alt ending pt. 1 Jimin

3K 517 217
                                    

Kau terbangun karena tangis dalam mimpimu.

Kesedihan yang biasa selalu kau pungkiri di waktu kau terjaga. Tak pernah bisa kau hindari disaat lelapmu.

Kau merasakan kekosongan di dadamu karena kehilangan seseorang. Namun kau sendiri tak tau, untuk siapa ruang kosong itu.

Kau tak tau kau merindukan siapa.

Jimin atau taehyung?

Kau lelah dengan semuanya.
Kau ingin ada orang yang memelukmu dan mengatakan ini sudah berakhir dan kau akan baik-baik saja.

Kau kesepian, selama satu tahun lebih ini, kau terus menutup dirimu dari orang lain, kau kembali menjalani kehidupan anti sosialmu. Seluruhnya menjadi kau yang dulu. Kemana-mana kau selalu sendirian. Kau bahkan sedikit mengurangi aktivitas diluar, dan lebih sering mengurung diri di kamar, berselancar di dunia maya, dari pagi hingga pagi lagi.

Insomniamu semakin parah. Tapi kau bersyukur, dengan bermain internet, perhatianmu menjadi teralihkan. Kau bahkan mendapatkan teman-teman baru disana, yang bisa kau ceritakan apapun. Salah satunya Ega, seorang gadis keturunan Indonesia yang kini menetap di Belgia. Kalian, bertemu secara kebetulan karena game online. Dari situ kalian menjadi sangat dekat.

Kau dengan jujur menceritakan semua kisahmu kepada Ega. Ega jugalah yang menjadi teman yang menghiburmu setahun yang lalu saat kau melewatkan malam yang kau anggap paling kritis di hidupmu. Malam tahun baru itu, kau di hibur oleh Ega yang berada di Belgia dengan menceritakan hal-hal lucu yang di alaminya. Untuk itulah, kau bersyukur memiliki teman sepertinya.

***

Saat itu musim semi dan kau tengah menikmati soremu dengan menonton drama korea favoritmu di tv, saat ponselmu berdering dan nomor yang amat kau kenal tertera disana. Matamu berbinar. Tak ingin membiarkan orang itu menunggu lama, kau langsung menjawab panggilan telepon itu.

"Hai Jim!" Suaramu cerah. Bahkan senyuman manis terukir disana. Harus kau akui, kau merindukan Jimin.

"Hei apa kabar?"

"Aku baik saja. Bagaimana denganmu?"

"Aku baik. Hey kau punya waktu nanti malam? Kebetulan aku sedang berada di Seoul. Aku ingin bertemu denganmu."

Dari kabar yang kau dengar, Jimin memang sudah 8 bulan ini pindah ke Busan. Dan sejak saat itu kau tidak pernah bertemu dengannya. Kalian juga tak pernah saling menghubungi sejak malam tahun baru kemarin. Dan saat ini Jimin rupanya sudah memaafkanmu, jadi dengan cepat kau menjawab ajakannya. Itu patut dj syukuri.

"Baiklah, kupikir aku punya waktu."

"Bagus, aku akan menunggumu di cafe, jam 20.00." Ucapnya.

Saat Jimin mengakhiri panggilannya, kau melirik weker di nakas, pukul 19.30. Dengan segera kau langsung berlari kamar mandi.

***

Saat kau tiba di cafe, Jimin sudah menunggumu, pemuda itu duduk di sudut cafe, yang agak temaram. Saat melihatmu muncul dia melambai kearahmu, senyum terukir indah di wajah tampannya.

Jimin masih sama seperti dulu, hangat, ramah dan tampan.

Matamu tak lepas dari sosoknya saat kau berjalan mendekatinya. Kau duduk tepat di depannya, kau sangat ingin memeluknya, kau sangat merindukan sosok Jimin selama setahun lebih belakangan. Tapi kau menahan keinginanmu. Kau memang merindukan jimin, tapi bukan berarti kau mencintainya, kau hanya ingin bersahabat dengannya. Yeah, kau tak ingin kehilangan sosok Jimin yang hangat dan penyayang dalam hidupmu.

stupid ; kthWhere stories live. Discover now