020

3.7K 524 235
                                    

Kau sudah sangat terlambat untuk mengikuti kelasmu, jadi kau setengah berlari untuk mengejar kelasmu yang berada di lantai dua.

Tubuhmu masih lemah tentu saja, wajahmu pucat, dan kau masih sering pusing.

Tapi kau harus berlari.

Dosenmu hari ini, adalah Profesor Kang yang terkenal galak dan tak pernah menolelir keterlambatan dalam kondisi apapun, dan kau sudah dua kali absen di kelasnya.

Jadi kau tidak boleh sampai harus absen lagi jika masih ingin lulus mata kuliahnya.

Kau terus berlari.

Pasokan oksigenmu berkurang, dadamu sesak, kelasmu masih berjarak seratus meter lagi dan itupun di tambah harus menaiki sekitar 20 anak tangga.

Telingamu berdengung, matamu berkunang, tapi kau tetap memaksakan diri berlari.

Kau akhirnya sampai di kaki tangga dan mulai menapakinya, kau tiba di anak tangga ke sepuluh saat ada seorang pemuda tampan menuruni tangga, mata kalian bertemu sesaat dan entah hanya ilusimu akibat pening di kepalamu, atau memang kenyataan, kau melihat pemuda tampan itu tersenyum kearahmu saat kalian bersama-sama menginjakkan kaki dianak tangga yang sama.

Deg...

Senyumannya menghilangkan fokusmu hingga membuat kau salah mengingjakkan kakimu di anak tangga berikutnya.

Akibatnya kau terjengkang kebelakang.

Kau menutup matamu bersiap saat punggungmu menghantam lantai, tapi tidak ada yang terjadi, kau malah mendarat di sebuah pelukan seseorang.

Saat kau membuka mata...

Pemuda yang kau pikir tersenyum tadiㅡyang kali ini benar-benar tersenyum berada di depan matamu.

Kau terpana untuk sesaat.

"Kau baik-baik saja?" Tanyanya.

Kau sedikit terpesona olehnya, tapi getar di ponselmu segera menyadarkanmu.

Drrrtttt... drrrttttt...

Kau berpegang pada pegangan tangga dan menegakkan diri. Kau gugup, kau salah tingkah.

Kau masih menatap pemuda itu. Dan seketika getaran ponselmu terlupakan.

"Apa kau tidak apa-apa?" Ulangnya.

"Ah? Oh iya aku baik-baik saja." Jawabmu kikuk.

Drrrttt... drrrttttt...

Sekali lagi ponselmu bergetar.

Kau mengerjapkan matamu sembari menggeleng seolah menghapus bayangan senyuman di wajah orang di depanmu kemudian merogoh ponsel dari tasmu.

"Ada apa?"

"Kau dimana?" Itu Taehyung, dan seketika kau berangsur menjauhi si pemuda asing tadi. Kau berlari kebawah.

"Aku di kampus Tae, kenapa?"

"Aku akan ke tempatmu."

"Tapi aku ada kelas Taehyung."

"20 menit lagi aku sampai!"

Kau masih ingin memprotes tapi Taehyung sudah terlanjur memutus sambungan teleponnya.

Kau mendengus kesal. Lalu kembali menaiki tangga.

Pemuda itu masih disana. Dan masih dengan senyuman diwajah tampannya.

"Apa kau mau ke kelas?" Dia bertanya.

Kau mengangguk.

"Kelas profesir Kang?"

Sekali lagi kau mengangguk.

stupid ; kthWhere stories live. Discover now