02

5.7K 455 39
                                    


Back again with the twins. Anyone happy this story is back with a new version?

Jika iya, jangan lupa tinggalkan jejak ya.

* * *

"Thanks, Yan!" tukas Renza. Byan mengangguk dan menerima helmnya yang barusan Renza pakai. Setelah urusan Sispala nya mereka berdua langsung memutuskan pulang kerumah, lagi pula mereka tipikal anak remaja yang tidak begitu suka menongkrong.

"Yoi sans," balas Byan.

"Yaudah sono balik," ucap Renza seakan mengusir nyatanya tidak.

"Beres. Soal muncak nanti coba lo minta izin dari sekarang sama dua orang tua lo, buat persiapan aja kan kalau udah ngantongin izin lega juga," tukas Byan.

Renza mengangguk. "Mamah Papah gua pasti ngasih izin tapi lo tau lah si Rendra gimana," kekeh Renza.

"Lagian Rendra egois kalau kata gua. Dia bebas ngelakuin hal apapun tadi giliran lo dia yang ngatur-ngatur," cerocos Byan.

"Rendra gak mau gua kenapa-napa, Yan."

"Lo suka di larang-larang gitu?" tanya Byan tanpa ragu Renza mengangguk.

"Gih balik udah mau ujan kan rumah lo jauh dari sini bisa-bisa lo kehujanan," ucap Renza.

"Yowes lah." Byan kembali menghidupkan motornya dan melenggang pergi dari perkarangan rumah sahabatnya. Setelah memastikan Byan sudah pulang, Renza pun membuka gerbang dan menyapa Pak Satpam yang selalu berjaga di pos satpam rumahnya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, De. Udah pulang?" tanya Neira sembari menghampiri dan menerima tangan Renza untuk menyaliminya.

"Abang udah pulang, Mah? Tumbenan motornya udah ada," tukas Renza sambil menyimpan tas nya asal.

"Sudah. Abang sudah pulang. Ade langsung ke atas gih bersih-bersih nanti Mamah anterin susu hangat kesukaan Ade," kata Neira.

"Sebentar. Ade mau ngobrol sama Mamah," balas Renza menepuk tempat duduk yang kosong di sampingnya. Neira menurut dan duduk di samping anak kesayangannya.

"Ada apa, De? Ade mau ngomong apa sama Mamah?" tanya Neira membelai rambut Renza yang sudah lepek sore ini.

"Ade mau ikut muncak dari Sispala, Mamah bolehin gak?" tanya Renza. Neira sedikit berpikir, sebenarnya Neira maupun Rezka tidak pernah melarang banyak hal kepada anak-anaknya. Terkecuali tentang hal yang membahayakan anak-anaknya, maka kedua nya akan langsung melarang.

"Ade udah bilang Papah, Nak?"

Renza menggelengkan kepalanya. Rezka itu sibuk di rumah sakit untuk bertemu istri dan anak-anaknya saja paling malam dan pagi hari. "Nanti Ade bilang Papah kalau Papah nya pulang," kata Renza.

"Mamah terserah Papah, oke?" Renza mengangguk paham.

"Tapi Abang gimana, Mah?"

"Mamah angkat tangan soal Abang," kekeh Neira.

"Ish Mamah mah," rengek Renza.

Narendra | Versi II EndWhere stories live. Discover now