08

3.8K 372 54
                                    


Hai gais selamat membaca.

Jangan lupa tinggalkan jejak dan komentar, ya. Baca komentar

***

"Gombalnya jago," balas Velly menahan senyumannya. Rendra terkekeh lagi, padahal ia sama sekali tidak menggombal. Gadis yang ada di rangkulannya sekarang ini sangat cantik dengan dress hitam yang di pakainya, sangat serasi dengan baju yang di pakai Rendra.

Ini lah mereka yang hanya bisa mencuri waktu untuk berduaan tanpa ada orang di sekeliling mereka yang curiga. Rendra sendiri yang meminta hubungan mereka di rahasiakan, cukup Rendra, Velly dan Tuhan yang tahu. Velly tidak terlalu banyak bertanya kenapa harus di rahasiakan, maklum saat itu Velly masih canggung untuk bertanya.

Velly hanya bisa menurut asal Rendra nyaman, begitu juga sebaliknya. Jika hubungannya dengan Rendra diumbar maka hidup Velly tidak akan setenang dulu. Velly pasti menjadi bahan obrolan satu sekolah.

"Aku lebih suka di sini dari pada di dalam," gumam Velly. Rendra melirik tersenyum tipis, Velly lebih cantik dilihat secara dekat itu yang bisa Rendra tangkap.

"Karena ada aku nya?" Dan lagi Velly tersipu malu. Ini yang namanya lelaki dingin dan cuek? Rasanya Velly ingin berteriak bahwa Rendra bukan orang seperti yang banyak orang duga.

"Tentu karena ada kamu," ujar Velly berusaha tenang.

Menikmati malam dengan gadis yang ia cintai adalah salah satu keinginan Rendra yang baru kali bisa di lakukan. Rendra tidak bosan melihat wajah cantik itu, baik secara jauh maupun secara dekat.

"Dip.."

"Ya?" Rendra menatap Velly seakan menunggu satu perkata yang akan keluar dari mulut Velly. Bukannya segera mengeluarkan kata Velly terlihat terpana melihat wajah tampan yang dulu hanya bisa Velly tatap lewat sebuah foto, karena Velly tidak pernah berani menatap wajah Rendra secara terang-terangan apalagi saat Rendra terus memasang wajahnya yang datar, Velly takut.

Mereka berdua, anak muda yang sama-sama saling mengagumi tanpa ada pengakuan. Mungkin jika Rendra tidak memaksakan egonya, Velly tidak akan pernah menjadi kekasih lelaki itu.

"Aku kagum, kamu di ciptakan dengan sangat sempurna," bisik Rendra.

"Adip cukup dong kenapa sih kamu mulutnya bikin aku salting terus?" gerutu Velly dengan muka merah padamnya. Ayolah siapapun tolong Velly.

"Karena kamu emang sempurna di mata aku, Vell. Aku kagum, aku suka kamu, aku mencintai kamu dengan sangat." Velly tersenyum. Ada rasa penasaran sejak kapan lelaki dingin itu menyukainya?

"Dip, kamu suka aku dari kapan?" Rendra memasang wajah seakan sedang berpikir.

"Maybe dua tahun yang lalu? Gak terlalu ingat karena aku jatuh cinta sama kamu setiap hari setelah hari itu."

"Manis banget mulutnya, Dip. Terus aja bikin aku salting sampe kenyang, sampe aku gak bisa nikmati hidangan di dalam karena aku udah kenyang sama gombalan kamu."

"Aku serius, Xavellya."

***

Rendra tidak terlalu ingat semalam pulang jam berapa karena tidak sempat melirik jam. Sepulangnya dari acara kantor Xavier, Rendra langsung membersihkan tubuhnya dan beristirahat tidak lupa mengirimkan pesan kepada Velly setelah itu ia tertidur di bangunkan untuk sholat subuh oleh Rezka.

Papah nya memang selalu di tugasnya membangunkannya shholat subuh. Karena jika Mamah nya yang mencoba membangunkannya sangat jarang berhasil membuat kedua mata Rendra terbuka.

Narendra | Versi II EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang