037

3.4K 529 159
                                    

"Tunggulah disini, Taehyung sedang pergi mengantarkan Irene pulang."

Deg...

Hatimu bagai di remas, seharusnya kau tak kaget, dan selalu menyiapkan hatimu untuk kabar-kabar buruk semacam ini mengenai Taehyung dan kekasih barunya, akan tetapi tetap saja, hatimu selalu tercabik kala berhadapan langsung dengan situasi itu. Dan memang, sepertinya tak akan pernah siap sampai kapanpun juga.

Jadi kau mencoba membalas dengan senyum miris ke arah Sungjae sambil duduk di sofa yang yang berada d ruang tamu apartemen, yang di tunjuk pemuda itu tadi.

"Kau butuh sesuatu? Teh, kopi?" Tanya Sungjae beramah tamah.

"Kopi saja. Terima kasih."

Selanjutnya Sungjae berlalu ke dapur meninggalkanmu.

Tak lama dia kembali dengan secangkir kopi dan sepotong cake coklat.

"Terimah kasih." Kau meraih gelas yang di letakan Sungjae di meja dan menyesapnya penuh rasa syukur.

Tentu saja, berada diluar beberapa jam membuatmu kedinginan.

"Jadi, bagaimana kau mengenal Taehyung?" Tanya Sungjae yang lalu mengambil tempat duduk di depanmu.

Sesapanmu terhenti, bukan salah Sungjae sebenarnya bertanya begitu, tapi tetap saja, ada kekesalan tersendiri ketika kau di tanya tentang Taehyung sekarang yang harus kau jawab dengan;

"Taehyung itu mantan pacarku."

Menyakitkan memang. Tapi begitulah kenyataannya sekarang.

Kau menangkap tatapan kaget Sungjae sekilas, yang langsung di samarkan dengan senyuman.

Sejenak, pemuda itu lalu melihatmu dari atas kebawah dan berdecak. Jarinya di letakkan di dagunya seolah menilaimu.

"Tsk, jadi begitu ya."

"Hah?"

"Taehyung memilih gadis yang mirip denganmu rupanya." Celetuk Sungjae diikuti kekehan.

Kau terbatuk. Bagaimana bisa Sungjae berpikir demikian. Kau memang tau Taehyung sudah memiliki gadis lain, tapi kau tidak tau rupa gadis itu, kau hanya melihatnya sekilas waktu itu. Dan kenyataan bawa Irene mirip denganmu malah lebih mengagetkanmu.

Kau menggaruk tengkukmu, kau kesulitan berbicara. Jadi Sungjae melanjutkan pertanyaannya.

"Ada apa mencari Taehyung? Boleh aku tau?"

"Aku..."

"Jangan bilang kau ingin kembali padanya?"

Sungjae langsung menegakkan badannya. Menatapku dari sudut pandang yang berbeda. Dan itu membuatmu semakin tak nyaman.

"Itu...

"Kau tak akan bisa kembali bersamanya,"

"Apa maksudmu?" Kau mendongakkan kepalamu menatap langsung ke wajah tampan yang ada di depanmu.

"Kau tau, Irene dan Taehyung setiap hari selalu bersama, mereka sudah seperti suami istri. Mereka tak terpisahkan."

Tentu saja kau tau.

Memang seperti itulah gaya berpacaran Taehyung, kau tau betul, karena kau juga pernah mengalaminya. Tapi bahkan kenyataan itu malah lebih menyakitkanmu.

Kau berusaha keras menahan amarah juga air matamu.

Melihat ekspresimu Sungjae mungkin merasa tak enak hati, pemuda itu lalu menyondongkan posisinya kearahmu, meletakkan tangannya ke atas lututmu, dan meremasnya pelan. Perlahan gelombang kehangatan dari sentuhan Sungjae menenangkanmu.

stupid ; kthWhere stories live. Discover now