021

3.7K 491 186
                                    

Taehyung memerangkapmu dalam kukungannya, sembari mencium bibirmu dan meremas bukit kembarmu.

Sesungguhnya kau sedang dalam suasana hati yang kurang bagus sekarang. Dan lebih buruknya kau tidak bernapsu untuk bercinta.

Jadi kau bahkan tak meresponnya.

Taehyung tau, dia kemudian menghentikan kegiatannya.

"Ada apa?"

"Aku tidak bernapsu Tae, aku malas!" Ucapmu sambil membuang muka.

"Oh, ayolah... aku ingin melakukannya, tidakkah kau lihat jika dia sudah siap hm?" Taehyung mengambil tanganmu dan meletakkannya di antara selangkangannya, memintamu merasakan bagaimana kejantanannya sudah tegang sepenuhnya.

"Aku sedang tidak ingin melakukannya Tae! Kumohon mengertilah." Kau menjauhkan tanganmu dari miliknya.

Tapi Taehyung tidak menyerah. Dia kembali melumat bibirmu dan menelusupkan jemarinya ke puncak pahamu yang terlapisi celana dalamanmu.

Taehyung langsung memasukkan jari tengahnya dan mulai menggerakkannya memutar, dan mengocok asal.

Demi apapun, kau sama sekali tidak terangsang.

Tidak mengertikah dia?

Tidak cukup sampai disitu, Taehyung perlahan membuka kancing kemeja yang kau pakai, dan menciumimu perlahan hingga kebawah.

Taehyung segera melepas celana dalammu dan tanpa basa basi lagi langsung menjalankan lidahmu di permukaan kewanitaanmu.

Percuma saja.

Kau tetap tak akan bisa basah dibawah sana jika sedang tidak ingin melakukannya.

Tapi Taehyung tak mau mengerti.

Pemuda itu lalu bangkit dan mulai melepas seluruh pakaiannya kemudian selanjutnya menelanjangimu.

Dia lalu melebarkan pahamu, menekuk kakimu sementara dia berlutur diantara kedua pahamu, lalu memosisikan ujung kejantanannya di bibir vaginamu.

Taehyung tau kau tidak basah, hanya ada sedikit cairan pelumas di bawahmu. Tapi tentu saja Taehyung tak kehilangan akal, Taehyung lalu meludah di tangannya lalu menggosokkan ludahnya itu di bibir kewanitaanmu dan juga ujung kejantanannya, sebagai pengganti pelumas.

Perlahan dia mulai mendorong miliknya memasukimu. Sedikit sakit tentu saja, hingga memebuatmu meringis.

"Tae... sakit."

Taehyung mendekatkan wajahnya kewajahmu dan menciummu.

Perlahan hujaman Taehyung mulai di percepat, dan tentu saja kau mulai menikmatinya, kau juga perlahan mulai basah. Kau tau kau hanya gadis normal, bukan robot.

Kau mengalungkan lenganmu di tengkuk Taehyung memperdalam ciuman kalian sementara Taehyung terus saja menggenjotmu dengan cepat.

"Eunghh..."

Taehyung tersenyum dalam ciuman kalian, lalu mengalihkan bibirnya ke dadamu.

Bibirnya mengulum nipple-mu sesekali menyedot serta mengigitnya gemas. Sedikit perih namun nikmat.

"Ahhhh Tae... jangan terlalu ahh kerashh."

Taehyung melepas kulumannya dan menegakkan tubuhnya, lalu menarik tubuhmu, otomatis kau mengubah posisi kakimu, kau berada di pangkuannya sekarang.

Tak ingin menurunkan ritme permainan kalian, kau langsung menggerakkan pinggulmu sementara Taehyung membantumu. Pemuda itu meletakkan tangannya di pantatmu lalu ikut menggerakkan pinggulmu di atas pahanya.

Kau sangat menyukai posisi ini, karena tubuh kalian jadi sangat intim dan kau bisa dengan muda menikmati wajah Taehyung. Kau bebas menciumnnya, dan begitu juga sebaliknya.

Kau masih saja terus bergerak, sementara ciuman Taehyung turun ke lehermu, membuatmu menengadahkan wajahmu sembari mencakar rambutnya.

Terus saja Taehyung turun ke area dadamu, dan langsung melumat payudaramu.

"Ahhhh..." kau menekan wajah Taehyung disana, seolah memintanya untuk memperdalam kulumannya.

Bisa kau rasakan pelepasanmu kian dekat. Tubuhmu seakan meminta gerakanmu dipercepat dan tentu saja kau melakukannya kau tak ingin orgasm-mu sampai tertuda.

Dan akhirnya kau menemukan pelepasanmu dan terkulai di dada Taehyung.

Taehyung yang belum selesai segera menidurkanmu lagi, dan kembali memompa tubuhmu.

Sekali lagi kau mendesah.

Akhirnya Taehyung mencabut kejantanannya dan memintamu mengocoknya hingga akhirnya sperm-nya tumpah di atas perutmu.

Taehyung lalu merebahkan tubuhnya di sampingmu, sementara kau mengambil tisu di nakas dan menyela cairan Taehyung di perutmu.

Kau lalu bangkit dan berjalan ke kamar mandi untuk mencuci dirimu.

Setelahnya kau kembali dan tidur di samping Taehyung.

Kau mengalungkan lenganmu ke perutnya.

"Tae, kau berubah."

Taehyung memalingkan wajah menatapmu.

Alisnya berkerut.

"Berubah bagaimana?"

Kau balas menatapnya.

"Kau sering meninggalkanku."

"Oh, ayolah. Aku hanya berkumpul bersama teman-temanku."

"Kau juga sebaiknya melakukan hal yang sama sayang."

Ini benar-benar tidak adil. Bagaimana bisa Taehyung mengatakan itu, sementara dulu kau selalu di larangnya untuk berkumpul bahkan bertemu dengan teman-temanmu, alih-alih memintamu untuk terus bersamanya selama 24 jam penuh?

Dan sekarang setelah kau terasinf dengan pergaulanmu diluar dan kau sidah terbiasa bersamanya, dia dengan seenaknya pergi dengan teman-temannya dan meninggalkanmu sendiri.

"Aku tidak bisa Taehyung! Kau tau aku sudah hampir setahun lebih tidak bertemu mereka, apa yang akan mereka katakan jika aku tiba-tiba muncul tanpa rasa bersalah?" Emosimu tersulut.

Kau bangkit dan duduk.

Taehyung ikut bangkit dan mulai memungut kembali bajunya dan mengenakannya kembali ketubuhnya.

"Kau mau kemana Taehyung?"

"Aku harus ke tempat Hoseok hyung, mereka menungguku."

Taehyung segera mengumpulkan barang-barangnya termasuk kunci motornya.

"Yyak Kim Taehyung kita belum selesai bicara."

Kau mengejarnya ke pintu.

"Ayolah, hidupku bukan hanya berpusat padamu! Aku juga punya kehidupan lain."

Taehyung membuka pintu dan keluar.

Kata-kata Taehyung seperti tamparan bagimu.

Hatimu terasa perih.




_계속_

stupid ; kthWhere stories live. Discover now