41. Asteria

8K 475 31
                                    

Sore hari sekitar pukul empat, Leionelle mengejutkan Ravika saat pria itu tiba-tiba sudah berdiri di depan cafe tempat ia bekerja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sore hari sekitar pukul empat, Leionelle mengejutkan Ravika saat pria itu tiba-tiba sudah berdiri di depan cafe tempat ia bekerja. Seperti biasa, bersandar di atas kap mobilnya.

Ravika mengabaikan Leionelle selama 15 menit karena memang pelanggan yang datang sedang ramai. Sampai pada dimana ia berdiri di depan pria itu, Leionelle kembali mengejutkan Ravika dengan sederet kata-katanya.

"Aku akan pergi ke Dubai untuk meninjau pembangunan hotel di sana. Dan aku ingin kau ikut, sayang. Aku mohon, tidak ada penolakan."

Setelah mengucapkan kata-kata itu, Leionelle menarik Ravika ke dalam cafe, meminta izin langsung kepada Mr. Linford, atasan Ravika.

Walaupun sempat mendapatkan penolakan beberapa kali dari pria itu, Leionelle berhasil membungkam mulut atasannya.

Saat mereka sudah keluar dari ruangan Mr. Linford, Leionelle berbisik dengan penuh keangkuhan di telinganya.

"Siapa yang bisa menolak keinginan seorang Leionelle Archiles? Tidak ada, sayang."

Astaga, menyebalkan sekali.

Ravika hanya bisa menghela nafas sabar dan menyiapkan diri menghadapi atasannya saat nanti ia kembali bekerja. Semoga saja ia tidak di pecat.

Kekesalan Ravika tidak berhenti di sana.

Leionelle membawa nya kembali ke rumah, pria itu menyiapkan semua pakaian Ravika tanpa bertanya terlebih dahulu. Ravika hanya diam menatap tajam pada Leionelle yang berkeliaran di kamarnya, berharap pria itu menanyakan sesuatu tentang kebutuhannya.

Nyatanya, Leionelle tidak membuka suara sama sekali. Pria itu menyediakan semua keperluan Ravika tanpa bertanya apapun, seolah ia mengenal semua kebutuhan Ravika dengan baik.

Untuk hal itu, Ravika mengernyitkan dahi dengan banyak pertanyaan di kepalanya.

Di sepanjang perjalanan menuju rumah pria itu, Ravika diam, masih berusaha menahan rasa kesalnya pada Leionelle.

Jika ingin mengajaknya kenapa tidak mengatakan dari jauh hari? Justru Leionelle dengan seenaknya mengambil Ravika dari pekerjaannya begitu saja. Ravika masih ingin bekerja, tahu.

Menyebalkan! Menyebalkan! Menyebalkan.

Begitulah isi batin Ravika.

Keterdiaman Ravika tidak berakhir begitu saja.

Saat mereka makan malam bersama pun, Ravika masih tidak menanggapi Leionelle. Padahal Leionelle sudah mengajaknya bicara segala hal, apapun itu demi membuat Ravika menanggapinya.

Asal kalian tahu saja, Leionelle sedih di diami oleh Ravika seperti itu.

Kedua orang tuanya, Bibi Allen dan Paman Walton sudah mengejek Leionelle habis-habisan. Bahkan mereka memonopoli Ravika hanya untuk mereka.

Wild Butterfly [End]Where stories live. Discover now