62. Reborned

7.4K 416 40
                                    

Seperti terlahir kembali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seperti terlahir kembali.

Itulah yang Ella rasakan ketika ia membuka mata.

Ada ingatan-ingatan baru yang bersarang di kepalanya.

Bukan ingatan asing, melainkan ingatan lampau yang ia rasa baru kembali setelah sekian lama terbuang.

Bukan merasa aneh, namun Ella merasa ia lengkap.

Ia hanya perlu menyesuaikan diri saja.

Hidup kembali sebagai sosok Ella Asteria Archiles dengan ingatan yang sudah kembali.

"Hai,"

Seulas senyuman manis itu menyapa indera penglihatannya. Ella menggeliat merasakan usapan tangan Leionelle di bawah matanya. Seperti biasa, begitu menenangkan.

"Ha--,"

"Shh.. Tidak usah di paksakan, sayang."

Ella menggelengkan kepala, matanya sudah berkaca-kaca.

"I mi--miss you, Lei.."

"Oh, sayang.." Leionelle memeluk tubuh Ella. Mengecup ceruk leher wanitanya berulang kali seraya mengucap syukur.

Ella sudah kembali padanya.

"Aku juga sangat merindukanmu." Bisik Leionelle.

Ella terdiam sambil memejamkan kepala. Air matanya mengalir ketika ingatan itu kembali hadir, kebersamaannya dengan Leionelle. Sosok kakak yang begitu menyayanginya, begitu menjaganya, begitu mencintainya dan begitu menghargainya.

Ia mengeratkan pelukan saat ingatan lain kembali masuk. Waktu yang ia habiskan dengan Leionelle sebagai sepasang kekasih, gairah yang membara di antara mereka.

Ella semakin merasa kotor kala ingatannya sudah kembali. Kotor karena ia menjalin hubungan terlarang dengan kakaknya sendiri.

Ia mencium ceruk leher Leionelle saat pria itu terus mengusap kepalanya.

Walaupun ia merasa salah, namun Ella tidak akan mengulangi kebodohannya. Ia percaya bahwa Leionelle tidak akan menjerumuskannya pada hal-hal negatif, setiap langkah yang pria itu ambil pasti sudah melalui berbagai pertimbangan.

Ya, Ella percaya pada Leionelle.

"Hei,"

"No.." Ella berseru lirih saat Leionelle mencoba melepas pelukan mereka.

"Sayang, lepaskan sebentar saja. Paman akan memeriksa kondisimu."

Ella menurut. Ia tidak tahu sejak kapan Paman Walton dan beberapa orang suster sudah berdiri di sebelah brankar nya.

"Hai, Ella." Sapa Paman Walton.

Ella tersenyum, "Paman," Balasnya.

Sepanjang pemeriksaan di lakukan, Ella tetap menggenggam tangan Leionelle, ia tidak akan membiarkan pria itu jauh darinya.

Wild Butterfly [End]Where stories live. Discover now