005

6.3K 718 141
                                    

"Sayang, terima kasih sudah menjemputku tadi. Kau yang terbaik! I love you!"

Darahmu mendidih.
Dadamu berdegup kencang. Emosimu memuncak, dan tak bisa di kontrol lagi.

Kau bangkit dari tidurmu lalu mengguncang tubuh Taehyung.

"Tae bangun!"

"KIM TAEHYUNG!" Ulangmu tak sabar.

"Nghh... ada apa?"
Taehyung mulai membuka matanya dan menatapmu heran.

"Kau bilang tak ada apa-apa dengan Nayeon! Tapi apa ini?"
Kau menunjukkan layar ponsel yang kau pegang ke arahnya.

Taehyung hanya terdiam.

Perlahan kau turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah pintu.

"Pergi dari sini Taehyung!" Serumu setelah membuka pintu.

Masih linglung, Taehyung bangkit lalu berjalan kearahmu.

"Apa kita tidak jadi makan diluar?"

Brengsek!

Taehyung memang brengsek. Bahkan di saat seperti ini dia malah menanyakan tentang makan.

Dan pertanyaannya itu tentu saja semakin membuatmu marah.

Kau mendorong Taehyung ke luar dan membanting pintu dibelakangnya.

***

          Selepas perginya Taehyung, kau masih mematung di depan pintu kamar yang baru saja kau tutup itu, kau kecewa, hatimu hancur. Kau merasa diperlakukan tidak adil oleh Taehyung. Bagaimana bisa ponsel yang kau berikan padanya, di pakai untuk menghubungi gadis lain.

Dan jawaban atas pertanyaan tadi siangmu pun terjawab sudah.

Selama siang tadi Taehyung bersama dengan gadis itu, untuk itulah dia telat membalas pesan singkatmu.

Kau sangat ingin menangis, tapi air matamu tak bisa keluar.

Dadamu sesak oleh penghianatan Taehyung.

Sejenak otakmu terasa kosong.

Kau hanya dia berdiri seperti itu dibalik pintu, dan entah sudah berapa lamanya akhirnya kau sadar, kau memerlukan penjelasan Taehyung.

***

          Kau mengambil dompetmu dan melompat keluar. Kau beridiri di tepi jalan menunggu taxi yang tak kunjung datang. Karena kepalamu yang dipenuhi amarah, kau tak mampu berpikir jernih, jadi kau setengah berlari menuju apartemen Taehyung.

Kau tak perduli dengan rasa lelah, juga jauhnya jarak ke apartemen Taehyung. Satu-satunya hal yang kau inginkan, adalah sesegera mungkin tiba di tempatnya untuk meminta penjelasan.

Sudah hampir 200 meter kau berlari sampai akhirnya ada taxi yang lewat.

***

          Kau langsung masuk begitu saja ke apartemen Taehyung dan menemukan ada beberapa temannya yang tengah minum alkohol di ruang tamunya.

Salah seorang teman Taehyung menyapamu, tapi kau bahkan terlalu marah untuk membalasnya.

Sekarang kau tau kenapa Taehyung bau alkohol tadi.

Kau langsung menuju kamar Taehyung, dan mendapati pemuda itu tidur.

Kau yang sudah sejak tadi menahan emosimu langsung memukuli Taehyung membabi buta.

Taehyung yang tertidur pulas terang saja langsung bangun dan menahan tanganmu.

Tapi kau semakin menjadi, kau masih saja terus memukuli apapun yang bisa kau jangkau di tubuhnya.

Taehyung yang mabuk dan kesakitan itu, tentu saja emosinya ikut tersulut. Dia lalu bangkit dan menyeretmu keluar.

Beberapa orang yang berada di ruang tamu menatap kalian. Taehyung lalu menghempaskanmu ke sofa.

"Kau menghianatiku Tae?"

Taehyung tak menggubrismu, dia berjalan ke arah teman-temannya lalu menuang alkohol ke dalam gelas berniat meminumnya.

Kau yang tak ingin di abaikan Taehyung segera mengambil gelasnya dan menyiramkan isinya ke wajah Taehyung.

"YYA!!!"
Taehyung menbentakmu. Dan baru saja akan melayangkan tangannya kearahmu ketika tiba-tiba tangannya di tahan oleh beberapa orang temannya.

"Yya, jangan memukul wanita Tae!"
Ucap Yoongi.

"PERGI KAU DARI SINI!" Raung Taehyung, yang langsung menjatuhkan air matamu.

Hatimu sakit, bukan karena Taehyung nyaris memukulmu, tapi kau malu diperlakukan seperti itu di depan teman-temannya.

Tak ingin masalah kalian semakin runyam, oleh teman-temannya, Taehyung di bawa kembali ke kamarnya.

Melihatmu yang tersedu, Yoongi menarikmu ke arah dapur dan mendudukanmu di kursi dimeja makan, dia lalu menyerahkan segelas air putih kepadamu.

Setelahnya, Yoongi menarik kursi lain tepat di sebelahmu, dan ikut duduk.

"Dia melakukannya karena mabuk, setelah sadar, mungkin dia akan menyesal karena membentakmu." Hibur Yoongi.

Kau meneguk air putih itu sambil menunduk. Kau malu pada Yoongi.

"Sudahlah, kuharap masalah ini bisa lebih menguatkan hubungan kalian. Kupikir, Taehyung nantinya akan sadar bahwa yang di lakukannya adalah salah."

Kau masih tak menjawabnya, tapi Yoongi tau kau mendengarkan.

"Aku hanya tak habis pikir, bagaimana bisa dia menghianatimu setelah sebelumnya mati-matian mendapatkanmu?"

Kau masih terus menunduk. Kau mencerna kata-kata Yoongi.

Otakmu seakan di bawa kembali ke beberapa bulan yang lalu saat Taehyung berusaha melakukan berbagai cara untuk mendapatkan hatimu.

Bukannya mereda, air matamu semakin deras mengalir.


_계속_

stupid ; kthWhere stories live. Discover now