029

3.2K 530 226
                                    

"Ada orang yang menunggumu sejak tadi diruang tengah!"

Hatimu mencelos.

Lututmu lemas.

Kau tak mampu lagi menopang tubuhmu sendiri.

Kau belum siap bertemu dengan Taehyung.

Kau ingin bertanya kepada Soomi, tapi Soomi sudah lebih dulu berlari kembali ke kamarnya. Sementara ruang tamu berada sebelum kamar Soomi.

Dengan tertatih kau melangkahkan kakimu kearah dimana Taehyung menunggu.

Setiap langkahmu menuju kesana, selalu kau iringi dengan kata-kata penyemangat diri sendiri.

"Kau pasti bisa"

Itulah yang kau dengungkan berulang-ulang di hatimu.

Dan saat kau akhirnya mencapai ruang tamu, lututmu benar-benar lemas saat kau melihat senyum orang yang duduk di salah satu sofa disana.

Kau bahkan nyaris terjatuh jika saja dia tidak cepat menahanmu.

"Kau baik-baik saja?"

Kau berpegangan pada bahunya.

"Aku baik-baik saja Jim. Terima kasih."

Jimin membawamu ke sofa dan mendudukanmu disana, selanjutnya dia duduk di sampingmu.

"Kenapa seperti melihat hantu begitu?" Tanya dengan senyuman sambil menatap lekat matamu.

Kau seolah tertarik kedalam matanya.

"Tidak, kupikir kau orang lain." Balasmu.

Kalian masih saling menatap intens. Dan kemari Jimin tiba-tiba berada di pipimu, dia menekan telapak tangannya ke sana dan membelaimu lembut dengan jempolnya.

Kau ingin menghentikan Jimin, tetapi kehangatan sentuhannya membuatmu tak berkutik.

"Kau terlihat lebih kurus." Ucapnya

Kau menatap bibir Jimin lamat-lamat. Tanpa sadar kau memajukan wajahmu kearahnya.

"Hey aku membawakanmu sesuatu." Celetuk Jimin yang langsung mengembalikan akal sehatmu. Kau mengerjap kearahnya saat seikat bunga mawar putih disosorkannya kebawah hidungmu.

"Ap-apa ini?" Tanyamu seperti orang tolol, padahal kau sudah tau pasti kalau itu adalah bunga mawar.

"Ini, entahlah. Jimin ragu-ragu.
"Ini... aku tak sengaja lewat di depan toko bunga dan tiba-tiba aku teringat padamu, jadi aku membelinya." Ucapnya.

Kau tau Jimin berbohong, dan kebohongannya adalah yang termanis. Mau tidak mau kau tersenyum kearahnya dan menerima bunga pemberian Jimin.

"Terima kasih, aku sangat menyukainya."

Kau menghirup dalam-dalam aroma bunga mawar itu.

"Eonni! Aku pergi dulu ya." Soomi tiba-tiba lewat bersama kekasihnya.

"Kemana?" Tanyamu dengan kening berkerut.

stupid ; kthOnde histórias criam vida. Descubra agora