AGASKA | Chapter 27 - COULD

2.9K 214 80
                                    

"Makanannya udah di sesuaikan, kamu selalu habisin kan?" tanya Dokter.

Agatha mengangguk. "Tapi Dok, kok saya kalau duduk lama-lama masih pusing?" tanya Agatha.

"Trombosit kamu makin turun ini, minum air putih yang banyak, istirahat, jangan main handphone terus ya! Buah-buahan juga jangan di jadiin pajangan aja, tapi di makan!" jelas Dokter yang menangani Agatha.

"Tuh dengerin!" Rossa ikut menegur Agatha. Agatha yang terbaring pasrah hanya diam mengikuti arahan dua wanita berbeda profesi itu.

"Es krim juga tahan dulu," lanjut Dokter.

Agatha langsung melirik Alaska yang menatap tajam padanya. Lagi-lagi Alaska di seret Rossa ke rumah sakit.

***

Agatha berjalan dengan sendal dan tangan yang di infus, melihat ke kanan dan kiri setiap koridor rumah sakit.

Beruntung Agatha dapat lolos dari Dokternya yang kebetulan masih berada di lantai yang sama.

"Lho? Kok keluar Kak? Jangan keluar dulu, nanti pingsan lagi gimana?" Perawat yang mengenali Agatha langsung bersuara saat melihat Agatha berjalan dengan santainya.

"Bentar aja kok Sus, boleh ya?" bujuk Agatha.

Perawat itu mengeleng.

"Please." Agatha memohon.

"Janji gak lama," lanjut Agatha.

"Boleh ya Sus?" bujuk Agatha.

Akhirnya perawat itu mengangguk. Agatha tersenyum senang. "Gak lama ya!" pesan perawat itu pada Agatha, Agatha mengangguk lalu perawat itu pergi.

Agatha kembali berjalan-jalan. Lalu melihat pintu darurat, seingatnya pintu darurat ini memiliki pemandangan yang indah.

Mata Agatha melihat ke kanan dan kiri, sepi. Dengan cepat Agatha mendorong pintu dengan hati-hati dan masuk.

Saat masuk, yang Agatha lihat adalah pemandangan gedung-gedung tinggi, tangga darurat dan awan-awan yang menutupi matahari.

Rumah sakit tempat Agatha di rawat termasuk elit, maka dari itu spot-spot indah untuk berfoto banyak. Padahal rumah sakit.

"Hiks ... hiks," suara tangis anak laki-laki.

Spontan saja Agatha langsung melihat ke sekitarnya, tidak ada.

"M-Mama jangan kerja," suara itu lagi.

Siapa?

Agatha turun dua anak tangga dan melihat di mana anak itu. Lalu ia menemukannya!

Anak itu duduk di kursi roda, membelakangi tangga sambil memegang sebuah tablet, ada foto seorang wanita di sana.

"Papa kamu di mana?"

"Papa pergi."

"Kamu sama Papa dulu ya, Mama harus cari uang buat biaya rumah sakit kamu."

Terdengar lagi isakan anak itu, Agatha langsung merasa sedih.

Agatha ada di lantai 5, anak itu duduk di lantai 4. Agatha memilih untuk duduk di tangga, dekat tembok agar tidak terlihat. Diam sambil mendengarkan isakan tangis anak itu.

"Kamu udah latihan? Kakinya bisa gerak?"

Anak itu terisak.

"Jangan nangis dong, semangat ayo! Kamu pasti bisa jalan lagi."

"I-iya."

"Good boy, Mama kerja dulu ya, kamu sama Suster. Papa pasti kerja juga, nanti biar Mama minta pulang awal. Semangat anak Mama!"

AGASKA Where stories live. Discover now