015

4.2K 502 301
                                    

Film di bioskop masih beberapa menit berjalan, tapi sebelah tangan Taehyung tiba-tiba mulai menjalar ke dadamu dan langsung meremas gundukan payudaramu.

"Ah..." Kau menatap panik ke arahnya, tapi Taehyung berpura-pura asyik menikmati film.

Kau membiarkan tangannya bermain disana dan kembali memandang layar bioskop.

Merasa diabaikan, tangannya malah masuk ke daerah selangkanganmu.

Taehyung langsung memasukan jari tengahnya ke lubang kenikatanmu, membuatmu memekik tertahan sambil meremas tangannya.

"Tae, apa yang kau lakukan, banyak orang, bagaimana jika ada yang melihat?" Bisikmu panik.

Kau mengangkat kedua kakimu menekuknya kedadamu, dan menghadap kearah Taehyung membuatnya lebih leluasa bermain di daerah intimmu.

Bisa kau rasakan kewanitaanmu makin basah, sisi liar otakmu terusik.

Perlahan kau juga menjalankan tanganmu ke arah selangkangan Taehyung, masuk ke dalam celana yang di pakainya dan menggenggam miliknya yang ternyata sudah menegang sempurna dan siap tempur.

Dengan sigap Taehyung mengambil tasmu dan meletakkannya di atas perutnya, hingga tak akan ada orang yang akan curiga dengan kegiatan kalian.

Kau mengocok milik Taehyung dan sesekali meremasnya. Kalian sudah tak perduli lagi oleh film yang kalian tonton, perhatian kalian sepenuhnya sudah teralihkan dengan kegiatan gelap kalian.

Napas Taehyung terdengar makin berat, sepertinya dia sudah sangat terangsang.

Tiba-tiba Taehyung mencabut tangannya dari liang hangatmu, dan menarik tanganmu yang berada di selangkannya.

"Ada apaㅡ

Taehyung berdiri dan menarikmu.

"Tae, mau kemana? Filmnya belum selesai."

Kau setengah berlari untuk menyejajarkan langkahmu dengan Taehyung yang berjalan sangat cepat.

"Tae, Taehyung. Jawab aku mau kemana?"

"Mau pulang, aku sudah tidak tahan lagi."

***

Setelah membuka seluruh pakaian kalian, Taehyung langsung menindihmu dan memasukkan miliknya kedalam kewanitaanmu.

Taehyung langsung memompamu dengan kecepatan penuh. Gerakannya sangat liar.

Bibirnya juga tak henti menciummu serta tangannya tak lepas bermain di dadamu.

Taehyung seperti kesetanan. Dia bergerak sangat cepat dan keras membuat tubuhmu ikut berguncang hebat.

"Tae, pelan ahhh pelan. Perutku sakit!"
Pintamu.

Tapi bukannya mendengarkanmu, Taehyung semakin menggila.

"Taehyung, kau menyakitiku akh..."

"Bukankahhhh itu bagus agar anak di dalam perutmu keluar?"

Taehyung benar-benar tak berperasaan, dia hanya memikirkan bagaimana caranya agar janin itu segera keluar dari perutmu.

Tapi sekali lagi, kau mengalah. Kau mengikuti kemauannya, sambil menahan sakit di perutmu, kau mendesah disetiap hujamam Taehyung.

***

Tidurmu terganggu saat ponselmu yang diletakka di nakas berdering.

Itu sudah hampir jam 2 malam. Kau melirik nama pemanggil yang tertera di layar ponsel, seketika dadamu bagai di hantam keras.

"Eomma..." ingin rasanya kau menangis saat itu juga dan menceritakan segala kegelisahanmu pada ibumu saat itu juga. Tapi kau tau kau tidak bisa.

Dia akan sangat khawatir saat mendengarmu menangis, dan terlebih lagi, dia akan sangat kecewa jika mengetahui perbuatanmu.

Kau merasa sangat bersalah kepada ibumu, kau telah menghianati kepercayaan mereka. Kau gagal menjadi anak yang baik.

Seharusnya kau kuliah dan lulus dengan nilai yang baik, bukannya sibuk berpacaran bahkan hamil diluar nikah.

Kau membayangkan perasaan ibu dan ayahmu jika mengetahui kenyataan bahwa kau sedang mengandung.

"Eomma, ada apa menelepon malam-malam?"

"Eomma tadi bermimpi buruk tentangmu sayang. Apa kau baik-baik saja? Eomma khawatir."

"Tidak aku baik-baik saja, tidurlah lagi eomma, itu hanya mimpi."

"Syukurlah kalau kau baik-baik saja, eomma merindukanmu, jika ada waktu pulanglah."

"Baiklah, aku akan mencari waktu dan pulang ke Daegu."

Saat ibumu akhirnya menutup telepon, dan kesunyian kembali, kau merasa sangat kesepian. Hatimu terasa kosong.

Dan kau jadi sangat merindukan rumahmu di Daegu.

Dari cerita ibumu tadi sekarang kau bisa memahami apa arti hubungan batin antara ibu dan anak. Dan itu bukan hanya mitos belaka, ibumu tau ada sesuatu yang tengah kau alami, meskipun dia tidak tau persis itu apa, tapi dia juga merasakan kegelisahanmu.

Kau menatap lamat ke arah Taehyung yang pulas di sampingmu.

Perasaanmu kosong, hampa...

Rasa kecewamu terhadap Taehyung perlahan muncul ke permukaan.

Tapi, kau terlalu mencintainya, dan kau tau kau tak bisa kehilangan Taehyung.

Kau berjalan ke arah jendela kamar dan duduk di kursi yang terletak di situ.

Suasana malam yang sunyi membuatmu melankolis, ditambah lagi keriubduanmu akan kehangatan rumahmu benar-benar menyakitkan. Perlahan air matamu meluncur membasahi pipimu.

Kau terisak dalam diam.

Sekali lagi kau memikiran tentang orang tuamu.

Kau mengutuk dirimu sendiri karena sudah mengecewakan mereka dengan perbuatanmu.

Tanpa sadar kau jatuh tertidur dalam posisi meringkuk di kursi.

***

Kau merasakan ada tangan yang membelai pipimu, dan saat kau membuka matamu, Wajah tampan Taehyung menyambutmu.

"Kenapa tidur disini?"

"Ah, tidak. Semalam aku kepanasan jadi aku duduk disini dan tak sadar aku tertidur." Bohongmu.

"Baiklah, ayo cepat ganti bajumu."

"Mau kemana Tae?"

"Ikut saja, aku punya cara lain untuk menggugurkan kandunganmu." Ucap Taehyung sambil menarik tanganmu.




_계속_

stupid ; kthWhere stories live. Discover now