AGASKA | Chapter 58 - Balon Meleduk

1.5K 131 55
                                    

Jangan salfok ama judulnya ya:v
Selamat membaca❣️

Aku berpikir bahwa balon yang selalu berisi angin pada akhirnya harus dilepaskan untuk terbang ke langit. Setidaknya aku menerapkan pemikiran ini saat kehilangan seseorang yang berharga untuk selamanya. Sehingga aku merasa bahwa ia akan bahagia disana, meninggalkan dunia yang terus memberinya ucapan tak pantas. - Tania.

---

Agatha memasuki rumah kedua orang tuanya dengan hati-hati, ia sendiri yang meminta Alland untuk tidak melapor ke polisi.

Tangannya meraih sebuah bingkai foto yang sudah dilakban Alland lalu ditaruh ke atas meja, posisi seharusnya.

Setelah menatap sekeliling rumah, Agatha berjalan menuju kamar orang tua, seharusnya ada bukti hasil autopsi disana. Entah itu asli atau palsu, seharusnya ada.

Dan ternyata, Agatha tidak menemukan apa-apa. Baru saja ingin berbalik, tapi ponsel di saku celananya bergetar.

Alland Putra Sanjaya : Kalian dimana?

Agatha membaca pesan itu tanpa membalasnya. Setidaknya ia tau Alaska juga belum pulang.

"Kalo cewek pergi tuh dikejar Ska! Bukannya diem aja!" kesal Agatha sambil mematikan ponselnya.

Agatha menarik napas dan membuangnya, matanya meneliti setiap sudut kamar Ibunya dan terfokus pada tirai kamar yang sedikit terbuka.

Sambil berjongkok, Agatha berkata, "aku tau Kakak ada dibawah kasur."

Tak lama kemudian seorang wanita dengan pakaian formal keluar dari kolong kasurnya.

"Disitu udah lama gak disapu," ucap Agatha sambil tersenyum jahil.

Wanita dengan rambut sebahu itu fokus merapihkan pakaiannya.

"Pengirim paket kemarin ... Kak Rina kan?" tebak Agatha.

Rina-Tangan kanan Diana menatap jengkel pada Agatha yang menyiduknya begitu cepat.

"Apa saya kurang hati-hati?" tanya Rina bingung.

"Kalo orang lain jadi saya, pasti mereka juga tau kalo Kak Rina pengirimnya. Nenek cuma percaya sama dua orang terdekatnya. Apalagi malam itu Kakak yang bantu saya ke makam Agatha asli," jawab Agatha yang memang sudah curiga sejak awal.

Nenek tua itu hanya percaya pada dua orang, yakni Anggia dan Rina. Namun, sayangnya Anggia sangat penurut, berbanding terbalik dengan Viola yang mirip dengan Ayahnya.

Saat Alaska salah paham mengenai matanya, malam itu juga Tania dan Revan mengetahui jati dirinya yang sebenarnya.

Dari Rina juga, Agatha bisa tau akan maksud Diana selama ini, mengenai kunci lama berkarat dan kunci baru yang kuat.

AGASKA Where stories live. Discover now