13

3.5K 364 37
                                    

"Kalau semisalnya gua gak suka, lo gimana?"

"Gua ga masalah lo gak suka, seenggaknya gua minta satu hal sama lo, Sap. Tolong jaga omongan lo dan gestur tubuh lo kalau emang lo menolak mereka. Tolong jangan tunjukkin secara gamblang. Gimana pun gua seorang Ayah yang gak mau anak gua ngerasa di sakitin, seengaknya buat gua yang udah lo anggap sebagai adik lo sendiri," tukas Rezka.

Memang. Sebelumnya Rezka maupun yang lainnya pernah membicarakan hal yang sepertinya bukanlah hal yang sangat serius, yang sebetulnya Rezka anggap sebagai becandaan belaka sebagai orang tua ke orang tua lainnya yang sama-sama mempunyai anak-anak yang sepantar.

Untuk siapa jodoh yang akan mendampingi masa depan anak-anaknya Rezka sendiri akan memberikan kebebasan masing-masing dari mereka untuk memilih jodohnya sendiri terlebih Rezka tidak mau ikut campur jika wanita itu memang wanita yang baik dari kalangan yang latar belakangnya juga baik, yang lebih utama bisa membuat anak-anaknya hidup bahagia.

"Jalani aja dulu. Toh gak tentu bisa jadi bunga," kata Xavier.

***

Setelah mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru sebagai gantinya skors yang sekolah berikan Rendra memutuskan untuk siap-siap karena sesuai jadwal latihan futsal hari ini mereka harus tetap latihan tanpa ada alasan apapun.

Kara dan Astar sudah pulang dari satu jam yang lalu. Mereka memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dan agar bertemu kembali di gor sekolah nanti.

Ting

Marven Alexandra
Bareng gak?

Rendra terdiam beberapa saat. Ia baru ingat bahwa Papah nya sudah kembali ke rumah sakit dan kemungkinan hanya ada Mamah nya di rumah. Rendra sudah mendengar dari Neira bahwa fasilitasnya akan di sita untuk beberapa saat dan kemungkinan motor vespa yang baru dibelikan Papah nya itu juga ikut tersita.

Dengan cepat Rendra membalas pesan yang di kirimkan tetangga depannya. Marven, kakak kedua dari kekasihnya yang memang sangat dekat dengannya. Bahkan kenakalan-kenalan remajanya Marven lah yang menjadi akarnya.

Narendra Pradipta
Bareng, Ven.

Marven Alexandra
Pake Bang, sih.
Adik ipar gak ada adab lu.

Sedikit terkekeh membaca balasan Marven. Secepat itu kah kabar pacarannya langsung tersebar? Buktinya Marven tahu.

Tidak mau terus menunda waktu, Rendra membuka lemarinya dan mencari kaos futsalnya yang biasa Rendra pakai untuk latihan.

Kaos bernomor punggung 11 itu sudah ada di tangannya dan dengan cepat Rendra memakainya.

Setelah semuanya siap. Rendra turun ke bawah untuk meminta izin kepada Mamah nya. Tetapi Rendra tidak kunjung melihat keberadaan Neira, melainkan hanya melihat Rasen yang sedang sibuk dengan tumpukan kertas juga laptopnya. Walau sudah terbilang cukup sehat, Rezka belum mengizinkan Rasen kembali masuk kerja.

"Om, Mamah kemana?" tanya Rendra.

"Butik. Baru aja berangkat. Mau kemana?"

"Ada latihan futsal ntar kalau Mamah balik izinin," tukas Rendra dan melenggang pergi begitu saja.

"Tuh bocah titisan siapa, dah? Heran gua," gerutu Rasen.

***

Rupanya Marven mengajak nya berangkat bareng bukan berarti Marven membawa kendaraan, pada nyatanya Marven memesan taxi online dan mengajak Rendra agar tidak sendirian.

Seperti biasanya kelakuan Marven memang selalu di luar nalar. Tetapi Rendra tidak mempermasalahkan hal itu dan Rendra paham berarti bukan hanya orang tuanya saja yang memberikan hukuman kepada anak-anaknya dengan cara menyita fasilitas seperti hal nya menyita mobil atau pun motor. Kedua kendraan itu yang kini memang sangat di sukai anak jaman sekarang.

Narendra | Versi II EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang