012

4.6K 541 188
                                    

Setelah Taehyung putus dengan Nayeon, semuanya seakan kembali normal.

Kalian juga kembali melakukan aktitas-aktivitas kalian seperti dulu, layaknya sekarang.

Dimalam ulang tahunmu, setelah memerikan kejutan untukmu dengan menghadiahkanmu 2 buah boneka teddy bear lucu dengan ukuran berbeda : besar dan kecil, serta beberapa hadiah lain seperti snow ball, kotak musik dan juga seikat mawar, kau sekarang ini tengah mendesah dibawah Taehyung.

"Eunghhh ahhhh ahhh Tae ahhhh... aku ahhh sampaiiiiii..."

"Aku jugaahhhh..."

Kau dan Taehyung lalu berbaring berdampingan setelah melakukan aktivitas ranjang kalian untuk yang ke tiga kalinya hari ini.

Kau memeluk tubuhnya sambil menyandarkan kepalamu di dadanya.

Kau mendengarkan musik paling indah diduniamu ; detak jantung serta tarikan dan hembusan napasnya yang berat.

"Tae..."

"Hmmm?"

"Aku telat."

"Apa maksudmu?"

"Masa period-ku sudah lewat, tapi aku belum juga datang bulan."

"APA???"
Taehyung kaget dan buru-buru bangun lalu duduk di atas tempat tidurnya.
"Maksudmu kau?"

Taehyung tak meneruskan ucapannya.

"Entahlah Tae, aku tidak tau." Kau ikut bangun dan menghadap kearahny. Kami duduk bersila di atas ranjang.

"Kita harus memastikan ini segera, kajja..."

Taehyung langsung melompat dari tempat tidur dan kembali mengenakan pakaiannya.

"Mau kemana Tae?"

Tanyamu bingung tapi kau tetap mengikutinya, kau mulai mengenakan kembali bajumu yang berserakan di lantai.

Lalu keluar.

***

Taehyung membawamu ke sebuah apotik terdekat yang buka 24 jam. Karena sekarang tengah malam, pengunjung apotik hanya segelintir orang.

"Kenapa kesini Tae?" Bisikmu kearahnya saat berada tepat diluar apotik, sementara wajah Taehyung mengguratkan kekhawatiran yang dalam.

"Belilah testpack!" Serunya yang menjelaskan alasan kalian berada di sana sepagi itu.

"Tapi Tae, aku tidak bisa, aku malu."

"Aku juga malu, kumohon kau pergilah, aku tidak akan bisa melakukannya." Taehyung memelas.

Dan kau tak bisa menolaknya jika sudah begitu.

Jadi, kau melangkahkan kakimu memasuki pintu sambil menahan rasa malu. Sementara Taehyung berdiri diluar mengawasimu.

"Ada testpack?"

Seorang wanita penjaga apotik memandangimu dengan pandangan menyelidik.

Kau berusaha memalingkan wajahmu, karena takut sekaligus malu.

Sebenarnya ini tidak apa-apa yoh kau juga tidak mengenalnya, tapi tetap saja, kau sangat malu dan ketakutan mendapat tatapan seperti itu.

"Mau yang apa?" Tanyanya kemudian.

Kau bingung dengan pertanyaan wanita itu, ini pertama kalinya kau membeli testpack, jadi kau tidak tau jika testpack banyak macamnya.

Untuk itulah kau hanya mengatakan...

"Terserahlah."

Sedetik kemudian, dia memberimu sebuah kotak panjang pipih dan kau menerimanya dengan wajah memerah sambil menunduk.

Setelah membayarnya kau buru-buru pergi dari tempat itu, diikuti olehㅡmasihㅡtatapan aneh dari si wanita penjaga apotik.

***

Malam itu, kau tidak jadi kembali ke apartemen Taehyung, tapi kau memilih kembali ke apartemenmu sendiri.

Kalian berdua terlalu tegang, sampa-sampai kalian hanya diam saja saat perjalanan pulang.

Dan setelah mengantarkanmu, tak seperti biasanya, Taehyung langsung kembali ke apartemennya tanpa masuk dulu ke apartemenmu.

Selama sisa malam itu kau habiskan waktu untuk berpikir.

Kau memikirkan segala kemungkinan terburuknya.

Kau memikirkan segala pertanyaan "bagaimana kalau" di dalam otakmu. Dan salah satu yang paling nyata terlintas di otakmu adalah, "bagaimana kalau kau memang hamil?" "Apa yang akan kau lakukan?"

Dua pertanyaan itu akhirnya membawamu tertidur.

***

Pagi-pagi sekali sesuai instruksi di box testpack itu, kau sudah ke kamar mandi dan menysihkan urinmu untuk kau tes.

Butuh beberapa detik untuk akhirnya tau hasilnya.

Matamu tertuju pada garis yang tertera di testpack itu.

Perasaanmu campur aduk, kau sedih sekaligus bahagia, kau menginginkannya dan juga tidak menginginkannya.

Setelah mengemas hasil test-mu kembali kedalam box-nya, secepat kilat kau mandi lalu meluncur ke apartemen Taehyung.

***

Hari itu hari minggu dan saat kau tiba di tempat Taehyung, dia sedang bermain game konsol.

"Bisakah aku ikut bermain?"

Dia kaget dan menoleh kearahmu yang tengah berdiri di belakangnya.

"Bagaimana hasilnya?"

Kau mendekatinya lalu duduk di pangkuannya.

"Bisakah aku hanya bermain game saja dulu?" Ucapmu sambil meraih stick game yang tergeletak di atas meja.

"Baiklah, mau main apa?" Tanya Taehyung sambil memilihkan beberapa permainan untukmu.
"Kau ingin bermain permainan yang waktu itu kubelikan untukmu?"

Kau menggeleng.

"Kita main PES saja."

***

Setengah permainan, Taehyung seakan lupa alasanmu datang, tapi kau tidak, kau terus memikirkan hasil testpack tadi pagi.

Dan saat permaian hampir berkahir, saat pemainmu berada di depan gawang Taehyung...

"Itu positif Tae!"

Taehyung menjatuhkan stick yang dipegangnya.

Dia bahkan sudah tidak memerhatikan saat kau memasukkan bola ke gawangya.

Jika keadaan tidak seperti ini, mungkin kau sudah berpesta karena selama kalian menjalin hubungan dan sering bermain game konsol berdua, kau belum pernah sekalipun berhasil membobol gawang Taehyung.

Permainan berakhir, kau meletakkan stick permainan dan menatap Taehyung.

Pemuda itu ternganga, dia jelas kaget. Matanya menatap kosong.

"Hasil tesnya positif Tae." Ulangmu.




_계속_

stupid ; kthWhere stories live. Discover now