001

11.4K 891 170
                                    

Malam itu malam perayaan choseok dan kau pulang ke Daegu untuk merayakannya dengan keluargamu. Sementara Taehyung tetap di Seoul.

Selama hampir seharian penuh kau mencoba menghubungi ponsel Taehyung tapi tak bisa.

Kau merasakan keanehan, karena Kim Taehyung tak biasanya mematikan ponselnya ketika kalian tidak bersama.

Kalian terbiasa saling memberi kabar satu sama lain. Bahkan kalian akan menyempatkan waktu untuk menelepon bahkan ketika kalian baru saja berpisah saat seharian penuh kalian bersama-sama hanya untuk mengucapakan kata "selamat tidur" dan "I love you" dua kalimat singkat itu seakan sudah menjadi kata wajib untuk mengakhiri hari kalian.

Kau duduk di kamarmu berpikir ada apa yang terjadi dengan Taehyung, kau nyaris gila memikirkan kemungkinan-kemungkinan terburuk yang terlintas di otakmu, sampai akhirnya kau tertidur dengan menggenggam ponsel.

***

          Hari berikutnya, kau kembali ke Seoul dan langsung menuju ke apartemen Taehyung.

Kau tidak menemukan Taehyung disana, seperti yang dikatakannya sebelumnya di telepon, dia masih dijalan dan sedang menuju apartemennya setelah hang out bersama teman-temannya.

Karena kau tau password apartemen Taehyung jadi kau memutuskan untuk menunggu Taehyung di apartemennya.

***

          Kau tiba-tiba merasakan hal aneh terjadi, hal itu membuatmu terbangun dari tidurmu. Iya kau menunggu Taehyung sampai tertidur di ranjangnya. Saat kau membuka mata, Taehyung tengah menempelkan bibirnya kepadamu. Mulutnya bau alkohol, jadi kau mendorong tubuhnya agar menjauh lalu memberikan tatapan marah, tapi dia hanya tersenyum kearahmu.

Kau melihat jam weker yang berada di nakas.

Jam 2 malam.

Jadi kau sudah tertidur hampir 7 jam di apartemen Taehyung. Dan sekarang kau tidak bisa pulang ke apartemenmu karena sudah selarut itu.

Kau marah pada Taehyung yang pulang terlambat. Kau marah padanya karena tidak mengaktifkan ponselnya kemarin, dan kau marah karena dia mabuk.

"Kau kemana kemarin? Aku tidak bisa menghubungimu seharian penuh."
Kau mulai berteriak kepadanya menyalurkan amarahmu.

"Ponselku mati." Taehyung mencoba menciummu lagi, tapi kau menolakknya, kau masih ingin meminta penjelasannya.

"Omong kosong! Kau bisa menchargernya kan? Kau tidak mungkin berada diluar rumah selama seharian penuh!"

Taehyung tidak menyerah, dia mengalihkan ciumannya ke lehermu.

"Aku memang berada di luar seharian."
Katanya yang sekarang mulai memainkan payudaramu dari luar pakaian yang kau kenakan.

"Kau pergi bersama teman-temanmu dan kau tidak memberiku kabar seharian? Kau bersama siapa? Kau berselingkuh dariku?"
Entah kenapa, otakmu langsung tertuju ke situ. Kau langsung menduga bahwa Taehyung berselingkuh.

Wajar saja, kau berpikir begitu, karena untuk pertama kalinya, selama delapan bulan menjalani hubungan dengannya, Taehyung bersikap tak biasa seperti itu.

"Jangan berteriak, tidak bisakah kita melakukan "itu" saja?"

Taehyung kembali langsung menerjangmu dengan ciuman menuntutnya, dia mendesakmu hingga kau hanya bisa pasrah dengan perlakuannya.

Sejujurnya tanpa di paksapun, kau pasti akan melakukan apa yang diinginkan Taehyung, kau tak akan pernah bisa menolak godaan Taehyung.

Sentuhan Taehyung adalah kelemahan terbesarmu.

Perlahan kau mulai membalas ciuman Taehyung, kalian saling mengulum bibir satu sama lain, dan saling meraba sampai akhirnya kalian sama-sama polos, dan siap untuk melanjutkan ketahap sepanjutnya.

***

          Setelah menumpahkan cairan kenikmatannya di perutmu, Taehyung menjatuhkan diri disampingmu, sementara kau bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri.

Kau memutuskan untuk mandi saat itu juga, bagimu sangat tidak nyaman jika tidur dengan keadaan berkeringat.

Saat air hangat mengguyur tubuhmu, seketika kecemasanmu tentang perselingkuhan Taehyung luruh juga bersama air itu.

Sekali lagi, satu masalah kalian terselesaikan tanpa penyelesaian.

Kau memang selalu seperti itu.

Kau selalu memaafkan Taehyung bahkan tanpa menunggu permintaan maafnya. Kau memutuskan untuk melupakan masalah yang membuatmu marah sebelumnya untuk menghindari pertengkaran lanjutan.

Bagimu, lebih menyakitkan ketika kau harus kehilangan Taehyung hanya karena masalah sekecil itu.

***

          Saat akhirnya kau selesai mandi dan kembali ke kamar, Taehyung sudah sepenuhnya terlelap, tubunya masih dalam keadaan telanjang. Kau khawatir dia akan masuk angin, jadi kau mengambil selimut dan mengulurkan keseluruh tubuhnya.

Kau lalu mencari tshirt Taehyung untuk kau pakai, lalu ikut naik ke tempat tidur.

Kau berbaring sambil menghadap ke arah Taehyung dan menatap lamat wajah tampannya, kau berpikir betapa berayukurnya dan bahagianya kau memilikinya sebagai kekasihmu.

Tanpa sadar, air mata tiba-tiba menetes di pipimu karena luapan cintamu yang dalam kepadanya, kau melingkarkan lengannya ke pinggangnya, menempelkan bibirmu ke keningnya sekilas dan berbisik.

"Love you."

Selanjutnya kau semakin mengeratkan pelukanmu kepadanya, menenggelamkan wajahmu di dadanya. Dan mulai menutup mata.

Drrttt... Drrttt...

Getaran ponsel tiba-tiba mengganggumu, kau mencari asal suara ponsel itu, dan menemukannya berasal dari ponsel Taehyung.

Sebenarnya ini bukan kebiasaanmu memeriksa ponsel Taehyung, tapi rasa penasaranmu yang besar akan siapa yang menghubungi Taehyung di waktu sepagi ini, melemahkanmu.

Dengan berhati-hati kau meraih ponsel Taehyung yang diletakkannya di nakas dan kau melihat layarnya.

Disitu tertera kontak yang sama sekali tidak kau kenal, dengan nama seorang gadis tertulis disana.

Nayeon.

Darahmu seketika mendidih.

Kemarahanmu kembali menguasaimu, tanganmu gemetar saat membuka isi pesan itu.

|Kau sudah sampai?|

_계속_

stupid ; kthWhere stories live. Discover now