016

3.6K 494 195
                                    

"Kita mau kemana Tae?" Taehyung membawamu ke sebuah taman.

"Olah raga. Ayo cepat lari." Ujar Taehyung dan mulai berlari.

"Tae, aku capek dan mengantuk."

"Yya, kau bahkan belum memulai, ayo cepat, orang bilang jika wanita hamil tidak boleh capek bukan? Nah, olahraga akan membuatmu capek, jadi ayo." Taehyung menarikmu memaksamu untuk ikut berlari berasamanya.

Dengan berat hati kau mengikuti ajakan Taehyung.

Jika boleh memilih, kau akan memilih untuk tidur saja daripada berlari.

Dan akhir-akhir ini, kau memang sering mengantuk, entahlah apa mungkin gara-gara pengaruh hamilmu tapi kau jadi sering tidur sekarang, kau bahkan tidak mengenal waktu. Jika mengantuk kau akan langsung tertidur.

Selelsai berlari, Taehyung mengajakmu melompat-lompat, setelahnya dia mengajakmu mengangkat beban.

Taehyung sudah seperti orang gila yang terus mengawasimu untuk melakukan hal-hal yang di pikirkan akan membuatmu lelah.

***

Kau nyaris tak bisa menyeret tubuhmu saat pulang. Tulangmu seolah remuk. Seluruh olahraga tadi adalah olahraga terberat yang pernah kau lakukan.

Dan kau lapar, sangat amat lapar.

"Tae, aku lapar."

"Kau mau makan apa?"

"Sate ayam!"

"Yya, ini di Korea, mana ada sate ayam! Dan ini masih pagi. Bahkan di Indonesiapun kau tidak akan menemukan sate ayam di pagi hari." Ujar Taehyung.

"Tapi aku sangat ingin memakannya Tae..." rengekmu.

Taehyung tau itu pengaruh hormon hamilmu.

"Tidak, aku tidak akan menurutinya. Kita tidak boleh memanjakan janin itu, biarkan dia tau bahwa kita tidak menginginkannya agar dia tidak betah berlama-lama disana."

Ucapan Taehyung sungguh kejam. Kau tau itu.

Kau merasa matamu memanas.

Kau membuang muka, agar Taehyung tidak bisa mengetahuinya : bahwa kau terluka dengan perkataannya.

"Aku akan membelikanmu makanan yang lain saja bagaimana?"

Setelah mengerjap-ngerjapkan mata kau menoleh kearah Taehyung kemudian tersenyum dan mengangguk.

***

Sepulang olahraga, Taehyung mengantarmu ke apartemenmu. Dan kau langsung mandi lalu tidur.

Tidurmu sangat lama, kau baru terbangun saat Soomi mengetuk-ngetuk pintu kamarmu.

Knok... knok... knok...

"EONNI!!!"

Dengan mata setengah tertutup kau bangun dan membuka pintumu.

"Ada apa? Kau menganggu saja!"

"Astaga eonni, kau sudah tidur seharian penuh! Apa kau tak lapar? Aku membawakanmu makanan."

Soomi menunjukkan beberapa potong jajangmyeon di hadapanmu, dan saat melihat makanan itu, entah mengapa kau menjadi mual.

Kau segera berlari ke arah kamar mandi dan muntah.

Tapi anehnya tak ada yang keluar. Kau hanya mual saja.

"Yya, kau kenapa eonni? Kau sangat aneh. Apa kau sakit?"

Soomi mengikutimu ke kamar mandi dan memijit tengkukmu.

Kau tau benar apa maksud semua ini.

"Ah, sepertinya maag-ku kumat." Bohongmu.

"Begitukah? Kalau begitu ayo makan."

***

Kau baru memakan beberapa potong kimbab dan dengan susah payah menelannya, tapi kau sudah merasa kekenyangan.

Akhir-akhir ini kau memang sering begitu, kau kenyang sebelum makan. Sebenarnya tidak benar-benar kenyang, perutmu hanya terasa penuh saja, dan tak bisa di isi lagi, padahal kau masih ingin makan.

Kau dan Soomi lalu duduk dan menonton di ruang tv.

"Ada apa eonni, kau nampak murung akhir-akhir ini, apa kau bertengkar lagi dengan Taehyung oppa?"

Kau menggeleng.

"Tidak Soomi, aku hanya rindu rumah, aku ingin pulang ke Daegu." Jelasmu.

Itu sepenuhnya benar.

Kau sangat ingin pulang ke rumahmu di Daegu, kau merindukan kamarmu disana, kau merindukan masakan ibumu juga omelannya.

Tanpa bisa kau cegah, air matamu menggenang.

Soomi menyadarinya dan dia bertanya. Memgalihkan perhatiannya dari drama di tv dan menatapmu.

"Ada apa eonni, apa kau punya masalah? Kau bisa menceritakan padaku."

Kau menghapus air matamu lalu tertawa.

"Aku hanya rindu masakan eomma!"

"Yya, kau membuatku khawatir eonni! Kalau begitu pulanglah."




_계속_

stupid ; kthWhere stories live. Discover now