Bab 27 : Berlian Asli

583 80 42
                                    

“Itu hadiahnya, coba saja buka isinya apa,” kata Bulan setelah memberikan hadiah pemberian Suri ke Gala.

Gala pun menerima paper bag yang diberikan sang istri, kemudian membuka kotak yang ada di dalam. Ia sudah bisa menebak isinya pasti perhiasan, dan benar saja sepasang anting diberikan sang mantan untuk Bulan.

“Ini buat kamu,” kata Gala sambil memberikan kotak berisi anting yang lengkap dengan sertifikat keasliannya.

“Ternyata dia pelit, masa memberi hadiah sekecil ini,” gumam Bulan asal-asalan.

Hingga gadis itu membaca sertifikat keaslian anting yang dihadiahkan Suri, matanya seketika melotot karena harga anting kecil itu hampir seratus juta. Bulan menelan ludah, ternyata anting itu merupakan berlian asli.

"Dasar pitbul!" ucap Gala asal. Ia mendorong kening Bulan yang mengejek hadiah dari Suri, sebelum kemudian berjalan ke kamar mandi meninggalkan sang istri yang masih syok karena harga anting itu.

"Aku pikir imitasi," kata Bulan.

Gala yang baru memegang gagang pintu pun mendengar, dia menoleh kemudian bicara lagi.

“Kamu mengejek hadiah itu karena ukurannya kecil, padahal itu berlian. Lalu Kamu pikir cincin yang kamu pakai di jari manis itu harganya berapa?”

“Memangnya berapa?” tanya Bulan. Ia memandangi cincin pernikahan dari Gala yang tersemat di jari manisnya.

“Tebak saja, itu juga berlian asli,” jawab Gala santai.

Bulan terkejut, tapi kemudian malah berkata, “Kupikir ini belinya di online shop, yang harganya seratus ribuan.”

Gala langsung berhenti melangkah dan urung masuk kamar mandi, dia lantas menoleh ke Bulan dan membalas, “Enak saja dikira seratus ribuan.”

Bulan memajukan bibir, dan akhirnya memilih menyimpan anting itu di laci meja rias. Ia buru-buru bersiap karena hari ini harus pergi ke kampus mengambil nomor ujian.

“Lho, kamu mau ke mana kok sudah rapi sekali?” tanya Hana saat Bulan turun dan berpamitan.

“Mau ke kampus, Ma.” Bulan menjawab sambil mencium punggung tangan Hana.

“Mau pakai mobil?” tanya Hana menawari.

“Nggak, Ma. Aku 'kan nggak bisa nyetir,” jawab Bulan dengan senyum jenaka.

"Kenapa nggak sama Gala aja?"

"Em.... mas Gala ada meeting pagi," jawab Bulan. Padahal dia tidak tahu apa benar suaminya ada rapat.

“Oh … ya sudah, kamu naik taksi aja kalau gitu,” kata Hana kemudian.

“Aku naik bus saja, Ma.”

Selain lebih hemat, Bulan lebih suka naik bis karena bisa bertemu dengan orang-orang baru.

Hana tidak melarang sang mantu, dia membebaskan Bulan agar tetap menjadi dirinya sendiri dan melakukan hal yang membuatnya nyaman.

Bulan akhirnya pergi ke halte bus. Dia sedang menunggu bus datang sambil bermain ponsel. Dia tersenyum melihat berita jika Dominic akan membintangi drama series terbaru.

"Aku harus menontonnya, dia benar-benar tampan. Bagaimana bisa dia menjadi kekasih si timun Suri," ucap Bulan.

Ia tampak serius memperhatikan, apalagi dia sangat mengagumi dan menjadi fans berat pria itu.

“Dia tampan, suami sejuta umat, idola dari anak muda sampai emak-emak, kenapa malah pacaran dengan wanita macam timun Suri?”

Bulan tiba-tiba merinding karena merasa jijik jika ingat bagaimana sikap Suri ketika bertemu dengannya.

Saat masih menunggu sambil melihat berita tentang Dominic, Bulan dibuat terkejut dengan seorang pria berjaket dan memakai topi yang tiba-tiba duduk di sebelahnya. Bulan pun menggeser posisi duduk sedikit menjauh karena takut.

Bus pun akhirnya datang dan Bulan buru-buru naik. Dia mengambil tempat duduk dekat dengan jendela, hingga pria yang tadi duduk di halte, sekarang pun ikut duduk di sampingnya.

“Kenapa dia duduk di sini?” Bulan bertanya-tanya dalam hati karena keheranan.

Bulan mengedarkan pandangan, melihat jika ternyata memang sudah tidak ada kursi yang kosong. Pria itu sendiri masih menunduk dan Bulan pun penasaran. Ia takut pria itu seorang penjahat.

“Apa kamu ini Intel?” tanya Bulan karena penampilan pria itu seperti mata-mata.

Pria itu terkejut dan menoleh, hingga tatapan mereka pun bertemu.

Bulan melongo saat menyadari siapa yang duduk di sebelahnya. Dia adalah fans berat Dominic, tentu saja dia sadar siapa pria itu.

“Kamu--” Bulan hampir meneriaki nama Dominic, tapi pria itu langsung memberi isyarat untuk tidak berteriak dengan cara meletakkan telunjuk di depan bibir.

“Tolong pura-pura tidak bertemu denganku,” ucap Dominic.

Bulan mengangguk seolah paham, tapi sayangnya ada anak SMA yang mengenali wajah Dominic.

“Kamu Dominic, ‘kan?” Anak SMA itu terlihat begitu senang.

Dominic melotot karena terkejut, hingga Bulan tiba-tiba menggenggam telapak tangan Dominic.

“Jangan asal bicara. Ini cowokku dan hanya mirip saja sama artis itu,” kata Bulan untuk menyelamatkan Dominic. Bisa-Bisa pria itu diserbu penumpang kalau identitasnya terbongkar.

Anak SMA itu membentuk huruf O dengan bibir dan terlihat seperti kecewa, sebelum akhirnya memilih mengabaikan Dominic dan Bulan.

Dominic melihat halte pemberhentian di depan. Dia pun berdiri karena harus turun lebih dahulu.

“Terima kasih, aku pasti akan membalas kebaikanmu jika kita bertemu lagi,” ucap Dominic saat sudah berdiri.

Belum sempat Bulan membalas, Dominic sudah turun dari bus terlebih dahulu. Bulan terus memperhatikan, hingga merasa heran kenapa artis terkenal seperti pria itu naik kendaraan umum.

“Ah, ya Tuhan. Kenapa pria setampan itu harus jadi pacar si timun Suri, sih?” Bulan malah menggerutu dan masih saja tidak terima.

_
_

Komen
Like

Maaf ya Na UP nya ga rutin masih kejar promo di GN dulu
Semoga kalian maklum

Terjerat Cinta Istri BayaranWhere stories live. Discover now