SPECIAL CHAPTER ALLAND

1.8K 119 72
                                    

Memories of that day...

Mata anak laki-laki itu menatap tajam dengan tangan mengenggam adik perempuannya.

"Hmm ... Alland umur berapa?"

Alland yang ditanyai tidak menjawab, ia tau pertanyaan itu adalah pertanyaan jebakan yang biasanya ditanyai oleh penculik anak.

"Kakak."

Dengan cepat Alland menoleh ke sampingnya, ia pikir Selina—Adik kesayangannya masih tertidur, tapi ternyata gadis yang tadinya tidur dengan paha Alland sebagai alas kepala sudah membuka matanya.

"Kenapa?" tanya Alland dengan suara rendah, bahkan pasangan yang mengaku teman dari Ibu mereka melongo. Bagaimana bisa Alland memperlakukan mereka sangat dingin sedangkan suaranya terdengar sangat manis saat berbicara dengan Adiknya?

"Susu."

"Selina mau lapar? Tadi Tante buatin susu buat Aska, tapi gak diminum, kamu mau—"

"Gak usah makasih," tolak Alland mewakili Selina.

"Kenapa? Selinanya lapar," kata Rossa.

"Nanti ada obat biusnya," balas Alland sambil fokua memperhatikan jalan yang mereka lalui, sejauh ini masih sesuai.

Anak laki-laki yang usianya sama seperti Selina langsung menghela napas lega, ia tidak suka kalau susu cokelat yang Ibunya buatkan harus diminum oleh anak lain. Tidak akan pernah ia biarka miliknya direbut orang lain.

***


PLAK!

"Alaska!" bentak Alland sambil menampar pipi Alaska saking kesalnya.

Sedetik kemudian Alaska menangis kencang, mengikuti Selina yang sudah menangis lebih dulu.

"Alland! Kamu apain Selina dan Alaska?!" tanya sang Ibu sambil berjalan kearah mereka bertiga yang duduk dibawah pohon mangga.

"Ya Tuhan." Wanita anggun bernama Sarah itu langsung mengelus pipi Alaska yang merah dan kepala Selina yang benjol.

"Ini kenapa lagi?" tanya Sarah pada Alland yang memperhatikan kepala Selina.

"Alaska bikin Selina nangis!" jawab Alland ogah-ogahan, matanya melirik tajam pada Alaska.

Alaska yang terlampau kesal membalas Alland tak kalah tajamnya, apalagi alisnya yang berkerut membuat Alaska terlihat lucu dan imut.

"Alaska?"

Alaska mengeleng dengan cepat sambil menunjuk buah mangga yang lumayan besar tapi sayangnya nyaris terbelah, Sarah melihat keatas, dimana buah mangga banyak yang siap dipanen.

"Buahnya jatuh ke kepala Selina?" tanya Sarah tanpa aura yang mengintimidasi.

Selina mengangguk.

"Terus pipi Alaska kenapa?"

"DITABOK ALLAND!" teriak Alaska sambil menunjuk Alland, terlihat sekali dendamnya.

"ENAK AJA! EMANG AKU YANG TABOK!" balas Alland ngegas tapi jujur.

Sarah menghela napas.

***

Selina mencebikkan bibirnya saat melihat Alland dan Alaska asik bermain bola, ia ingin ikut bermain tapi Alland melarang dengan alasan anak laki-laki bermain menggunakan bola bukan boneka beruang.

AGASKA Where stories live. Discover now