AGASKA | Chapter 52 - PUTUS ASA

2K 142 75
                                    

Sudah dua jam Alaska menunggu Agatha sambil berwaspada supaya Alland tidak melihat dirinya. Untung saja tetangga Alaska langsung pergi saat Alaska bilang Alland akan segera datang.

Ada banyak pertanyaan yang bertumpuk dikepala Alaska, tapi tidak ada satupun pertanyaan yang bisa Alaska pastikan benar dan tepat. Seperti kertas ujian, Alaska tau jawaban dari pertanyaan diotaknya tidak akan pasti apabila Alaska yang menjawabnya, karena hanya sang pencipta yang lebih paham jawaban tepat untk pertanyaannya ciptaannya, Agatha, hanya Agatha yang dapat menjawab pertanyaan Alaska dengan tepat.

"Dia Agatha atau bukan?" gumam Alaska frustrasi.

Tiba-tiba Agatha yang terlihat malah berbalik dan berbisik, "jangan sok dingin, nanti gue makin suka lho," bisik Agatha. Lalu Agatha mundur satu langkah dan pergi dari sana.

Alaska mengeleng dengan cepat. "Selina pemalu, Agatha engga. Mereka berbeda.

"Mulai sekarang, buang jauh-jauh nama Selina, karena yang ada di depan lo sekarang bukan Selina, tapi Agatha," kata Agatha.

"Iya, Agatha bukan Selina," tegas Alaska.

"Parfume lo ke cium, dari kepala, potongan rambut, punggung sambil langkah kaki kalo lo jalan. Gue hafal semuanya," jawab Agatha santai.

Kemudian Alaska mengeleng, mana mungkin Agatha menghafal wanginya dalam waktu sebulan.

"Kalau gue sakit, mungkin sekarang lo gak akan mau duduk di dekat gue. Gue pernah hadapi yang lebih menyakitkan daripada sekarat," jawab Agatha.

Alaska tersadar akan ucapan Agatha ditaman rumah sakit saat gadis itu dirawat, ya, saat gadis itu nyaris membuat jantungnya berhenti berdetak.

"Penjelasan lo soal pelajaran semudah imi, tapi kenapa soal perasaan susahnya kayak ujian calon menantu?" tanya Agatha tanpa malu.

"Lo laper?" tanya Alaska saking tak habis pikirnya.

Agatha mengeleng. "Ngeliat lo duduk di sini aja gue udah kayak overdosis obat dan gula. Datarnya pahit, tapi ucapannya manis," jawab Agatha.

Tiba-tiba Alaska terkekeh. Agatha yang menatapnya bagaikan makanan. "Ya gue ganteng, maklum," ucap Alaska percaya diri.

"Kalau gitu kasih gue kesempatan, ralat- kalau kasih gue kesempatan sesulit itu, setidaknya coba kasih ke orang lain. Lo tetap harus bahagia terlepas dari Selina, dengan siapapun, bukannya malah di hantui trauma yang gak ada hubungannya sama lo," jelas Agatha tulus masih dengan air matanya.

"Gue cuma suka sama lo," jujur Agatha

"Kasih gue kesempatan," pinta Agatha. "Kesempatan buat hapus segala kenangan Selina tanpa membuat kenangan baru tentang gue," jelas Agatha.

"Gue bakal bantu lo buat bahagia, Alaska yang bahagia, entah itu dengan Selina, Agatha atau orang lain," potong Agatha.

"Lo sakit?" balas Alaska.

"Kalo lo gak bahagia," ujar Agatha.

"Rumit," gumam Alaska.

Alaska mengusap wajahnya dengan frustrasi. Apa maksud ucapan Agatha? Siapa Agatha dan kenapa Alaska merasa ada yang menganjal? Baiklah, otak Alaska bisa meledak lama-lama.

***

Ucok dan Dudung menatap berang pada Alaska yang sedang meminum susu kotak rasa coklat, lalu melirik Julian yang tersenyum geli.

"Siapa yang sakit?" tanya Ucok sambkl mengecek seluruh tubuh Alaska.

"Lo sehat gini njir, tega lo Ska bangunin gue dari mimpi," kesal Dudung.

AGASKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang