030

3.9K 586 280
                                    

"Jadilah kekasihku!"

Kau terpana mendengar pertanyaan Jimin.

Kau tau dia menyukaimu tapi kau tak menyangka dia akan menyatakan perasaannya secepat ini.

Kau tak tau harus mengatakan apa. Kau hanya tertunduk dengan otak yang bekerja keras menyerap serentetan kejadian yang baru saja terjadi.

"Ak-aku... Jimin aku," kau terbata.

Jimin mengambil kedua tanganmu dan meremasnya.

Matanya masih menatapmu. Membuatmu semakin putus asa menentukan sikap.

Jimin tentu saja sangat menggoda, dia pria yang baik. Sangat baik. Hangat dan juga romantis.

Tapi bukankah Taehyung juga dulunya seperti itu?

Kau menutup matamu frustasi. Kau menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Jimin.

"Jim, maafkan aku. Kau tau aku baru putus dengan Taehyung, itu masih baru saja. Aku masih belum bisa melupakan Taehyung dan aku tak ingin hanya gara-gara melupakan Taehyung kau akan menjadi pelampiasanku saja. Setidaknya akuㅡ

"Aku akan menunggu," Ucap Jimin mantap.

"Aku akan menunggu sampai kau siap." Tambahnya.

Sekali lagi kau dibuat tak berkutik oleh Jimin. Pria ini terlihat begitu tulus. Seandainya saja hatimu sudah baik-baik saja mungkin kau tak membutuhkan waktu untuk menerima cinta Jimin.

"Terima kasih." Balasmu akhirnya.

Tiba-tiba lampu menyala.

"Astaga, maafkan aku! Apa aku mengganggu kemesraan kalian?" Tau-tau Soomi sudah berdiri tak jau dari kalian.

Sontak kau menarik tanganmu dari genggaman Jimin karena kaget. Mukamu panas.

Dan Jimin, dia dengan canggung bangkit dari duduknya.

"Ada apa? Kenapa kalian terlihat gugup begitu? Ini hanya aku, silahkan lanjutkan kegiatan kalian."

Goda Soomi lalu melengos pergi begitu saja.

"Akuㅡsebaiknya aku pergi dulu." Ucap Jimin yang sedari tadi beridiri di tempatnya.

"Kenapa?"

"Kau tau, ini sudah larut, jadi kupikir aku harus pergi."

Dia menggaruk tengkuknya.

"Ah, baiklah. Ayo, aku akan mengantarmu ke pintu."

***

"Aku pergi ya." Pamit Jimin saat berada di depan pintu.

Kau tersenyum kearahnya.

"Baiklah, hati-hati di jalan."

Jimin baru saja akan memutar tubuhnya menuju elevator saat kau kemudian memanggil namanya.

"Jim,"

stupid ; kthWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu