018

3.5K 512 393
                                    

"Apa??? Jelaskan padaku!"

"Mungkin... kau bisa memukul perutku saja?"

Taehyung terperangah.

Awalnya kau pikir dia akan menolak. Tapi apa yang di lakukannya kemudian semakin membuatmu sakit hati.

"Kau benar ingin melakukannya?"

Taehyung benar-benar sudah kelewatan. Tapi sekali lagi, otakmu tak mampu bekerja jika menghadapinya.

Bahkan jika disakiti sesering apapun, kau akan menerimanya jika itu oleh Taehyung.

"Jika itu bisa membuat janin ini gugur..."

"Baiklah, tapi tahanlah oke?"

Taehyung sudah tidak punya perasaan dan akal sehat.

Dia benar-benar akan memukulmu.

Setega itukah dia?

Kau berusaha menguatkan dirimu.

Keegoisan Taehyung menyakitimu lebih dari apapun.

Tapi kau mencintainya, sudah terlalu jauh untuk mundur, kau harus menghadapinya.

Kau mengulang-ngulang kalimat itu di otakmu, mencari kebenaran yang akan menguatkanmu di sana.

Setelah memantapkan hati kau mengangguk.

Taehyung lalu berdiri.

Kau ikut berdiri dan menghadapinya.

"Taehyung mencintaiku..." kau bergumam dalam hati.

Taehyung bersiap-siap mengepalkan tinjunya.

"Dia mencintaiku..."

Kau menatap wajah Taehyung.

"Aku mencintainya..."

Kau menahan napasmu.

"Taehyung mencintaiku..."

Sekali lagi kau membuka matamu untuk menatap wajah Taehyung.

"Aku sangat mencintanya."

BUGH...

"Aku tak bisa hidup tanpanya."

Tinju Taehyung mendarat di perutmu. Kau terjengkang kebelakang dan menghantam sofa dan terduduk disana sambil meringis kesakitan.

Perutmu sakit, dadamu sesak. Kau kesulitan bernapas.

Taehyung mencintaiku...

Masih saja kau mengulang-ulang kalimat itu di otakmu.

Taehyung menunduk memeriksa keadaanmu.

Air mata meluncur dari ujung matamu.

"Kau baik-baik saja? Apa kau meraskaan sesuatu?"

stupid ; kthOn viuen les histories. Descobreix ara