027

3.4K 550 268
                                    

"Maafkan aku..." Bisik Taehyung dan kau mengangguk.

Kau menarik tubuh Taehyung untuk ikut merebahkan tubuhmu di atas tempat tidur.

Selanjutnya kau menenggelamkan wajahmu kedada bidangnya sementara Taehyung melingkarkan kedua tangannya ke sekeliling tubuhmu.

Dalam hatimu kau bersyukur, karena masalah ini mengembalikan Taehyungmu yang dulu kau cintai ke sisimu.

Kalian berdiam lama dalam posisi seperti itu menikmati kehangatan pelukannya, detak jantungnya yang menjadi melody favoritmu serta tarikan napas pelan Taehyung yang menenangkan. Sampai akhirnya kau tertidur.

***

Kau bangun saat jam makan malam, saat Soomi mengetuk-ngetuk pintu seperti orang kerasukan.

"Eonni, bangunlah!"

Kau mengerjap dan Taehyung tak ada di sampingmu, kau mencari-cari keberadaan Taehyung dengan panik tapi saat pemuda yang kau cintai itu keluar dari kamar mandi, kau seketika kembali rileks.

Kau lega dan tersenyum kearahnya, yang di sambutnya dengan senyummannya yang dulu kau sukai.

Taehyung kembali menghampirimu dan duduk di sampingmu diatas ranjang sambil melingkarkan tangannya di pinggangmu.

Sikap Taehyung itu mendapatkan dengusan tak suka dari Soomi.

Masih berdiri di ambang pintu, Soomi berujar.

"Eonni, aku akan membawakan makan malammu kesini."

Kau mengangguk dan tersenyum berterima kasih kepadanya.

Tapi saat punggung Soomi baru satu dektik menghilang, Soomi kembali lagi.

"Oh iya eonni, aku hampir lupa, tadi sore Jimin datang, tapi karena kau sedang tidur, jadi dia pulang."

Kau melirik sekilas wajah Taehyung saat Soomi menyebutkan nama Jimin, dan kau menangkap raut terluka di wajah Taehyung, dan dia langsung menundukkan wajahnya.

Sepertinya kehadiran Jimin diantara kalian berdua, membawa pengaruh besar bagi Taehyung.

Dan karena hanya itu yang ingin di katakan Soomi, gadis itu lalu melengos pergi.

Kau berdeham kearah Taehyung. Dan pemuda itu seakan baru saja sadar dari lamunannya pun langsung turun dari tempat tidurmu.

"Ah, aku akan mengambilkan makananmu dan membawanya kesini."

***

Seperti tadi siang, Taehyung menyuapi makananmu dalam diam. Pikirannya seperti jauh dari tubuhnya. Alisnya mengkerut. Dia bahkan tak memperhatikanmu yang sedari tadi memandang wajahnya.

"Tae?" Panggilmu lembut.

Taehyung masih asik dengan pikirannya sendiri.

"Taehyung?"

"Ah ya?"
Pikiran Taehyung seakan baru saja di tarik dari dunia antah berantah.
"Ada apa sayang?" Apa kau butuh sesuatu?" Tanya Taehyung.

Kau tersenyum lemah kearahnya.

"Tidak Tae, apa yang kau pikirkan?"

Taehyung balas tersenyum. Dan kembali menyuapimu.
"Tidak memikirkan apa-apa." Ucapnya.

Kau mengunyah makanannya sebentar lalu menelannya sebelum akhirnya kau bertanya lagi.
"Jangan bohong Tae, aku tau kau sedang memikirkan sesuatu."

"Oh? Begitukah?" Taehyung tersenyum canggung.

Taehyung lalu meletakkan piring yang telah kosong itu ke nakas dan meraih tanganmu dengan kedua tangannya? mendekatkannya ke bibirnya, lalu mencium tanganmu.

"Dengarkan aku."
Taehyung menatap lamat kedalam matamu.
"Aku tau, kesalahanku sangat fatal. Dan kau tak bisa memaafkannya tapㅡ

"Aku sudah memaafkannya Tae." Potongmu.

Dia lalu melanjutkan dengan tak sabar.
"Baiklah, kau sudah memaafkanku tapi kau sulit melupakannya. Benarkan?"
Taehyung menatapmu tajam langsung kedalam matamu seolah mengantisipasi kebohongan yang akan kau utarakan sebagai jawabanmu.

Kau ragu-ragu sejenak, sebelum akhirnya mengangguk dan menunduk. Karena itulah yang memang kau rasakan, kau memaafkan Taehyung tentu saja, kau memang selalu begitu. Tapi perbuatannya terasa sangat sulit dilupakan.

Taehyung lalu menangkupakan wajahmu dengan kedua tangannya, memaksamu menatapnya kembali.

"Dengar, aku tau ini berat bagimu. Aku tau kau akan sulit melupakan kejadian kemarin, tapi aku bersumpah, aku benar-benar menyesalinya, dan untuk itu aku berjanji padamu, aku tidak akan melakukannya lagi,"

Matamu terasa pana dan berair.

Taehyung menilai raut wajahmu. Dan ketika tak menemukan tanda-tanda penolakan disana, dia melanjutkan.

"Jadi, ayo kita mulai ini lagi dari awal?" Serunya.

Kau terpana mendengar kalimat yang baru saja dikatakan Taehyung. Kau menyelidik ke matanya mencoba mencari kebohongan didalamnya tapi kau tau, Taehyung tidak berbohong sedikitpun.

Kau memang sudah memikirkan ini sejak beberapa hari lalu, kau pikir kau siap tapi ternyata pada prakteknya kau kesulitan.

Tapi kau tau kau harus melakukannya.

Sejenak kau hanya berdiam dulu, membiarkan kata-kata Taehyung menggantung diudara menunggu jeda beberapa lama.

Kau menarik napasmu dalam-dalam lalu mengembuskannya dengan panjang sebelum akhirnya...

"Aku tak bisa Tae." Lirihmu.

Selama ini kau selalu mengikuti kata hatimu, tapi untuk kali ini, kau ingin mencoba menuruti akal sehatmu.

Sudah cukup kau dibutakan oleh cintamu kepada Taehyung. Kau ingin bersikap lebih rasional sekarang.

Kau mencoba menguatkan hatimu untuk tetap menatap wajah Taehyung. Kau tau keputusanmu sangat berat dan bertengangan dengan hati kecilmu, tapi kau bertekad untuk menjalaninya.

Kau mencintai Taehyung, dan kau tau mencintainya sangat sulit bagimu. Kau sudah berusaha bertahan di sampingnya, tapi kau selalu jatuh akibat cintamu itu.

Jadi inilah menurutmu saatnya untuk melepaskan Taehyung, toh tak selamanya cinta itu harus saling memiliki.

Meskipun begitu, kau juga tak mau mengabaikan kata hatimu yang masih berharap dengan perpisahan kalian Taehyung bisa memperbaiki dirinya dan suatu saat akan kembali padamu.




_계속_

Dari sini mungkin bakal slow update ya gengs...
Lg mls mikir soalnya...
Jd ga ada update-an tiap hari lagi. Apalagi yg double update...
ㅠㅠ

stupid ; kthWhere stories live. Discover now