AGASKA | Chapter 1 - School

7.7K 404 29
                                    

Burung berkicau di pagi hari bagai sebuah nyanyi. Namun, jendela dengan tirai putih itu tetap tertutup.

Tertutupnya jendela di rumah itu bukan berarti sang penghuni belum beranjak bangun. Gadis itu memakai seragam sekolah barunya.

Hari ini adalah hari yang ia tunggu. Di mana ia akan memulai harinya di SMA Mutiara. Sekolah yang sejak dulu ia impikan. Walau sekarang sudah memasuki semester 2.

Gadis itu bersenandung sambil menuruni tangga rumahnya.

"Pagi, Agatha siap!" ucapnya saat sampai di ruang makan. Walau ia tau di ruangan itu tidak ada siapapun, tapi apa salahnya menyapa untuk hiburan tersendiri?

Agatha mengambil rotinya lalu berjalan keluar rumah. Setelah pintu rumah ia kunci. Agatha pun beralih ke garasinya. Di mana mobil kesayangannya terparkir.

***

Agatha keluar dari mobil itu sambil tersenyum kepada siswa-siswi yang lewat sambil menatap aneh padanya.

"Seaneh itukah gue? Senyumkan ibadah, gak ada salahnya gue senyumin orang-orang," gumam Agatha lalu berjalan masuk.

Agatha melihat ke kanan dan kiri sambil tersenyum. Sepertinya bel sudah berbunyi makanya koridor sudah sepi.

Brak!!

Agatha terkejut saat melihat seorang laki-laki keluar dari ruang kepala sekolah sambil tersenyum cerah seperti baru saja mendapatkan hadiah.

Namun, sedetik kemudian ia mengacak rambut frustasi. "I'm coming kamar man-" Agatha menatap aneh laki-laki itu. Laki-laki yang juga menatapnya aneh.

"A- lo siapa ya?" tanya laki-laki itu.

Agatha terkejut. "Lo gak kenal gue?" tanya Agatha balik.

gak pernah liat dia juga. Gak masuk ke list mantan juga, batin laki-laki itu.

"Enggalah, lo anak baru?" tanya laki-laki itu.

Agatha pun terdiam.

Gue kan anak baru. Lo anak baru Tha, napa bego lo kumat sih? Ya jelas dia gak kenal lah, mana ada anak baru yang kenal ama anak baru, batin Agatha.

"Iya, gue anak baru. Kirain gue lo kenal sama gue," jawab Agatha sambil tersenyum.

"Nama lo?" tanya laki-laki itu.

"Agatha Putri Sanjaya, lo?" tanya Agatha balik

"Panggil aja Revan. Gue duluan," jawab Revan lalu pergi meninggalkan Agatha yang merutuki dirinya.

"Kapan gue gak lola." Agatha mengeleng lalu kembali berjalan menuju ruang kepala sekolah.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!"

Agatha membuka pintu coklat itu secara perlahan.

Lalu terlihat sosok seorang wanita yang sedang konsen mengerjakan sesuatu yang Agatha tidak tau. Laporan bulanan untuk yayasan? Entah, Agatha tidak pernah menjadi kepala sekolah. SMA saja belum tentu lulus.

"Bu."

"Apa?"

"Bu?"

AGASKA Where stories live. Discover now