007

5.8K 649 126
                                    

          Taehyung membawamu kedaerah perbukitan, di luar kota. Perjalanan kesana memerlukan waktu lama, Taehyung yang melihatmu sempat terantuk beberapa kali, menyarankanmu untuk beristirahat.

Sebenarnya kau enggan, tapi kantukmu mengalahkanmu, bahkan tanpa kemauanmu-pun kau akhirnya tertidur sambil menyandarkan kepalamu ke jendela mobil.

Entah sudah berapa lama kau tidur, dan mobil akhirnya berhenti. Saat kau melirik jam tanganmu, sudah hampir pagi, langit bahkan sudah dipenuhi semburat jingga, tanda sebentar lagi sang penguasa siang siap menyapa dunia.

Mobil Taehyung berhenti tepat di puncak tanjakan itu, dan kau turun dari mobil.

Kau terpanah dengan pemandangan di depanmu, dibawah ada landscape pemandangan kota, dimana masih banyak lampu-lampu gedung maupun rumah-rumah yang menyala, yang nampak berkelap kelip indah, sementara lebih jauh kedepan ada laut yang luas, dan terlihat seperti menyatu dengan kaki langit.

Saat angin dingin menerpamu, reflek kau memeluk dirimu sendiri sambil mengelus lenganmu.

Kau baru sadar kau meninggalkan mantelmu di mobil. Saat akan berbalik ke mobil, kau sudah disambut Taehyung yang langsung membungkusmu dengan mantelmu.

"Ah, terima kasih." Ucapmu senang.
Dan Taehyung balas tersenyum kearahmu.

Kembali kau menatap pemandangan di depanmu, kau dan Taehyung hanya diam, menyaksikan kabut yang perlahan menghilang di depan kalian.

Saat mentari mulai menyingsing, dan pendar-pendar cahayanya yang merembes melewati awan putih, dan memantul ke air laut yang tenang, kau menyaksikan keindahan kota dibawahmu dipagi hari yang dingin dan sepi itu.

Segalanya terasa tenang, jauh dari polusi suara maupun udara kota. Sudah lama kau tidak menghirup udara pagi sesegar ini. Sangat nyaman dan menyenangkan.

Sambil menutup mata dan merentangkan tanganmu, kau seakan menyambut mentari yang perlahan merangkak naik dan mulai memberikan cahayanya kepada dunia menggantikan tugas sang rembulan, dan mengusir rasa dingin sisa semalam, menggantikannya dengan kehangatan.

Kau terlalu larut dalam keindahan pagi di atas bukit itu, saat bunyi gedebuk akhirnya berhasil mencuri perhatianmu.

Taehyung sendiri, entah kemana.

Kau berjalan ke arah mobil yang di parkir di belakangmu dan mencari sumber suara itu yang ternyata berasal dari bagasi belakang mobil Taehyung.

Kau mengedarkan pandanganmu mencari Taehyung tapi tak menemukan sosoknya, kau tak bisa menunggu Taehyung untuk mengetahui suara mengganggu apa yang berasal dari bagasi mobil yang rupanya memang sedikit terbuka itu.

Sesaat ada keraguan di hatimu untuk membukanya, imajinasimu meliar, bagaimana jika di dalam bagasi itu kau menemukan sesuatu yang tak kau harapkan. Sementara Taehyung menghilang.

Kepada siapa kau harus meminta tolong jika itu terjadi?

Tapi katena penasaran akhirnya kau berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa semua akan baik-baik saja.

Sambil menarik napas sedalam-dalamnya dan menghembuskannya kemudian, kau mengulurkan tanganmu untuk membuka bagasi itu.

Kau tercengang saat...

Puluhan balon berwarna-warni keluar dari bagasi mobil dan terbang ke langit.

Tanpa sadar senyum terukir di wajahmu.

Selama ini kau hanya melihat adegan romantis ini di drama, dan sekarang kau mengalaminya sendiri.

Saat akhirnya semua balon terbang kelangit, dan kau kembali ke dunia nyata, kau mencari keberadaan Taehyung untuk meminta penjelasannya.

Ketika kau berbalik.

Kau menemukannya tepat di belakangmu. Akibatnya kau kaget dan nyaris tersungkur untungnya Taehyung segera menangkapmu.

Untuk beberapa saat kalian hanya diam dalam posisi itu.

Sampai...

"Itu norak kau tau!" Ketusmu di depan Taehyung.

"Apa?" Tanyanya bingung.

"Apalagi? Balon-balon itu!"

"Yya, waktu itu kau bilang akan menerimaku jika aku melakukan hal seperti ini!"

"Tidak! Aku hanya bercanda Tae, ini aneh, kupikir mana ada orang di dunia nyata melakukan hal konyol seperti itu." Ucapmu gelagapan mencari alasan.

"Yya, tentu saja ada, aku kan baru saja melakukannya, dan aku tau kau menyukainya." Taehyung tersenyum menggodamu.

Sementara kalian masih dalam posisi saling memeluk. Taehyung melanjutkan.

"Jadi...? Apa sekarang kau menerimaku?"

Kau membelalak kearah Taehyung.

Tanpa kau melakukan ini, aku sudah menetapkan hatiku Tae!

Chu...~

Pertanyaan Taehyung kau balas dengan kecupan singkat dibibirnya.

Setelah mendaratkan ciuman itu, kau menarik dirimu sambil bersemu merah, sementara Taehyung mengerucutkan bibirnya dan menatapmu dengan tatapan, jawabanㅡmacamㅡapaㅡitu.

Ditatap seperti itu oleh Taehyung tentu saja kau menjadi malu, dan berusaha untuk melepaskan diri dari pelukan Taehyung alih-alih, Taehyung malah semakin mengeratkan pelukannya.

Lalu...

Kembali bibirnya menemukan bibirmu.

Kalian saling melumat bibir satu sama lain, ciuman hangat tanpa napsu, yang terasa manis, indah dan menyenangkan.


_계속_

*Part kemarin gue salah tulis. Harusnya eight month ago bukan later. Maaf ya... gue ga nyadar nulis itu... sumpah, untung di kasih tau. 😅
Tapi kalian ngertikan klo ini masih flashback...

stupid ; kthWhere stories live. Discover now