Bab 50 : Putus

658 82 49
                                    

Sementara itu, setelah jadwal padatnya berakhir, Dominic pun berniat menemui Suri. Dengan segera dia melajukan mobil ke apartemen gadis itu, setelah memikirkan banyak hal Dominic  mendapat satu kesimpulan yang dirasa benar.

Suri yang melihat kedatangan Dominic ke apartemennya pun tampak senang, dia langsung memeluk pria itu dan bergelayut manja.

"Aku kangen tau, kenapa sih kamu sibuk terus," gerutu Suri dengan tangan yang melilit ke leher sang kekasih. "Kamu kangen aku, nggak?" tanyanya saat mereka sudah duduk bersisian di sofa ruang tengah.

"Aku buatkan minum ya! Kamu mau minum apa? Lemon tea, bir, kopi?"

Dominic hanya diam tak membalas tawaran Suri hingga perempuan itu pun kesal karena sejak tadi dia yang terlihat paling antusias.

"Kamu kenapa sih?! Kita baru ketemu lho!"

"Jawab aku! Apa kamu beneran cinta sama aku? Apa kamu sudah melupakan mantan kekasihmu?"

Pertanyaan Dominic membuat Suri terkesiap, dia hanya bisa memindai wajah pria itu tanpa bisa mengeluarkan kata-kata.

"Jawab!" Dominic sedikit meninggikan nada suara ketika Suri tak kunjung menjawab.

Gadis itu tetap diam bersamaan dengan pundaknya yang meluruh karena tak habis pikir.

"Kamu tidak perlu menjawab karena matamu sudah menjawab pertanyaan itu," ucap Dominic. "Kamu masih mencintai Gala dan tidak bisa melupakannya."

Dominic tersenyum hambar, dadanya sakit mengatakan kalimat berikutnya ke Suri.

"Mulai sekarang kita putus!"

Tanpa menunggu Suri bicara, Dominic pun pergi. Padahal belum ada lima belas menit dia berada di sana. Pria itu menutup pintu apartemen Suri dengan kasar sampai suara benturannya terdengar nyaring.

Dominic tampak mengacak-acak rambut kemudian memukul setir mobil. "Sialan!"

Ia berusaha kembali menguasai diri lalu menjalankan mobil. Dominic membelah jalan raya dengan kecepatan rata-rata untuk menikmati jalanan yang kebetulan tidak terlalu padat.

"Bulan?"

Dominic bergumam melihat istri Gala itu berdiri di sebuah halte. Tanpa berpikir dia memutuskan untuk menepikan mobil di dekat halte itu dan membuka kaca jendela.

"Bulan!" seru Dominic memanggil lagi.

Bulan yang sedang menunggu bus terkejut melihat keberadaan seorang artis di depannya dan memanggil namanya. Dia melihat sekitar takut jika ada orang yang melihat keberadaan Dominic.

"Kamu ngapain disini? Lebih baik kamu segera pergi sebelum ada wartawan atau orang lain yang menyadari keberadaanmu!"

"Bisa kita bicara sebentar?" Dominic bicara santai mengacuhkan ketakutan Bulan.

"Apalagi yang ingin kamu bicarakan?! Buruan pergi! Aku tidak ingin ada masalah!"

"Ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu, kalau kamu tidak keberatan masuklah ke mobilku." Dominic mencoba memberikan solusi.

"Tidak! Untuk apa bicara di dalam mobilmu! Bisa-bisa suamiku cemburu," tolak Bulan sambil menggelengkan kepala.

"Kalau begitu aku akan keluar dan bicara di situ"

Dominic baru saja menurunkan kaki, tapi dua orang wanita yang baru saja datang ke halte itu mengenali dan langsung merogoh ponsel untuk mengambil foto. Dominic panik, dia masuk kembali ke mobil dan meminta Bulan ikut dengannya.

Bulan juga takut karena banyak orang yang mulai tertarik untuk tahu apa yang terjadi.  Gadis itu mau tak mau berlari ke kursi penumpang lalu masuk. Setelah itu Dominic mengemudikan mobil dengan cepat pergi dari sana.

Terjerat Cinta Istri BayaranWhere stories live. Discover now