik Leionelle.

Wild Butterfly [End]Where stories live. Discover now