AGASKA | Chapter 17 - Salah Paham

3.7K 244 12
                                    

Setelah memarkirkan motornya, Alaska langsung masuk ke dalam rumahnya dengan cepat hingga menimbulkan suara yang berisik.

Pintu rumah dan tembok saling berhantaman hingga bunyi yang keras ikut muncul. Namun, Alaska tidak peduli. Alaska langsung masuk ke kamarnya.

"Alaska!!!" teriak Rossa saat melihat putranya sedang kalut dan sangat emosi.

Alaska tidak merespon, ia hanya duduk di tepi kasur sambil mengacak rambut kasar.

"Kamu kenapa Al?" tanya Rossa.

"Agatha, sepupu Selina." Mata Rossa membulat tidak percaya. Matanya berkaca-kaca sambil membayangkan sosok dua perempuan itu.

"Mereka  saudara? Kamu gak salah Al?" tanya Rossa sekali lagi dan Alaska diam yang artinya ia tidak salah.

"Tapi mata Agatha harusnya buta, Mama pernah ketemu Agatha dul---"

"Wajahnya?"

"Mama gak lihat persis, Bu Diana benar-benar serius soal penerusnya. Terakhir, dia operasi tepat di hari kematian Selina," jelas Rossa.

"Berarti Agatha ambil matanya Selina," ujar Alaska menyimpulkan.

"Jangan asal nuduh Alaska," tegur Rossa.

"Nuduh apa? Kematian dan operasinya itu bertepatan!"

Rossa terdiam. Mungkin memang belum saatnya. Namun, Rossa merasa masih ada rahasia yang tersembunyi.

Mobil itu meledak di tempat dan Rossa yakin Selina ikut terbakar di dalamnya. Jika Adrian dan Sarah saja sudah tidak berwujud manusia lagi, tidak mungkin kedua mata Selina ada, kecuali Selina tidak ada di mobil itu atau Selina sempat lompat dari sana yang akhirnya membuat Selina bertahan hidup. Lalu apa maksud Alland? Kenapa Kakak Selina berkata bahwa adiknya telah meninggal?

***

Perempuan itu menangis di atas kasurnya. Ia binggung harus melakukan apa. Ia binggung harus mengakui dirinya Agatha atau Selina. Dirinya yang asli adalah Selina, sedangkan Agatha adalah nama dari sepupunya yang meninggal. Dia dan sepupunya seperti sedang bertukar peran dan tanggung jawab.

"Gue harus sebut gue apa depan mereka? Agatha atau Selina, gue Selina. Tapi keadaan maksa gue buat jadi Agatha."

Drttt... drttt... drttt...

Dia menatap ponselnya yang bergetar. Terteranama seseorang yang berharga baginya.

Alland Alviano calling...

"Halo Kak."

"Lo bego?"

"Maaf."

"Terima aja kalo sekarang lo itu Agatha! Bukan Selina! Apa sesusah itu Sel?"

"Lo bahkan masih panggil gue Sel, bukan Tha."

Alland yang mendengar jawaban adiknya hanya diam membisu.

"Maaf, tapi bertahan sedikit lagi. Cukup Revan dan Tania yang tau. Nenek Diana marah besar, rencananya hampir gagal. Dan Kakak gak mau ambil resiko. Kakak mohon tetap hidup sebagai Agatha, bukan Selina. Anggap Selina udah meninggal. Apapun yang terjadi inget kata-kata gue pas lo baru sadar, nama lo Agatha walau diri lo Selina. Biarin semua orang ngirain Selina meninggal. Semua demi kebaikan kita. Cukup Papa dan Mama yang pergi, lo engga ... Agatha ...."

AGASKA Where stories live. Discover now