002

8.5K 807 123
                                    

|Kau sudah sampai?|

Isi pesannya memang biasa saja, tapi entah kenapa kau sangat marah.

Dengan tangan yang masih bergetar hebat, kau membuka rentetan pesan dari kontak yang bernama Nayeon itu yang ternyata sangat banyak.

Satu persatu kau membuka pesan itu dan membacanya.

Setiap pesan menunjukan jika gadis yang bernama Nayeon ini sejak kemarin bersama Taehyung.

Satu kesimpulan mulai terbentuk di kepalamu.

Jadi alasan sebenarnya Taehyung mematikan ponselnya sepanjang hari kemarin karena sedang berasama gadis ini.

Kembali kau meletakkan ponsel Taehyung ke tempatnya semula.

Kau masih gemetar hebat akibat kemarahanmu, ingin rasanya kau berteriak dan memukul Taehyung saat itu juga, tapi saat kau menatap wajah Taehyung yang tengah pulas, kau memutuskan untuk menunda saja.

***

          Pagi harinya saat kau terbangun, tangan Taehyung tengah melingkari pinggangmu, wajahnya tepat berada di ceruk lehermu.

Kau membakikkan tubuhmu kearahnya dan balas memeluknya.

Perlahan Taehyung membuka matanya dan tersenyum manis kearahmu.

"Pagi..."
Ucapnya sembari menggosokkan hidung mancungnya ke hidungmu.

"Nghhh... pagi..."
Balasmu malas lalu kembali menutup matamu.

"Yya... jangan tidur lagi, kita belum melakukan ritual kita."
Setelah mengucapkan itu, Taehyung mengambil tanganmu dan meletakkannya diatas ereksinya.

"Kita baru saja melakukannya tadi malam Tae..."
Meski begitu kau tetap memegang ereksinya dan mengelusnya perlahan.

"Itu beda sayang."
Taehyung mulai mendesakkan tubuhnya ke tubuhmu, tangannya bahkan sudah berada di balik shirt-nya yang terlihat kebesaran di tubuhmu.

"Aku ingim bicara sesuatu Tae..."
Ucapmu.

Sementara Taehyung sudah menaikkan shirt-mu dan mulai mengulum puncak payudaramu dengan lahap.

"Nanti saja... kita selesaikan ini dulu." Ucapnya disela-sela aktivitasnya.

"Baiklah, apa kau sudah mencucinya?"

Akhirnya kau mengalah, kau memutuskan menunda emosimu demi menyenangkannya.

Taehyung melepaskan kulumannya di payudaramu.

"Tentu saja, aku baru dari kamar mandi sebelum kau terbangun."
Ucapnya lalu beralih menciumi bibirmu.

Ciuman Taehyung seperti biasa selalu menuntut jika ingin bercinta denganmu, tanganya juga tak pernah diam untuk mengelus serta meremas titik-titik sensitifmu.

Dan anehnya perlakuan Taehyung selalu bisa dengan cepat membuatmu basah.

Tak ingin berlama-lama, Taehyung mulai melebarkan pahamu dan mengarahkan miliknya memasukimu.

***

Kau baru saja berganti baju dan bersiap di antarkan Taehyung kembali ke apartemenmu.

Saat mematut dirimu di cermin, Kau berpikir sejenak dan menurutmu tak ada lagi alasan untuk menunda pertanyaanmu yang kau simpan sejak semalam.

Kau mengambil ponsel Taehyung mencari menu pesan dan menunjukan pesan yang kau baca dari Nayeon semalam.

Melihatnya, Taehyung menaikkan satu alisnya seolah bertanya balik padamu.

"Jadi siapa itu Nayeon?"

Mendengar pertanyaanmu Taehyung menegang.
Tapi kemudian menjawabmu dengan santai.

"Bukan siapa-siapa sayang, tenang saja."

"Lalu kenapa kau mematikan ponselmu."
Emosimu mulai naik.

Taehyung bergerak menghampirimu di depan cermin dan memegang kedua tanganmu.

"Aku tidak ingin kau khawatir..." Taehyung bergerak untuk mencium keningmu tapi kau menghindarinya.

"Lalu dengan mematikan ponsel sepanjang hari kemarin, menurutmu AKU TIDAK KHAWATIR?"
Kau mulai menjerit kearahnya. Alasan Taehyung benar-benar tidak bisa di terima olehmu.

"Dengarkan aku, Nayeon itu teman Yoongi hyung, dia menyukai Yoongi hyung, dan ingin sekali menjadi kekasihnya jadi dia mengajak kami untuk jalan-jalan dengannya."

"Tapi sayangnya Yoongi hyung tidak bisa ikut karena dia harus jalan dengan kekasihnya. Jadi...ㅡ
Taehyung ragu-ragu untuk melanjutkan, dia menatapmu dengan ekspresi bersalah, dan meminta maaf.

"JADI apa Taehyung?"
Tanyamu tak sabar.

".... Jadi aku yang menemaninya satu hari kemarin."

PRAAANGGG

Kau melempar ponsel Taehyung ke arah dinding hingga benda itu pecah berkeping-keping. Emosimu sudah tak bisa di kontrol.

Kau benar-benar tidak percaya Taehyung melakukan itu. Kau tidak menyangka dia akan pergi bersama gadis lain tanpa memberitahumu.

Kau bergegas keluar dari kamar Taehyung, tapi Taehyung mencegahmu dengan menahan tanganmu lagi.

"Aku sudah mengatakan yang sebenarnya, tolong mengertilah."

Kau berusaha keras melepaskan tangan Taehyung tapi cengkramannya terlalu kuat hingga membuat tanganmu sakit.

"Kau bilang Yoongi oppa tidak bisa menemani Nayeon karena harus menemani kekasihnya kan?"

Taehyung mengangguk.

"Lalu apa kau lupa Taehyung? KAU JUGA MEMILIKI KEKASIH KIM TAEHYUNG!!! ITU AKU!!!"
Kau berteriak kearahnya.

Setelah berusaha sekuat tenaga akhirnya cengkraman Taehyung lepas dari tanganmu. Dan kau segera berlari keluar apartemennya.

Taehyung mengejarmu dan berhasil menyusulmu tepat di pintu apartemennya.

"Maafkan aku, percayalah tak ada yang terjadi di antara kami."

Kau menatap kearahnya.

"Kau bilang tidak ada yang terjadi? Tidak ada yang terjadi?"
Aku menekankan setiap kata dalam kalimat keduaku.

Taehyung menatapku dengan putus asa.

"Tentu saja ada yang terjadi Taehyung, KAU BARU SAJA MENGABAIKANKU!"

Kau lalu mendorong Taehyung lalu berlari meninggalkannya, tanpa memperdulikan panggilan Taehyung di belakangmu.

***

Hari itu menjadi hari pertengkaran hebat kalian yang pertama selama masa delapan bulan kalian berpacaran.

Kau sudah mencoba menahannya tapi kau tak bisa, kau sangat marah, dan merasa di khianati. Bagaimana bisa Taehyung-mu melakukan ini padamu sementara kau sangat mempercayainya.

Sambil menangis kau memutuskan untuk menghentikan taxi dan kembali ke apartemenmu.

_계속_

stupid ; kthWhere stories live. Discover now