AGASKA | Chapter 36 - Gombalan Monas

2.4K 189 72
                                    

"Babeh kenapa?" tanya Jeno saat Babeh langsung berlari setelah turun dari motor Dudung.

"Palingan habis di ajak mati bareng sama si Dudung, tau sendiri dia bawa motor kek orang di kejar sapi ngamuk level 7," jawab Ucok mewakili, ia pernah di bonceng oleh Dudung.

Dan, sangat cukup. Ucok bergidik ngeri sendiri.

Sekali seumur hidup, ampe dua kali bisa mati suri gue, batin Babeh yang sudah berjongkok di dekat selokan.

"Masih mending si Dudung. Lah gue, melek-melek langsung ngerasa makan permen stroberi," kata Alex sambil mengunyah lumpia telor bebek yang biasanya seharga 5 ribu, tergantung, bisa 6 ribu kalau kornet, bisa 7 ribu lagi kalau memakai sosis. 5 ribu hanya untuk lumpia polos, dengan bonus sayur.

"Mungkin Kakak minum susu stroberi sebelum tidur," celetuk Anna sambil menaruh es teh Dudung.

"Gomawo," ucap Dudung pada Anna sambil mengedip.

"Apaan tuh?" tanya Reza sambil merobek lumpia telor Alex.

Berbagi itu indah, batin Reza terkekeh saat Alex tidak sadar lumpianya habis setengah.

"Makasih cantik," jawab Dudung.

"Gobloknya gak ngefilter," tawa Revan pecah saat mendengar jawaban Dudung.

"Bodolah, gue gak ngerti apa yang lucu," kesal Alex yang tidak mengerti, berbeda dengan Revan yang sering menemani Tania menonton Drama Korea.

"Ni ya, lo tau ga? Gue bangun-bangunkan ngerasa manis. Gue langsung bangun dong, ngeri habis di cipok doi makanya manis, terus pas ngaca. Bibir gue jadi berkilau kayak ada pantula cahaya-"

"Cahaya ilahi yak?" potong Reza membuat Dudung yang sedang minum langsung menyembur pada Ucok.

"Glowing bedul! Bukan cahaya ilahi, serem amat," omel Revan.

"Ada masalah hidup apa sih lo sama gue? Perasaan kena mulu dah, kesel bilang, jangan asal nyembur kek dukun aja bisanya," kesal Ucok sambil meraih tisu kering.

Ucok yang tidak sengaja membaca isi chat yang ada di ponsel Alaska langsung merampas ponsel itu dari tangan si manusia kutub utara.

"Chat kuno macam apa ini?!" Ucok melotot tidak percaya.

"Lap dulu Cok, lengket itu muka lo," kata Jeno.

"Lo kalo di chat Agatha selalu jawab begini?" tanya Revan sambil membaca pesan Alaska dan Agatha.

"Bener-bener gak etis gaya lo," komentar Ucok tak habis pikir.

"Masa chatnya cuma g, y, k-n-p, t-r-s, tanda tanya trus ini apa-apaan woi?! Good night Aska, CUMA LO READ?! TIAP MALEM BEGINI?!" Alex langsung bersandar pada kursi, tidak habis pikir dengan Alaska yang benar-benar ... Sudahlah, lupakan sama, namanya juga Alaska.

Alaska mengangguk.

"Salah apa gue di kehidupan sebelumnya sampai di kasih temen cakep tapi gada otak sama sekali," kesal Alex.

"Gue punya otak."

"Iya, punya! Isinya kagak ada!" omel Alex.

"Biasa sa cinta satu sa pinta. Jang terlalu mengekang rasa. Karna kalau sa su bilang. Sa trakan berpindah karna su sayang," nyanyi Jeno.

"Jangan kau berulah sa trakan mendua. Cukup jaga hati biar tambah cinta. Karna kalau sa su bilang. Sa trakan berpindah karna su sayang," lanjut Ucok mendalami.

AGASKA Where stories live. Discover now